Minggu, 16 Oktober 2016

Kisah Doa/Syair Abu Nawas: Al I’tiraaf teks Arab, Latin, dan Terjemah

Abu Nawas adalah pujangga Arab dan merupakan salah satu penyair terbesar sastra Arab klasik. Penyair ulung sekaligus tokoh sufi ini mempunyai nama lengkap Abu Ali Al Hasan bin Hani Al Hakami dan hidup pada zaman Khalifah Harun Al-Rasyid di Baghdad (806-814 M). Oleh masyarakat luas Abu Nawas dikenal terutama karena kecerdasan dan kecerdikan dalam melontarkan kata-kata, sehingga banyak lahir anekdot jenaka yang sarat dengan hikmah.

إِلهِي لََسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاَ# وَلاَ أَقوى عَلَى النّارِ الجَحِيم

Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi

Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahim

 

 

فهَبْ لِي تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذنوبِي # فَإنّكَ غَافِرُ الذنْبِ العَظِيْم

 

Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fa innaka ghaafirudzdzambil ‘azhiimi

 

Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar

 

 

ذنوبِي مِثلُ أَعْدَادٍ الرّمَالِ # فَهَبْ لِي تَوْبَةً يَاذَاالجَلاَل

 

Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali

 

Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan

 

 

وَعُمْرِي نَاقِصٌ فِي كُلِّ يَوْمٍ # وَذنْبِي زَائِدٌ كَيفَ احْتِمَالِي

 

Wa ‘umrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaa-idun kaifah timaali

 

Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya

 

 

َإلهي عَبْدُكَ العَاصِي أَتَاكَ # مُقِرًّا بِالذنوبِ وَقَدْ دَعَاك

 

Ilaahii ‘abdukal ‘aashii ataaka muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka

 

Wahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu

 

 

َفَإِنْ تَغْفِرْ فَأنْتَ لِذاك أَهْلٌ # فَإنْ تَطْرُدْ فَمَنْ نَرْجُو سِوَاك

 

Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun wa in tathrud faman narjuu siwaaka

 

Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni,

Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau?

Ilahi lastu lil firdausi ahla
Wala aqwa ‘alan naril jahimi
Fahabli taubatan wagfir dzunubi
Fainnaka ghafiru dzambil ‘adhimi

Wahai Tuhanku aku bukanlah ahli surga firdaus
Namun aku takkan kuat menahan panasnya api neraka
Maka terimalah tobatku dan limpahkanlah ampunan atas dosaku
Karena sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dosa-dosa besar

LIRIK syair di atas sangatlah populer, utamanya di kalangan penyanyi dan penikmat lagu-lagu nasyid. I’tiraf atau pengakuan adalah judul yang diberikan kepada syair di atas. Mayoritas tim nasyid melantunkan dan menggubah lirik itu sedemikian rupa dalam album rekamannya, seperti Raihan, Mupla, dan banyak lagi.

Itulah syair yang dikenal sebagai warisan penyair superpopuler Irak, Abu Nawas. Meskipun ada juga pendapat, bahwa syair itu bukanlah gubahan Abu Nawas, tapi karya seorang sahabat Rasulullah Saw, Abdullah bin Rawahah.

Menurut sebuah riwayat, Abdullah bin Rawahah saat ingin menjumpai sahabatnya, Abdurrahman bin Auf. Setiba di rumah Abdurrahman, istri Abdurrahman membuka pintu dan betisnya terlihat karena hembusan angin yang mengingkap busananya.

Kejadian itu membuat Abdullah bin Rawahan jatuh pingsan karena merasa kaget dan berdosa. Setelah sadar, ia mengasingkan diri di sebuah perbukitan. Selama tiga hari, ia baru ditemukan oleh Rasulullah dan para sahabatnya, ketika terdengan syair Al-I’tiraf dari Abdullah bin Rawahah.

Sumber lainnya menyebutkan syair tersebut dari seorang Sahabat yang bertaubat, dikisahkan ketika berangkat berjihad fiisabilillah, istrinya ditinggalkan dalam kondisi hamil, karena lama kepergiannya hingga bertahun-tahun saat Sahabat ini pulang ia menjumpai istrinya bersama dengan seorang pemuda yang tiada ia kenali. Padahal senjata perang masih ia bawa, sehingga lantas pemuda yang tiada ia kenali itu dibunuhnya. Istrinya kemudian menceritakan kejadian sebenarnya bahwa yang ia bunuh adalah puteranya sendiri, sehingga timbullah penyesalan mendalam, lantas Sahabat tersebut mengasingkan diri dalam goa, siang malam ia meratapi kesalahannya hingga terlahirlah syair ini. Sumber lain menyebutkan, syair itu adalah karya Syekh Al-Sya’roni.

Terlepas dari mana yang benar, yang jelas Abu Nawas (sering pula disebut Abu Nuwas) adalah legenda, bernama asli Abu Hani Muhammad bin Hakam. Sastrawan dan penyair humoris ini diyakini hidup masa pemerintahan Khilafah Abbasiyah (786-890 M), era pemerintahan Sultan Harun Al-Rasyid Al-Abassi, dan meninggal di Bagdhad tahun 810 M. Ia dilahirkan di kota Al-Ahwaz, Persia, dan dibesarkan di Kota Basrah, Irak.

Nama Abu Nawas berarti “Bapak Si Rambut Ikat”, merujuk pada dua ikatan rambut panjangnya yang sampai sebahu. Semasa kecil, Abu Nawas “dijual” oleh ibunya kepada seorang penjaga toko dari Yaman, Sa’ad al-Yashira.

Semasa remaja, ia bekerja di sebuah toko di Basrah, Irak. Saat itulah, ketampanan dan kecerdasannya menarik perhatian seorang penyair berambut pirang, Waliban Ibnu Al-Hubab. Abu Nawas muda pun dibeli dan dimerdekakannya. Al-Hubab mengajari Abu Nawas ilmu ketuhanan (teologi), bahasa Arab, dan puisi. Abu Nawas lalu belajar juga kepada Khalaf Al-Ahmar.

Popularitas Abu Nawas menanjak karena kejenakaan syair-syair yang diciptakannya, sebuah gaya puisi yang bertentangan dengan tradisi syair di gurun pasir saat itu, ditambah dengan perilakunya yang suka mabuk (minum khamr) dan sejumlah syairnya yang mengeritik Al-Quran yang mengharamkan khamr.

Demikianlah, sebelum mendapatkan hidayah dan bertobat, Abu Nawas dikenal sebagai penyair kontroversial. Bahkan buku-buku sejarah menyebut Abu Nawas sebagai sastrawan cabul dan kotor.

Dalam keadaan mabuk karena meminum khamr, sambil ‘mengigau’ atau berbucara tak karuan, ia sering menggubah puisi yang membangga-banggakan minuman keras (puisi khumrayat). Ia sering keluar masuk penjara karena puisi-puisinya itu.

Karena karya-karya dan perilakunya yang tidak bermoral, sebagian ulama saat itu berpendapat, Abu Nawas adalah fasik (pelaku maksiat) bahkan kafir. Simak saja sebuah bait syairnya:

“Aku menyukai apa-apa yang Al-Quran larang
Dan aku menjauhkan diri dari apa-apa yang dibolehkannya”

Tidak hanya itu, Abu Nawas juga disebut-sebut sebagai gay, homoseksual, hal yang terasa asing di telinga kita. Tapi sebuah bait syarinya mengatakan demikian, misalnya: “Demi seorang pria muda, aku rela tinggalkan wanita”.

Namun demikian, Abu Nawas pernah kawin dengan salahsatu wanita yang masih familinya, tapi keesokan harinya perempuan itu diceraikannya karena ia tidak mencintainya. Abu Nawas juga diceritakan pernah mencintai seorang perempuan, bernama Jinan. Sayang, cintanya tak sampai.

TIDAK MAU JADI LALAT
Kehidupan Abu Nawas berubah total menjadi Islami, menurut suatu riwayat, setelah suatu malam, pada bulan Ramadhan (diyakini sebagai Malam Qodar), dalam keadaan “teler” ia didatangi seseorang tak dikenal. Orang itu berkata: “Ya Abu Hani! Idza lam takun milhan tuslih, fala takun zubabatan tufsid”. Artinya, “Hai Abu Hani, jika engkau tak mampu menjadi garam yang melezatkan hidangan, janganlah engkau menjadi lalat yang menjijikan merusak hidangan itu”.

Kata-kata itu sangat berkesan pada diri Abu Nawas. Ia menyadari kesalahannya selama ini, merasa dirinya bukan garam, tapi lalat. Ia pun bertobat dan meninggalkan perilaku tidak Islaminya. Ia menjadi seorang ahli ibadah, rendah hati, rajin i’tikaf di masjid, dan jarang berbicara.

Meski demikian, ia tetap menggubah syair. Namun, syair-syairnya berganti warna, menjadi syair-syair dzikir dan senandung doa. Salah satu karyanya yang paling terkenal hingga kini, dijadikan senandung di pesantren-pesantren dan nasyid, adalah syair Al-I’tiraf di atas.

Menurut sebuah riwayat, suatu ketika, beberapa kawan Abu Nawas satu “geng” dulu, mendatanginya saat sedang i’tikaf di sebuah masjid.

“Apa yang keluar dari bibirmu sekarang?” ejek kawan-kawannya.
“Ayat-ayat Al-Quran,” jawab Abu Nawas, kalem.
“Yang kau pikirkan di kepalamu?”
“Kemahaagungan Allah yang sudah mengubah manusia buruk seperti kalian menjadi manusia yang baik seperti aku sekarang.”
“Kau habiskan malam-malammu dengan apa?”
“Dengan mendekatkan diriku yang hina dina ini kepada Dzat Yang Mahamulia, yaitu Allah SWT.”

“Lalu siang-siangmu keluyuran ke mana?”
“Ke gurun dan samudera petunjuk-Nya yang penuh rahmat dan ampunan. Aku tak akan tersesat di situ, karena firman-firman-Nya amat jelas,” kata Abu Nawas.

SASTRAWAN JENAKA
Abu Nawas dikenal luas bukan saja di dunia Islam, tapi juga dunia Barat. Kisah-kisah jenakanya sangat digemari berbagai kalangan. Hebatnya, kisah lucu Abu Nawas seakan tak pernah habis.

Selalu ada cerita lucu yang baru hingga akhirnya ia dikenal dengan seorang humoris yang sangat cerdas. Bahkan disebutkan, Khalifah Harun Al-Rasyid yang dikenal sebagai khalifah Bani Abasiyah paling pintar, tak pernah berhasil mengalahkannya.

Syair I’tiraf sendiri mengandung kejenakaan, tapi bukan senda-gurau. Simak saja liriknya: “Aku bukanlah ahli surga firdaus, tapi bukan pula orang yang kuat menahan panas api neraka”. Kalau diartikan secara harfiah, doa itu memang agak lucu: masuk surga tak pantas, masuk neraka tidak kuat.

Meski jenaka, dalam literatur Islam, Abu Nawas lebih dikenal sebagai tokoh sastra dari pada seorang ‘pelawak’. Lebih dari itu, sebuah sumber juga menyebutkan, ternyata petualangan Abu Nawas bukan dengan Harun Al-Rasyid, melainkan dengan khalifah setelahnya, Muhammad Al-Amin, putra Harun. Bahkan ada yang mengatakan, Abu Nawas tidak pernah bertatap muka dengan Harun Al-Rasyid.

Terlepas dari mana yang benar, yang jelas Abu Nawas dikenal sebagai sastrawan dan penyair terhebat pada masanya. Bahkan sejarahwan Ibnu Arabi mengatakan, “Telah aku bandingkan syair Abu Nawas dengan yang lain, ternyata tidak aku temukan syair seindah miliknya”.

Tidak banyak karya Abu Nawas yang bisa ditemukan. Pasalnya, lembaran-lembaran syairnya dibakar habis setelah ia bertobat.

“Aku takut setalah aku mati nanti, masih tersisa satu dari syairku. Oleh karena itu aku membakarnya” kata Abu Nawas ketika ditanya oleh salah seorang temannya. Apalagi Abu Nawas sendiri tidak pernah mengumpulkan syair-syairnya. Wallahu a’lam.

Rabu, 07 September 2016

PERJALANAN UMUR

*Ketika umur kita dibawah 10 tahun,* kita merasa bahwa bermain merupakan suatu yang sangat penting.
Sebab itu,
Kita suka bermain. Pagi, sore, siang, malam, bermain terus.

*Ketika umur kita belasan tahun,* kita merasakan kebebasan itu lebih penting.
Sebab itu,
kita ingin menyuarakan pendapat sendiri.
Ingin suara didengari.
Kita banyak memberontak dan sedikit keras kepala.
Kita mulai bandel dan tidak suka dengar nasihat.

*Beranjak ke umur 20-an,* kita merasakan pendidikan dan kerja begitu penting.
Sebab itu,
kita belajar sungguh-sungguh untuk memperoleh kerja yang sesuai.
Kadang-kadang kita menyesal, kenapa dulu tidak belajar sungguh-sungguh, biar dapat pekerjaan yang baik seperti kawan-kawan yang lain.
Alangkah ruginya kita telah berleha-leha sebelum ini.

*Meningkat ke umur 30-an,* kita semakin sadar bahwa keuangan itu sangat penting.
Sebab itu,
masa inilah kita membina hidup.
Membina keluarga.
Ingin membeli kenderaan,  rumah, tanah, aset, melancong dan sebagainya.

*Namun akhirnya, kita pun memasuki fase 40-an.* Perkara yang paling penting dalam hidup ialah *kesehatan.*
Kekayaan dan lain-lain tidak berarti dengan kesehatan yang tidak memuaskan. Pada masa ini darah tinggi, diabetes, asam urat, kolesterol, jantung koroner  dan lain-lain sedang melamar kita.
Masa inilah kita bisa menyesal karena sudah terlalu sering makan yang enak2 dan sibuk kerja sehingga lupa untuk bersenam dan menjaga kesehatan.

*Memasuki era 50-an,* tatkala kita sudah memiliki semua impian, akhirnya kita sadar bahwa perkara yang lebih penting dalam hidup ialah *kasih sayang.*
Kita sedikit kesunyian tatkala anak-anak sudah berumah tangga dan tinggal di tempat lain.
Anak-anak yang sibuk dengan kerjanya masing-masing menjadikan kita rindu saat-saat indah bersama mereka dahulu.
Rumah besar, mobil besar seakan-akan tidak lagi berarti.

*Kehidupan terus berjalan.*
*Tatkala memasuki usia 60-an,* kitapun semakin sadar bahwa hanya amal ibadahlah bekal yang akan dibawa ke alam sana.
Segala kemewahan dan kebendaan tidak lagi bermakna.
Kubur bakal menjemput kapan saja.
Mujurlah kita sempat sadar dan Allah masih membuka pintu taubat yang kita mohonkan.
Masih tersisa waktu untuk menambah bekal.

*Rosulullah SAW bersabda:*
*"Cari kesempatan yang lima,  sebelum datang lima lainnya".*
1. Masa mudamu sebelum datang masa tua,
2. Masa sehatmu sebelum datang masa sakit,
3. Masa kayamu sebelum datang masa miskin,
4. Masa luangmu sebelum datang masa sibuk,
5. Masa hidupmu sebelum datang kematian.”
(HR. Al Hakim)

*Mari siapkan bekal, hidup ini hanya sementara.*

Kamis, 01 September 2016

Ini Keutamaan Puasa Sembilan Hari di Bulan Dzulhijjah

Dzulhijjah disebut sebagai salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT. Di dalamnya terdapat kewajiban haji bagi yang mampu menunaikannya. Sementara orang yang tidak mampu dianjurkan memperbanyak amalan sunah lainnya seperti sedekah, shalat, dan puasa.

Karenanya, kesempatan beribadah tidak hanya diberikan kepada jama’ah haji. Siapapun mendapat kesempatan beramal meskipun dalam bentuk yang berbeda-beda.

Anjuran memperbanyak amal saleh itu termaktub dalam beberapa hadits. Misalnya hadits riwayat Ibnu ‘Abbas yang ada di dalam Sunan At-Tirmidzi:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر

Artinya, “Rasulullah SAW berkata: Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini,” (HR At-Tirmidzi).

Hadits di atas menunjukkan beramal apapun di sepuluh hari pertama Dzulhijjah sangat dianjurkan. Namun kebanyakan ulama menggunakan hadits di atas sebagai dalil anjuran puasa sembilan hari pada awal Dzulhijjah. Hal ini terlihat dalam pembuatan judul bab hadits tersebut. Ibnu Majah memberi judul bab hadis di atas dengan “shiyamul ‘asyr (puasa sepuluh hari)”.

Dalam kajian hadits, pemberian judul bab sekaligus menunjukan pemahaman seorang rawi terhadap hadis yang diriwayatkan. Artinya, secara tidak langsung Ibnu Majah selaku perawi menjadikan hadits itu sebagai dalil kesunahan puasa. Karenanya, Ibnu Hajar dalamFathul Bari mengatakan:

واستدل به على فضل صيام عشر ذي الحجة لاندراج الصوم في العمل

Artinya, “Hadits ini menjadi dalil keutamaan puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, karena puasa termasuk amal saleh.”

Kendati disebutkan puasa sepuluh hari dalam hadits di atas, ini bukan berati pada tanggal 10 Dzulhijjah juga dianjurkan puasa. Malah puasa pada tanggal itu dilarang karena bertepatan dengan ‘Idul Adha. Terkait maksud “ayyamul ‘asyr” ini, An-Nawawi sebagaimana dikutip Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzimenjelaskan:

والمراد بالعشر ها هنا الأيام التسعة من أول ذي الحجة

Artinya, “Yang dimaksud sepuluh hari di sini ialah sembilan hari, terhitung dari tanggal satu Dzulhijjah.”

Berdasarkan pendapat An-Nawawi ini, siapapun disunahkan untuk beramal sebanyak-banyaknya di bulan Dzulhijjah khususnya puasa sembilan hari di awal bulan. Dalam hadits lain, saking penasarannya sahabat tentang keutamaan beramal sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, mereka bertanya kepada Rasul SAW, “Apakah jihad juga tidak sebanding dengan beramal pada sepuluh hari tersebut?” Rasul menjawab, “Tidak, kecuali ia mengorbankan harta dan jiwanya di jalan Allah (mati syahid),” (HR Ibnu Majah).

Dengan demikian, Rasul menyetarakan pahala beramal di sepuluh hari Dzulhijjah dan mati syahid. Karena konteks negara kita bukan perperangan, dalam kondisi aman dan damai, tentu memperbanyak amal di bulan Dzulhijjah, terutama puasa, lebih diprioritaskan.Wallahu a’lam. 

Minggu, 10 Juli 2016

Android Marshmallow, Versi Android Terbaru Setelah Lollipop

Kabar gembira bagi anda pecinta android bahwa saat ini google kembali meluncurkan versi teranyar untuk sistem operasi android. Versi terbaru ini diberi nama Android 6.0 Marshmallow dan tentunya versi terbaru ini diyakini memiliki banyak kelebihan dan keunggulan dari versi-versi android sebelumnya. Peluncuran Android terbaru ini ditandai dengan peletakan patung android marshmallow di depan kantor Google serta di umumkan secara resmi melalui salah satu blog resmi google.

Android Marshmallow merupakan penerus dari versi android sebelumnya yaitu Android 5.0 Lollipop yang di luncurkan pada tahun 2014. Pergerakan google dalam meluncurkan versi terbaru android terbilang cepat, dimana sebelumnya google meluncurkan android kitkat, android Lollipop dan yang terbaru adalah Android MarshMallow.
Seperti biasa setiap nama dari versi android identik dengan makanan yang memiliki ciri khas manis. Lihat saja ada deretan  nama Donut, jelly Bean, Kitkat dan Lollipop  yang menjadi nama versi android dimana semua jenis nama ini berasal dari makanan yang memiliki ciri khas manis. Begitupun pada tahun 2015, google kembali mengeluarkan versi baru android yang tentunya masih mengusung nama dari makanan manis yaitu Marshmallow. Mungkin tidak semua orang mengetahui apa itu Marshmallow dan mengapa nama ini dijadikan nama versi android.
Marshmallow merupakan makanan sejenis manisan yang memiliki struktur yang lembut dan kenyal layaknya sebuah busa. Marshmallow semakin menarik karena di buat dengan aneka warna dan aroma yang tentunya dapat menggugah selera setiap orang yang melihatnya.

Adapun beberapa fitur terbaru yang disematkan pada Android 6.0 Marshmallow adalah adanya dukungan terhadap Android Pay, Marshmallow memberikan dukungan untuk pengenalan sidik jari pengguna untuk membuka perangkat, adanya sebuah fitur yang dinamakan dengan "Tertidur" dimana dengan fitur ini sistem operasi mampu mengurangi aktivitas latar belakang ketika terdeteksi bahwa perangkat tidak digunakan. Selain itu Android Marshmallow mendukung USB Type C dimana perangkat smartphone mampu di gunakan untuk mengisi daya perangkat smartphone lain via USB. Namun untuk saat ini anda harus sedikit bersabar dan menunggu beberapa minggu atau bulan kedepan untuk mencoba android versi terbaru ini, hal ini di karenakan saat  ini marshmallow belum sepenuhnya di lepas kepasaran.

Selasa, 28 Juni 2016

Manfaatkan Kartanu, masuk UNSURI diskon 20 Persen

Pembuatan Kartanu (Kartu Tanda Anggota Nahdlatul Ulama) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur telah berlangsung sejak awal Maret ini di beberapa lokasi yang berbeda, disesuaikan dengan koordinasi antarpihak panitia pembuat Kartanu dan sejumlah warga Nahdlyin setempat.

Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang Ahmad Samsul Rijal menjelaskan bahwa Kartanu menjadi identitas jam’iyyah yang telah diatur dalam Anggatan Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). Anggota dimaksud adalah setiap warga negara Indonesia yang beragama Islam, baligh, dan menyatakan diri setia terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi. 

“Kartanu sebagai hak anggota secara detail diatur dalam ART Bab III, Pasal 7 ART. Kartanu adalah identitas bersama dalam satu Jam’iyyah NU,” katanya di Jombang, Rabu (9/3) kemarin.

Sedangkan untuk warga Nahdliyin yang memiliki Kartanu, kata Rijal, terdapat beberapa manfaat dari aspek pelayanan-pelayanan. Di antaranya pelayanan terkait pemahaman keagamaan, pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, informasi, perlindungan, keamanan dan tradisi Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

“Melekat pada pemilik Kartanu adalah hak untuk dilayani sebagaimana ART NU pasal 7, dan itu bisa diusahakan bersama, yakni pelayanan agama, pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, informasi, perlindungan, keamanan dan tradisi Aswaja,” ujarnya.

Dalam pelayanan jam’iyah keagamaan, ia menuturkan bisa dilihat dari kegiatan-kegiatan keagamaan yang diselenggarakan warga masyarakat. Hal ini hendaknya bisa dilakukan langsung oleh warga NU yang masuk struktur pengurus di masing-masing tingkatan dari anak ranting dan seterusnya. 

“Nahdliyin adalah warga taat beragama, mengikuti tradisi keagamaan yang baik dan menyukai majelis-majelis pengajian. Karenanya, struktural NU hingga anak ranting  perlu program pengajian yang langsung diselenggarakan oleh struktural. Inilah pelayanan Jam’iyah,” ungkapnya.

Sedangkan dalam aspek pendidikan, lanjut Rijal, beberapa kampus di Jawa Timur khusussnya sudah memberikan dispensasi biaya melalui Kartanu. Nahdliyyin memandang pendidikan sebagai jalan utama mencapai kebijaksanan dan kemampuan hidup. Dalam konteks ini, problem pembiayaan pendidikan dapat diatasi dengan saling membantu dg cara meringankan dan mendekatkan pelayanan pendidikan.

“Salah satu yang telah diusahan di kampus Unsuri (Universitas Sunan Giri) Surabaya dengan diskon 20 persen dengan kepemilikan Kartanu dan di kampus Unisma (Universitas Islam Malang). Dan yang lain bisa kembangkan pola sama,” ujarnya.

Demikian pula dengan kesehatan dan informasi yang memadai. Membangun pasar dan mengembangkan konsumen adalah manajemen modern dalam bidang ekonomi. “Di Jombang, sementara yang telah diusahakan PCNU Jombang adalah layanan kesehatan di RSNU, RS UNIPDU dan BKIA Muslimat dengan diskon-diskon tertentu,” pungkasnya. (Syamsul Arifin/Mahbib)
Sumber : NU Online, 10 Maret 2016

Ribuan guru gelar aksi soliadritas di PN Sidoarjo

Sidoarjo - Ratusan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Replublik Indonesia (PGRI) se Sidoarjo menggelar aksi solidaritas rekan seprofesinya yang menjalani sidang kasus dugaan penganiayaan terhadap siswa didiknya. Mereka mendatangi Kantor Pengadilan Negeri Sidoarjo, yang sebelumnya melakukan longmarch mulai Masjid Agung. Mereka meneriakkan yel-yel dukungan terhadap rekan seprofesinya. "Bebaskan Pak Samhudi". Selain itu para guru juga membawa beberapa spanduk dukungan terhadap M.Samhudi, guru matematika SMP Raden Rahmad Kecamatan Balongbendo Sidoarjo. "Aksi solidaritas ini secara spontanitas, tidak dikoordinir. Teman-teman guru mendatangi kantor PN Sidoarjo hanya memberikan dukungan terhadap guru SMP Raden Rahmad Balongbendo yang diduga melakukan penganiayaan terhadaap siswanya," kata Ikwan Sumadi Ketua PGRI Jawa Timur kepada wartawan di PN Sidoarjo, Selasa (28/6/2016). Dia mengaku, kasus ini sebenarnya sepele. "Setelah saya amati kasus ini sebenarnya kasus sepele. Karena kasus yang dinyatakan penyidik itu bahwa guru M. Samhudi telah menganiaya siswanya. Kalau penganiayaan itu hanya sebatas mencubit atau nyewer telinga itu bukan penganiayaan, melainkan rasa kasih sayang," tambahnya. Untuk itu, jelas Ikwan, para guru membela sampai kasus ini selesai dan tidak ada yang dirugikan, dengan arti guru tersebut tidak ditahan. Karena kasusnya sangat ringan, hukuman seperti itu wajar," jelasnya. Kasus ini bermula 3 Februari 2016. Seorang siswa kelas 9 SMP Raden Rahmad Balongbendo Sidoarjo, bernama Syafira Sanjani tidak mengikuti salat dhuha berjamaah yang dilakukan pihak sekolah. Siswa tersebut didatangi M.Samhudi, guru matematika. Pada 6 Februari, orang tua siswa melapor ke Polsek Balongbendo dan selanjutnya 8 Februari, M Samhudi dijadikan tersangka diduga menganiaya siswanya sendiri. Setelah itu 30 Februari oleh Polsek Balongbendo perkaranya dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Sidoarjo. "Saya sangat kaget karena hari Selasa 8 Februari 2016 saya didatangi petugas Polsek Balongbendo. Saya dinyatakan bersalah dan menjadi tersangka atas kasus penganiayaan terhadap siswa saya sendiri. Padahal saya tidak merasa menganiaya siswa tersebut. Saya hanya memegang tangannya bagian lengan, namun saya dijadikan tersangka," ujarnya di PN Sidoarjo. mungkin karena orang tua siswa itu anggota TNI, hingga kasus ini berlanjut ke Pengadilan, sampai hari ini sidang ke tujuh agenda bacaan tuntutan, jelasnya. Hari ini sidang beragendakan bacaan tuntutan yang dipimpin Hakim Rini Sesulis. Sidang ditunda 14 Juli 2016 karena Jaksa Andrianis dan Kasyanti belum siap membacakan tuntutan. (fat/fat)
Sumbet : detiknews.com

Senin, 20 Juni 2016

Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Guru

I. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 Jo Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999

2. Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2003

3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994

4. Peraturan MENPAN Nomor PER/60/M.PAN/6/2005

5. Keputusan MENPAN Nomor 84 Tahun 1993

6. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala BAKN Nomor 0433/P/1993 dan Nomor 25 Tahun 1993

7. Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberian Kuasa dan Pendelegasian Kewenangan Bidang Kepegawaian

 

II. LINGKUP BAHASAN

1. Tugas Pokok Fungsional Guru

2. Pengangkatan Dalam Jabatan Fungsional Guru

3. Kenaikan Pangkat Jabatan Fungsional Guru

4. Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru

5. Pembebasan Sementara dan Pemberhentian Dalam Jabatan Fungsional Guru

 

III. PENJELASAN

1. TUGAS POKOK FUNGSIONAL GURU

a) Menyusun Program Pengajaran dan Program Bimbingan Pengajaran

b) Menyajikan Program Pengajaran dan Melaksanakan Bimbingan

c) Evaluasi Belajar dan Evalusi Pelaksana Bimbingan

d) Analisis Hasil Evaluasi Belajar dan Analisis Pelaksanaan Bimbingan

e) Menyusun Program Perbaikan dan Program Bimbingan Pengayaan terhadap Peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.

 

2. PERSYARATAN PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL GURU

A. Syarat � syarat Pengangkatan Jabatan Fungsional Guru Pertama Kali :

a. Pendidikan Minimum DIII/ Sarjana Muda, dalam bidang yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang ditentukan

b. Pangkat Minimal Penata, golongan ruang III/c

c. DP3 tahun terakhir setiap unsur bernilai baik

d. Umur Maksimum 51 tahun

e. Pengangkatan dalam Jabatan Guru didasarkan pada besarnya Angka Kredit yang ditetapkan oleh TIM Penilai

f. Untuk menghitung Angka Kredit perlu dilampirkan bukti-bukti sebagai berikut :

a. Ijazah Pendidikan terakhir

b. Ijazah Diklat Kedinasan

c. Surat Pernyataan melakukan kegiatan proses belajar mengajar/bimbingan

d. Surat Pernyataan melakukan kegiatan pengembangan profesi

e. Surat Pernyataan melakukan kegiatan penunjang proses belajar mengajar atau bimbingan

g. Penetapan Angka Kredit oleh pejabat yang berwenang

a. Bagi Guru setaraf golongan ruang IV/a keatas oleh Menteri P & K

b. Bagi Guru setaraf golongan ruang III/d kebawah oleh Kepala Pusdiklat

c . Surat Keputusan Pangkat terakhir.

 

B. Pegawai Negeri Sipil yang pindah dari Jabatan lain diluar Jabatan Guru dan belum pernah menjadi guru

menjadi guru ke Jabatan Fungsional guru harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang telah ditentukan

2. DP3 setiap unsur bernilai baik dalam Tahun terakhir

3. Mempunyai Pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 1 ( satu ) tahun

4. Usia minimum 51 Tahun

5. Pengangkatan ke dalam Jabatan guru disesuaikan dengan angka kredit yang dimilki dan telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

 

3. KENAIKAN PANGKAT JABATAN FUNGSIONAL GURU

A. Kenaikan Pangkat

1. Sesuai dengan Prosedur kenaikan pangkat dengan melampirkan Penetapan Angka Kredit

2. Telah 2 ( dua ) tahun dan 3 ( tiga ) tahun dalam pangkat yang dimilikinya

3. DP3 setiap unsur bernilai baik dalam 2 ( dua ) tahun terakhir

4. Telah memenuhi Jumlah Angka Kredit minimal yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi

5. Tidak dapat diberikan kenaikan pangkat reguler

6. Dapat naik pangkat setiap 2 ( dua ) tahun sekali sepanjang angka kredit terpenuhi dan tidak melampaui 2 ( dua ) tingkat kenaikan pangkat.

7. Surat Keputusan Jabatan terakhir dan Surat Keputusan Pangkat terakhir

8. P ang kat tertinggi Pembina Utama, golongan ruang IV/e dan dapat melebihi Pangkat atasannya

 

B. Kenaikan Jabatan Fungsional Guru

1. Adanya Penetapan Angka Kredit oleh Pejabat yang berwenang

2. Surat Keputusan Pangkat Terakhir

3. Surat Keputusan Jabatan Terakhir

4. Diberikan setelah adanya Kenaikan Pangkat

5. Dapat diberikan kenaikan Jabatan setiap tahun sepanjang memenuhi Angka kredit yang dipenuhi

6. Tela h Melaksanakan Proses Belajar Mengajar sekurang-kurangnya 3 ( tiga ) Catur Wulan

 

C. Jenjang Jabatan dan Pangkat Jabatan Fungsional Guru dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi sebagai berikut :

1. Guru Pratama Pangkat Pengatur Muda golongan ruang II/a

2. Guru Pratama Tingkat I Pangkat Pengatur Tingkat I golongan ruang II/b

3. Guru Muda Pangkat Pengatur golongan ruang II/c

4. Guru Muda Tingkat I Pangkat Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d

5. Guru Madya Pangkat Penata Muda golongan ruang III/a

6. Guru Madya Tingkat I Pangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b

7. Guru Dewasa Pangkat Penata golongan ruang III/c

8. Guru Dewasa Tingkat I Pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d

9. Guru Pembina Pangkat Pembina golongan ruang IV/a

10. Guru Pembina Tingkat I Pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b

11. Guru Utama Muda Pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c

12. Guru Utama Muda Tingkat I Pangkat Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d

13. Guru Utama Pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e

 

4. PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL GURU

1. Penetapan Angka Kredit dilakukan apabila Jumlah Angka Kredit telah memenuhi untuk naik Jabatan /Pangkat satu tingkat lebih tinggi

2. Setiap Guru melakukan Penilaian Prestasi Kerjanya sendiri sesuai dengan butir kegiatan yang dilakukan

3. Hasil Penilaian diisikan ke dalam formulir daftar unsur Penetapan Angka Kredit

4. Daftar usul Penetapan Angka Kredit berikut bukti-bukti dan lampirannya disampaikan kepala Pusdiklat Pegawai

5. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit ma0...sing-masing disampaikan kepada Sekretaris TIM Penilai Unit Kerja untuk diteliti kelengkapan dan kebenaran, lampirkan bukti-bukti penilaiannya

6. Dilakukan Penelitian dan Penilaian pendahuluan oleh anggota Tim Penilai Unit Kerja

7. Sidang TIM Penilai yang telah disetujui dalam sidang TIM Penilai dituangkan ke dalam Formulir Penetapan Angka Kredit.

8. Hasil Penelitian dan Penilaian yang telah disetujui dalam sidang TIM Penilai dituangkan ke dalam Formulir Penetapan Angka Kredit

9. Hasil Penelitian dan Penilaian angka Kredit yang telah dituangkan dalam Formulir Penetapan Angka Kredit untuk :

1) Guru yang setaraf dengan Golongan ruang III/d kebawah melalui Sekretariat TIM Penilai unit disampaikan kepada Pusdiklat untuk ditetapkan Angka Kreditnya.

2) Guru yang setaraf dengan golongan IV/a keatas dengan Surat Kepala Pusdiklat diusulkan Ke TIM Penilai Pusat dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk ditetapkan Angka Kreditnya.

 

5. PEMBEBASAN SEMENTARA DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL GURU

A. Pembebasan Sementara Jabatan Fungsional Guru dibebaskan Sementara Apabila :

a). Dalam 6 (enam) tahun sejak diangkat dalam Jabatan terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit minimal yang disyaratkan untuk kenaikan Pangkat/Jabatan bagi guru Utama Madya Ke bawah

b). Setiap 2 (dua) tahun sejak menduduki Jabatan Guru Utama tidak dapat mengumpulkan Jumlah Angka Kredit sekurang-kurangnya 40 (empat puluh) dari kegiatan proses belajar mengajar atau Bimbingan dan Pengembangan Profesi

c). Dijatuhi Hukuman Disiplin Tingkat Sedang atau berat

d). Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil

e). Ditugaskan diluar Jabatan Guru , sehingga tidak dapat lagi melaksanakan proses mengajar secara penuh.

f). Tugas belajar selama 6 ( enam ) bulan

g). Cuti diluar tanggungan Negara , kecuali untuk persalinan anak keempat dan seterusnya.

h). Guru selama dibebaskan sementara berupa penurunan pangkat /pemberhentian sementara dari jabatan dapat tetap melaksanakan tugas pokoknya akan tetapi tidak diberikan angka kredit.

 

B. Pemberhentian Dari Jabatan Fungsional Guru.

a). Guru Utama Madya ke bawah diberhentikan dari Jabatannya, apabila Jangka waktu 3 ( tiga ) tahun sejak dibebaskan sementara menurut ketentuan yang berlaku tanpa alasan yang sah tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan Jabatan/Pangkat.

b). Guru Utama diberhentikan dari Jabatannya

c). Apabila dalam jangka waktu (satu) tahun sejak dibebaskan sementara menurut ketentuan yang berlaku tanpa alasan yang sah tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 40 ( empat puluh ) dari proses belajar mengajar atau bimbingan

d). Guru diberhentikan dari Jabatannya apabila dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan Tingkat Hukuman disiplin berat dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, kecuali penurunan pangkat.

Sumber :
http://ropeg.kemenperin.go.id/informasi.php?id=10

Selasa, 07 Juni 2016

Karena Sesungguhnya Apa yang Kita Takutkan adalah Hal-Hal yang Kita Harapkan

Dalam beberapa hal, ketakutan dan pengharapan itu beda-beda tipis. Bagaimana bisa? Entahlah. Jika diingat-ingat kembali, ada beberapa hal dalam hidup kita, sebuah pengharapan, tapi saat hari dimana pengharapan itu tiba, ada rasa cemas, takut, terlebih khawatir yang juga ikutan hadir.

Dimulai dari hal sederhana, pengumuman hasil Ujian Nasional pertama dalam hidup kita, saat sekolah dasar. Begitu dinanti, tapi tak jarang, bisa dibilang selalu ada rasa takut dan cemas di setiap detik menjelang. Saya akan menuliskan pengharapan-pengharapan yang secara tidak langsung juga membawa ketakutan yang besar untuk saya sendiri (mungkin sebagian besar orang juga merasakan hal yang sama).

A. Ketika salah satu mimpi terbesar dalam hidup saya terwujud.
Jika dipikirkan secara cepat, mungkin yang terlintas hanya kebahagian. Bagaimana tidak, mimpi terbesar sudah pasti membutuhkan pengorbanan yang besar juga, entah dari segi materi, tenaga, atau pikiran sekalipun. Sungguh sangat wajar kata “bahagia” muncul pertama kali. Namun, jika dipikirkan secara mendalam, segala sesuatu di dunia ini selalu berbanding lurus, mungkin ini disebut sebagai hukum alam.

Di saat memiliki mimpi yang besar, maka perjuangan yang besar juga dibutuhkan. Disaat mimpi itu terwujud, perlu disadari bahwa ini merupakan pintu baru dimana kita memulai kehidupan baru dengan perjuangan yang lebih besar lagi dari sebelumnya. Itu benar dan saya yakin.

B. Hari dimana saya bertemu jodoh.
Senyum-senyum gemes gimana gitu ya? Jodoh, salah satu pengharapan, tidak ada satupun orang di dunia ini yang tidak berharap bertemu dengan jodoh. Tapi sekali lagi pengharapan satu ini juga menyelipkan ketakutan tersendiri bagi saya (bukan berarti saya berharap tidak bertemu dengan jodoh saya kelak).

Ketakutan yang muncul bukan dalam hal-hal klasik seperti, “jodoh saya tidak rupawan”, “jodoh saya tidak kaya raya”, atau “jodoh saya bukan bintang instagr*m”. Ketakutan saya lebih terhadap “Kecocokan”. “Kecocokan” yang saya maksud adalah ke-pantas-an. Pantaskah saya untuk dia?

Saya tidak takut jika pada saat bertemu nanti dia dalam kondisi yang belum pantas untuk saya, karena saya yakin, jodoh saya adalah orang yang akan terus berjuang memantaskan dirinya untuk saya. Lha saya? Saya takut kalau saya bukan orang yang akan berjuang lebih memantaskan diri untuknya, terlebih jika dia menerima saya apa adanya.

C. Saat kerinduan satu persatu dipertemukan.
Kerinduan disini lebih bersifat general, tidak melulu soal kekasih, bisa jadi terhadap teman, keluarga, bahkan sebuah kesempatan. Saya selalu berharap berbagai kerinduan ini saling bertemu disaat yang tepat. Satu hal yang selalu dilupakan, terkesan lebih diabaikan, bahwa setiap kerinduan yang bertemu akan memunculkan kerinduan-kerinduan lain yang lebih besar.

Berpikir untuk mundur terhadap ketakutan itu? Tentu tidak, karena dibalik ketakutan itu ada pengharapan yang sudah lama saya inginkan. Tunggu dulu, ataukah ketakutan yang menyembunyikan berbagai pengharapan baru yang harus diperjuangkan?

Senin, 06 Juni 2016

Mulutmu harimau-mu atau jaga ceplas-ceplosmu

Niatnya sih jujur, tapi jadinya malah frontal dan menyakiti orang lain dengan tidak sengaja. Kata-kata yang kamu anggap biasa diartikan sebaliknya oleh orang lain karena cara setiap orang menangkap memang beda. Kamu mungkin nggak tahu, kadang teman-temanmu sampai menghela nafas panjang dan berkata “Ya ampun begitu amat, udah dong!”. Temen yang geregetan sekaligus sebel sama kamu bisa jadi dampak terbesar dalam pertemanan kalau kamu terlalu ceplas-ceplos.

Bagaimanapun kamu harus sadar bahwa ini tak baik bila diteruskan. Kamu sudah dewasa dan harus mulai bisa memilah mana yang harus kamu ungkapkan dengan gamblang dan mana yang sebaiknya tetap kamu simpan dalam diam. Karena tak semua hal harus diungkapkan dengan sejujur-jujurnya.

Kita bangsa Timur menjunjung tinggi harmonisasi dengan lingkungan sekitar. Membesarkan hati orang lain demi terciptanya kerukunan juga akan menguntungkan untukmu kok. Awalnya mungkin sulit, tapi kamu bisa kok mencoba mengurangi kefrontalanmu, sedikit berbagi saja guys. Lakukan dua hal sederhana dibawah ini :

1. Luapkan ceplas-ceplosmu dalam tulisan, agar hati orang lain tetap terjaga dan terkesan

Pada dasarnya kamu memang punya banyak pemikiran spontan yang harus diluapkan. Mengontrol ceplas-ceplosmu itu mungkin akan terasa jadi beban bagimu karena kamu harus memendamnya. Siasati hal ini dengan menumpahkannya lewat tulisan. Ketika menulis, uneg-unegmu tetap akan tersampaikan.

Kata-kata tertulis juga bisa diedit. Jadi jika kamu sudah selesai dan merasa ada yang salah, kamu masih bisa memperbaikinya. Berbeda dengan kata-kata yang diucapkan lisan, begitu kamu mengucapkan hal yang salah dan sudah terlanjur didengar orang, menariknya kembali tentu tidak mudah.

2. Cobalah berteman dengan mereka yang introvert atau pendiam, keinginanmu mendominasi pembicaraan lama-lama pasti redam

Introvert bukan penyakit menular, tapi berteman dengan orang introvert akan membuatmu tidak terlalu banyak bicara karena lawan bicaramu memang tidak suka bicara. Kamu hanya bisa bicara hal-hal yang penting saja dengan mereka. Kamu juga tidak mungkin seenaknya ceplas-ceplos karena kamu bahkan tidak akan punya kesempatan untuk memulainya.

Menjadi diri sendiri memang harus, tapi ketika kepribadianmu itu menyakiti orang lain tidak ada salahnya jika kamu berubah. Mengubah diri demi kebaikan bukanlah suatu masalah. Pepatah yang mengatakan bahwa diam itu emas bukan ? Memang ada waktu-waktu tertentu dimana kamu lebih baik diam.

Karena semua orang akan jenuh pada waktunya

Harusnya sih, enggak mengejutkan waktu kamu nantinya bakalan menyadari kalau kamu sama si pacar ternyata lebih cocok buat jadi temen aja. Cuman karena kalian berdua punya selera yang sama dan bisa dengan mudah ngobrol panjang, bukan berarti si dia adalah jawaban atas segala doa-doamu waktu masih jomblo, guys.

Nah, gimana caranya tahu kalau si dia ternyata lebih cocok buat jadi temen aja? Sebenarnya, tanda-tandanya bisa jadi sudah kelihatan dari sekarang, tapi kamunya yang enggak sadar aja tuh. Nah, berikut ini Hipwee bantu kamu untuk mengenali beberapa tanda-tandanya biar kamu punya cukup waktu sebelum semuanya terlambat dan kamu terlanjur makan ati berkepanjangan.

A. Saat kamu selalu ngerasa enggak nyaman tiap mau ketemuan sama si pacar atau gebetan dan selalu kepikiran buat ngajak temen.

Duh, ini sih udah pertanda yang jelas banget. Kamu kan pacaran sama si dia, kok malah kayak ogah-ogahan gitu tiap mau janjian buat kencan? Kalau kalian berdua selalu punya kecenderungan untuk menjadikan momen nge-date menjadi kumpul-kumpul sama temen, ini adalah sinyal yang jelas kalau kalian berdua kayanya jadi temen aja, deh. Memang enggak salah sih kalau sesekali kalian kencan sambil ngumpul sama temen, atau malah double date. Tapi ya itu: sesekali. Kalau keseringan sih, pasti ada yang enggak beres.

B. Pas ketemu temen dan ditanya tentang kabar pacaran kalian, jawabanmu super singkat dan kamu merasa ragu sama jawabanmu sendiri.

Lumrah banget buat teman-temanmu untuk tanya kabar si pacar tiap kalian ngumpul. Kalau jawaban kamu kira-kira kayak begini: Oh, dia? Umm baik-baik aja, kok, itu biasanya malah pertanda kalau ada sesuatu yang enggak beres dalam hubungan kalian. Kesannya kayak kamu mau membuat keadaan kalian terdengar baik-baik saja, padahal kamu sengiri ngerasa enggak yakin waktu ngejawab pertanyaan temenmu. Dan hal itu umumnya adalah pertanda kalau yang terjadi malah kebalikannya.

C. Hubungan emang udah berjalan lama, tapi sayangnya rencanamu di masa depan berbeda arah dengan rencana si pacar.

Orang yang kelihatannya paling cocok buat kita bisa jadi orang yang salah. Percaya, deh, hal itu enggak sepenuhnya mitos. Namanya juga manusia, masing-masing sudah punya rencana sendiri buat masa depan. Nyatanya, dalam sebuah hubungan, hal-hal teknis dan enggak terdengar romantis sama sekali macem begini justru bakalan jadi yang paling sering kita temukan.

Enggak ada salahnya buat kalian berdiskusi soal rencana masa depan masing-masing. Ketika jalan yang mau kalian pilih berbeda, coba berkompromi. Menjadi teman nggak berarti putus hubungan. Justru, ada beberapa hal yang justru mungkin ketika kalian malah temenan, tapi jadi berlebihan kalau kalian bersikeras untuk tetap pacaran. Misalnya, si pacar berencana ngambil kesempatan kerja di luar negeri. Sebagai temen, kamu bisa banget mendukung keputusan itu. Tapi, sebagai pacar, tentunya bakalan lebih susah nggak sih?

D. Kamu mulai membayangkan skenario kayak apa yang cocok untuk putus sama si pacar? Waduh. Ini sih, pertanda yang jelas banget!

Ini adalah salah satu tanda yang paling jelas kalau kalian enggak cocok pacaran. Seringnya kamu ngerasa kalau ada perasaan nggak nyaman yang timbul waktu kamu sendirian atau sedang sama si pacar. Lantas, kamu sering membayangkan apa yang harus kamu bilang ke pacar kalau kamu pengen putus.

Hal kayak begitu sebenernya adalah salah satu tanda kalau kamu sedang mempertimbangkan untuk bener-bener mengakhiri hubungan kalian. Dan enggak pernah ada yang namanya putus dengan gampang. Semua selalu ada prosesnya.

Seperti biasanya, kunci dalam sebuah hubungan adalah komunikasi. Ketika kalian berdua udah sama-sama dewasa, coba diskusikan soal ini dengan baik-baik dan kepala dingin. Sebab, memang bener kalau dalam beberapa kasus, akan lebih baik jika kalian jadi temen aja. Justru, dengan memutuskan untuk jadi temen aja dibandingkan jadi pacar, kamu menunjukkan kalau kamu punya rasa respek terhadap si dia dan kamu menghargai kehadirannya enggak cuman sebatas dalam hubungan asmara.

Minggu, 05 Juni 2016

Sambut Ramadhan dengan Hikmah

Puasa adalah arti dari kata shiyam (bahasa Arab) yang berarti menahan diri. Sedang menurut syara', puasa adalah menahan diri dari makan diri dari makan minum, jima' (hubungan intim suami istri) yang dituntut oleh syara', dimulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari, dengan niat mengharap pahala dari Allah.

"Puasa pada bulan Ramadhan diwajibkan oleh Allah SWT. Bagi semua orang yang beriman, yang telah dewasa atau baligh dan berakal" (Beni Ahmad Encep, 2015 : 131).

Pernyataan di atas dijelaskan dalam firman Allah SWT. Surat Al-baqarah ayat 183-185. Ditambahkan dalam Hadits yang mewajibkan puasa dari Abu Hurairah riwayat Bukhari dan Muslim:
"Berpuasalah kalian karena melihatnya (melihat hilal), dan berbukalah kalian karena melihatnya. Jika hilal itu samar atau kalian, maka sempurnakanlah hitungan bulan Sya'ban menjadi tiga puluh".

Dengan demikian hakikat daripada rukun puasa ada dua, yaitu:
1. Menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa, dimulai dari terbit fajar sampai dengan terbenam matahari.
2. Niat, puasa harus dimulai dengan iktikad yang sungguh-sungguh. Niat akan menentukan keikhlasan, keikhlasan menentukan kesungguhan pelaksanaan puasa selama satu bulan penuh.

*Beni Ahmad Encep " Pengantar ILMU FIQH, Pustaka Setia, Bandung ; 2015.

Selasa, 31 Mei 2016

Seleksi Guru dan Pendidikan Agama Perlu Dibenahi

JAKARTA - Seleksi guru agama sangat penting karena aliran atau ideologi oleh guru agama harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Maka itu, seleksi guru dan pendidikan agama perlu dibenahi agar pelajar tidak bersikap radikal.

Pemerhati dunia pendidikan Darmaningtyas mengatakan, jika pendidikan agama ditekankan pada dimensi relasi sosial, maka cenderung mengajarkan toleransi. Hal ini, kata dia, akan berpengaruh pada pelajar untuk lebih toleran terhadap sesama.

"Jangan mereka yang berideologi anti-Pancasila jadi guru agama, hanya karena sarjana agama," ujar Darmaningtyas, Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Bambang Pranowo menyampaikan persoalan yang sama. Menurutnya,  semua pihak harus menanamkan keberagaman yang damai, menggambarkan wawasan kebangsaan dan kebhinekaan kepada para pelajar. “Karena hal-hal positif itu harus ditanamkan sejak dini,” ucap Bambang.

Dia menambahkan, fenomena intoleransi di kalangan pelajar karena ada kekosongan di beberapa fase soal citizenship. “Ada kekosongan tentang kewarganegaraan, apalagi tentang Pancasila,” tandasnya.

(kur)
Sindonews.com

Rabu, 18 Mei 2016

Bursa Kerja Terbuka, Ayo Cari Kerja !

Job fair Sidoarjo. Bursa kerja yang diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten sidoarjo bekerja sama dengan perusahaan di laksanakan pada hari Kamis (19/05). Tepat di Gedung Tenis, pukul 09.00 Wib acara baru di mulai. Dikarenakan Bapak Bupati  H. Saiful Ilah, S.H., M.Hum. tidak bisa hadir dan diwakili oleh bapak H. Nur Ahmad Syaifuddin, S.H. wakil bupati Sidoarjo telah resmi membuka acara dengan ditandai pemukulan gong. Dalam sambutannya beliau menuturkan "Dengan adanya program bursa kerja ini, setidaknya kota sidoarjo dapat mengurangi angka pengangguran dan lebih siap menghadapi MEA, kota delta merupakan penghasil investor terbanyak di Propinsi Jawa Timur". Khususnya para pelamar kerja mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan", imbuh wabup.

Turut hadir ketua DPRD Sidoarjo H. Sulamul Hadi Nurmawan, S. Thi dan kepala dinas sosial kabupaten sidoarjo yang mendampingi prosesi acara pembukaan bursa kerja tahun 2016. Terdapat sebelas ribu macam pekerjaan yang akan di buka untuk para pelamar. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh penduduk sidoarjo dan berbagai kota surabaya dan sekitarnya. Acara berlangsung sampai sore hari "ujar humas satpol PP Sidoarjo.

Rabu, 02 Maret 2016

Ketum IPNU Ajak IPPNU Bangun Sinergitas

Kamis, 03 Maret 2016 10:00
Jakarta, Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) mengajak Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) untuk membangun sinergitas bersama. Langkah ini dinilai penting penting bagi dua badan otonom NU ini sebagai organisasi yang memiliki segmentasi garapan sama.

"Ya, tentunya ruh perjuangan IPNU-IPPNU sama. Suatu organisasi yang bergerak basis pelajar. Tidak hanya pada IPNU saja, melainkan sinergis dengan seluruh stakeholder (pemangku kepentingan)," kata Ketua Umum PP IPNU Asep Irfan Mujahid kepada NU Online di sela acara tasyakuran hari lahir ke-61 IPPNU, Rabu (2/3), di Gedung PBNU Lantai 6, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.

Ia menjelaskan bahwa IPNU-IPPNU perlu bersama membangun negeri dalam berbagai sektor secara kelembagaan untuk menunjukkan eksistensi IPNU-IPPNU yang tanggap dan responsif.

Mantan Ketua Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Jawa Barat ini menyatakan, berkaitan dengan tema "Pelajar Putri Bersinergi Membangun Negeri" IPNU-IPPNU sepatutnya tidak melupakan agenda internal organisasi dalam menjaga regenerasi. Perlu adanya perhatian khusus terhadap agenda kaderisasi ke depan.

"Tugas kita adalah bersama membangun kembalimindset atau cara pikir bersama. Hal yang menjadi catatan adalah cara pandang yang dimiliki lintas generasi tidaklah sama. Oleh karena itu untuk menerapkan sistem kaderisasi yang relevan kita harus ajak semua lini untuk bersinergi merumuskannya," paparnya.

Ia menegaskan hal utama yang harus diperhatikan adalah membangun kesepahaman dengan semua lini untuk merumuskan cara pikir bersama. Impelemetasinya adalah melihat konsistensi terhadap sistem yang telah dibuat bersama.

"Ya, pada intinya sinergis itu penting agar apa yang kita lakukan menjadi kepentingan bersama. Sekali lagi saya ucapkan selamat harlah ke-61 IPPNU dan saya atas nama IPNU mengapresiasi peran dan kiprah IPPNU selama ini. Harapan ke depan IPPNU mampu mencetak srikandi-srikandi pejuang Islam Nusantara yang bukan hanya sebagai penyeimbang, melainkan pendobrak," pungkasnya. (Afifah Marwa/Mahbib)

NU Online |
http://www.nu.or.id/post/read/66235/ketum-ipnu-ajak-ippnu-bangun-sinergitas?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter

Jumat, 26 Februari 2016

MAJALAH DINDING SEKOLAH DAN PENGELOLAANNYA

A. Pendahuluan
Majalah dinding atau lebih dikenal dengan singkatannya “MADING” yaitu salah satu jenis media atau sarana penyampaian informasi dan penyaluran minat dan bakat yang dikerjakan dan dikelola oleh kelompok tertentu serta diperuntukkan untuk kalangan tertentu pula.

Mading sangat mungkin dijumpai di banyak tempat seperti mesjid, sekolah, perpustakaan umum, instansi pemerintahan dan lain sebagainya. Hal ini karena mading bisa dikelola oleh siapa saja dan bisa ditempatkan dimana saja. Misalnya Mading Ikatan Remaja Mesjid, Mading LSM, Mading Kampus, Mading Sekolah dan lain-lain.
Mading sekolah adalah mading yang dikelola oleh suatu sekolah tertentu baik siswa maupun guru dan biasanya disajikan agar dapat dibaca oleh warga sekolah tersebut. Mading sekolah selain sebagai media untuk menyampaikan informasi (pengumuman atau berita) juga dapat dijadikan ajang atau sarana pengembangan minat dan bakat baik siswa maupun guru dalam bidang tulis menulis.

Mading juga sangat berperan dalam mengasah kemampuan siswa untuk belajar berorganisasi secara baik, melatih kedisiplinan karena harus bekerja sesuai jadwal, belajar untuk lebih kreatif dalam mencari ide-ide baru untuk tema dan tampilan mading, dan melatih siswa untuk bisa lebih bertanggungjawab terhadap tugas yang harus dikerjakannya.
Mengingat keberadaan mading sekolah memiliki arti yang penting baik bagi siswa maupun guru, maka hendaknya mading sekolah dikelola secara baik agar tetap eksis. Dengan pengelolaan yang baik, diharapkan mading akan selalu dapat terbit pada waktunya dengan tema-tema dan tampilan-tampilan yang menarik.

B. Manajemen Mading Sekolah
Mengelola sebuah media informasi tentu memerlukan kepengurusan yang baik, tertata rapi, dan berjalan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Mading sekolah sekalipun diperlukan suatu kepengurusan atau organisasi agar semuanya bisa berjalan lancar.
Menurut Rachim (2006), dalam pengelolaannya mading harus memiliki dua manajemen yaitu manajemen organisasi dan manajemen redaksional. Kedua manajemen tersebut memiliki tugas yang berbeda satu sama lain.

a. Manajemen Organisasi

Manajemen organisasi dalam pengelolaan mading sebagai sebuah organisasi intra sekolah sangatlah diperlukan, karena tanpa organisasi ini pengelolaan mading akan sulit untuk berjalan dengan baik.
Manajemen organisasi dalam pelaksanaan tugasnya lebih bersifat administratif dan tidak berhubungan secara langsung dengan hal teknis penerbitan mading. Keberadaan struktur atau jabatan manajemen organisasi mading tergantung dari kebutuhan pengelolaan mading itu sendiri.
Menurut Rachim (2006), Manajemen organisasi mading biasanya dipimpin oleh seorang pemimpin umum, dibantu oleh beberapa seksi seperti seksi Administrasi, Keuangan, Sponsorship, dll., sesuai kebutuhan Mading.
Seorang pemimpin umum bertugas mengkoordinasikan kegiatan secara keseluruhan, bagian keuangan/bendahara bertugas mengatur keuangan terkait biaya operasional dan biaya penerbitan, bagian administrasi/sekretaris berperan terkait dengan surat menyurat terutama yang berhubungan dengan pihak luar seperti permohonan kesediaan wawancara atau lainnya. Bagian sponsorship bertugas mencari pihak-pihak yang mau berkontribusi dengan beriklan atau menyampaikan ucapan selamat dll, dengan perjanjian tertentu.

b. Manajemen Redaksional

Manajemen redaksional adalah manajemen yang bertanggungjawab langsung secara teknis terhadap proses penerbitan mading mulai dari penyusunan tema, penyusunan materi, pencarian bahan/berita sampai publikasi. Manajemen redaksional biasanya dipimpin oleh seorang pemimpin redaksi dan di bantu oleh bagian-bagian lain yang ada di bawahnya seperti redaktur pelaksana, redaktur, reporter dan yang lainnya sesuai kebutuhan mading.
Pemimpin redaksi adalah orang yang adalah orang yang bertanggungjawab penuh atas materi atau isi yang disajikan dalam mading. Redaktur pelaksana bertugas mengkoordinasikan tugas-tugas yang menyangkut keredaksian kepada para redaktur. Redaktur bertugas memberikan instruksi kepada para reporter untuk melakukan peliputan atau pencarian berita atau informasi yang akan disajikan. Setelah mendapat laporan atau bahan-bahan informasi dari reporter, tugas redaktur selanjutnya adalah melakukan proses editing naskah/tulisan serta melakukan rapat koordinasi untuk menentukan kelayakan naskah atau tulisan untuk diputuskan apakah tulisan tersebut layak untuk dipublikasikan atau tidak. Sedangkan seorang reporter bertugas mencari berita atau bahan informasi di lapangan sesuai dengan instruksi redaktur atau atas kemauan sendiri.

Dari uraian tentang manajemen mading sekolah dapat digambarkan contoh organisasi mading sekolah sebagai berikut :

a. Pelindung : Kepala Sekolah
b. Pembina : Guru yang kopeten dalam hal kejurnalistikan

c. Pimpinan Redaksi
d. Wakil Pimred
e. Staff Redaksi
f. Produksi
g. Ilustrator
h. Fotografer
i. Editing/Layout
j. Sekretaris Redaksi
k. Keuangan/ Bendahara

Struktur organisasi mading dapat dibuat disesuaikan dengan kebutuhan mading dengan mempertimbangkan jumlah personil, banyaknya kegiatan dan hal-hal lainnya, dan hal lain yang harus diperhatikan dalam penentuan struktur organisasi mading adalah bahwa penugasan sebaiknya disesuaikan dengan bakat dan kemampuan anggota.

Adapun tugas (job description) dari jabatan redaksi diantaranya :

A. Pelindung;
Memanagement, melindungi dan bertanggung jawab atas suksesi kegiatan kemitraan siswa demi terwujudnya visi dan misi sekolah.

B. Pembina;
Mengayomi dan sebagai pendamping dari pada personil keredaksian, terhadap pengarahan yang lebih baik pada dunia tulis menulis.

C. Pemimpin Redaksi ;
Bertanggung jawab terhadap proses penerbitan, Melakukan konsolidasi atau koordinasi dalam proses perencanaan penerbitan majalah dinding, melakukan koordinasi dengan pembina dan penanggungjawab tentang kebutuhan dan hambatan dalam penerbitan, Mengatasi dan mencari pemecahan masalah yang dialami tim redaksi, memimpin rapat, mendistribusikan wewenang dan tanggungjawab struktur personalia sesuai dengan tugasnya masing-masing untuk kelancaran dan kesuksesan majalah dinding sekolah yang dikelolanya.

D. Wakil Pimpinan Redaksi;
Membantu terselenggaranya tugas yang di emban oleh pimpinan serta mewakili dari sang ketua pimpinan apabila tidak bisa hadir dalam memimpin rapat.

E. Staff Redaksi;
Mencari berita di lapangan, mengkoordinir tugas para anggota yang telah di bebankan pada personil.

F. Produksi
Membuat berita serta rubrik majalah.

G. Ilustrator
Membuat imajinasi dan kreator terhadap hasil rubrik majalah mading yang lebih menarik dan indah untuk di konsumsi pembaca.

H. Fotografer
Memotret hasil gambar atau foto-foto isi pada rubrik dan kejadian yang realtime/langsung.

I. Penata Letak (Lay Out) ;
Merencanakan tata letak visual teks dan gambar media, Menata letak teks dan gambar sesuai dengan kebijakan redaksi (hasil rapat).

J. Bagian Sekretaris Redaksi/Administrasi ;
Mengelola adminitrasi keredaksian, menotulensi hasil rapat redaksional, pengetikan undangan rapat serta pembuatan proposal.

K. Bagian Keuangan ;
Mengatur sirkulasi keuangan, biaya operasional redaksi dan pengestimasian anggaran dana bulanan.

Bagian Sponsorship ; Mencari sponsor (misal ; iklan). Nb; Jika diperlukan

C. Pembuatan Mading Sekolah
Setelah susunan kepengurusan atau Struktur Organisasi mading terbentuk, maka tahapan selanjutnya yang harus dijalankan oleh tim adalah pembuatan mading yang harus dikerjakan melalui beberapa tahapan. Agar pelaksanan pembuatan mading ini maka hendaknya setiap personil harus disiplin dan bertanggungjawab terhadap apa yang menjadi tugasnya.

Sebelum masuk pada pembuatan mading itu sendiri sebaiknya Tim Mading melaksanakan rapat untuk mendiskusikan hal-hal yang penting agar diketahui dan difahami bersama oleh setiap personil Mading. Adapun hal-hal yang perlu didiskusikan diantaranya.

a. Waktu Terbit

Waktu terbit mading perlu menjadi bahan diskusi, hal ini karena ada beberapa alasan salah satunya agar pelaksanaan kegiatan pembuatan mading itu tidak mengganggu waktu belajar seperti situasi menjelang pelaksanaan ujian. Selain itu waktu terbit mading harus diperhatikan jangan sampai mading terbit menjelang liburan sekolah, sebab apabila mading terbit dan di pasang menjelang libur sekolah mading itu akan sia-sia karena tidak ada yang membaca.
Waktu terbit Rutin mading pun sebaiknya diperhatikan dan dijadwalkan sedemikian rupa sehingga mading bisa terbit secara rutin dan waktu terbitnya juga tepat. Penerbitan mading sekolah bisa dilakukan misalnya setiap 2 minggu sekali atau setiap satu bulan sekali. Penggantian mading sebaiknya jangan terlalu cepat ataupun terlalu lama sebab bila mading diganti terlalu cepat barangkali belum sempet dibaca orang lain sehingga sangat sayang jika apa yang telah dikerjakan tidak berguna. Begitupula jika penggantian mading dilakukan terlalu lama mungkin akan menimbulkan efek bosan bagi pembaca, sehingga mereka enggan untuk datang melihat mading.

b. Tema

Mading yang diterbitkan sebaiknya memiliki Tema yang berbeda-beda untuk setiap kali terbit. Hal ini dimaksudkan agar pembaca tidak bosan dengan satu tema yang disajikan dan juga diharapkan dapat menambah wawasan para pembaca tentang tema-tema yang disajikan.
Pemilihan tema mading sangat bebas bisa, misalnya mengenai remaja, IPTEK, Seputar Kegiatan Nasional atau Internasional terkini, atau juga dapat disesuaikan dengan bulan-bulan terbit seperti bila terbit bulan januari bisa mengulas masalah tahun baru, bila terbit bulan April bisa mengulas masalah kepahlawanan atau semangat Juang R.A. Kartini, dll.

c. Rubrik

Rubrik mading merupakan topik-topik yang dapat disajikan dalam mading. Rubrik mading bisa saja sama setiap kali terbit, atau bisa juga berubah jika diperlukan. Jumlah dan jenis rubrik dalam mading tergantung dari kesepakatan bersama anggota tim. Apabila rubrik sudah ditentukan maka langkah berikutnya akan memudahkan dalam pembagian pelaksanaan tugas. Misalnya setiap rubrik yang sudah ditentukan dibebankan kepada dua, tiga, atau lebih anggota dan mereka bertanggungjawab untuk mengisi rubrik tersebut.
Meskipun rubrik mading dapat berubah-ubah, namun sebaiknya ada beberapa rubrik yang dipertahankan setiap kali terbit. Beberapa contoh rubrik yang dapat dimuat dalam mading sekolah misalnya :
– Berita Utama, berisi tentang ulasan tema yang di usung
- Berita khusus, merupakan berita pendukung dari berita utama
- Berita Seputar Sekolah
– Cerpen
– Puisi
– Sahabat mading
– Surat Pembaca
– Profil Siswa / Guru
– Dll.

d. Jadwal Kerja

Dalam pelaksanan kegiatan pembuatan mading penjadwalan adalah sesuatu yang harus dibuat apabila mading ingin bisa terbit tepat waktu dengan hasil yang memuaskan. Penjadwalan bisa didasarkan pada tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan seperti batas akhir pengumpulan materi, penyortiran materi layak terbit atau tidak, editing, layouting, dekorasi dll. Jadwal yang sudah ditetapkan sebaiknya dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin.
Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam pembuatan mading adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan Materi

Pengumpulan materi merupakan tugas seorang reporter. Materi yang dapat ditampilkan dalam mading dapat berasal dari mana saja seperti :

1. Hasil Studi Pustaka
Studi pustaka dapat dilakukan melalui buku, majalah, koran, internet, dan lain sebagainya.
2. Hasil Survey atau pemantauan langsung di lapangan
Seorang reporter dapat mencari sumber berita dengan terjun langsung ke lapangan untuk meliput peristiwa atau kegiatan-kegiatan yang terjadi di lingkungan baik sekolah maupun masyarakat.
3. Hasil Interview/Wawancara
Wawancara dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari orang-orang yang bersangkutan seperti pakar, praktisi, profesional, pengamat, pelaku, korban, dll.
4. Menerima Pengiriman Materi
Selain harus mencari materi mading juga dapat diperoleh dengan cara menawarkan kepada orang lain untuk mengirimkan naskah atau tulisan berkaitan dengan sebuah tema tertentu yang disediakan untuk mengisi rubrik-rubrik tertentu.
Untuk mendapatkan data-data atau materi yang dibutuhkan oleh seorang reporter, seorang reporter memerlukan persiapan baik persiapan secara peralatan maupun persiapan mental. Peralatan-peralatan yang harus dimiliki seorang reporter misalnya kamera, tape recorder, kertas, bulpoin, dll. Adapun persiapan mental meliputi pelatihan kemampuan menangkap informasi, meningkatkan rasa percaya diri, dan membekali diri dengan pemahaman tentang etika yang baik sebagai seorang reporter seperti etika dalam berwawancara, etika ketika memasuki lokasi peliputan berita dll.

b. Pemilihan Materi
Materi yang diperoleh bisa saja sangat banyak atau lebih dari cukup untuk mengisi mading atau mungkin juga materi-materi yang diperoleh kurang layak atau kurang pantas untuk ditampilkan. Oleh karena itu selanjutnya tim redaktur harus melakukan pemilihan materi yang bisa dimuat atau dapat diterbitkan.

c. Editing
Setelah melakukan penyortiran materi maka langkah selanjutnya adalah melakukan proses editing terhadap tulisan, gambar atau pun foto yang akan dimuat dalam mading. Proses editing terhadap tulisan perlu dilakukan untuk mengurangi bahkan memperbaiki kesalahan-kesalahan pengetikan atau penulisan. Adapun editing terhadap foto atau gambar dilakukan untuk mempercantik tampilannya.

d. Lay Out / Pengaturan Tata Letak
Pengaturan tata letak dilakukan agar tampilan mading bisa memberikan sajian yang menarik bagi pembaca, tidak memberikan kesan asal jadi dan membosankan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam lay out misalnya penempatan rubrik, penentuan ukuran kolom rubrik, penempatan lukisan/gambar/ foto dsb.

e. Menghias Mading
Setelah di layout dengan baik untuk lebih mempercantik tampilannya sebaiknya mading diberi hiasan-hiasan baik berupa gambar atau penambahan pernak-pernik lainnya. Setelah mading di hias maka mading siap diterbitkan

D. Evaluasi Mading
”Segalanya tak ada yang sempurna” mungkin pepatah itu harus selalu kita pegang untuk lebih memperbaiki diri kita dan apa yang kita kerjakan di masa yang akan datang. Begitu pula halnya dalam pembuatan mading, setelah mading diterbitkan dan di baca oleh khalayak atau keluarga besar sekolah maka ada baiknya Tim Mading melakukan evaluasi baik berdasarkan pengamatannya maupun berdasarkan hasil kuisioner pembaca terhadap mading yan disajikan. Penilaian-penilaian, kritik dan saran dari pembaca dapat dijadikan nodal perbaikan di masa yang akan datang.

E. Keberlanjutan Mading Sekolah
Agar mading sekolah bisa tetap bertahan dan bisa terbit sesuai waktu yang telah ditentukan maka perlu dilakukan pengelolaan mading yang baik, terutama pengelolaan terhadap personilnya (Anggota). Supaya mading tetap berjalan maka sebaiknya dibentuk tim mading yang solid dan setiap saat diberikan pembinaan atau bahkan apresiasi dari pihak sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008. Cara Guampaang Mengelola Mading Sekolah. Elfata Online.
Rachim, M. D. 2006. Manajemen Majalah Dinding Sekolah. http://frirac.multiply.com/journal/item/13/Manajemen_Mading_Sekolah_Makalah

Senin, 11 Januari 2016

Mahasiswa di harapkan aktif berorganisasi

Mahasiswa, Menjadi seorang mahasiswa memanglah tidak mudah dalam menyandang status ini. Terlebih di perlihatkan dalam beberapa aspek baik itu pada akademik ataupun organisasi yang keduanya saling menentukan. Kendati demikian, dikarenakan menjadi seorang mahasiswa tidaklah cukup hanya mengejar nilai prestasi pada setiap mata kuliah, dengan kata lain memberikan hasil akhir pada nilai IP atau Indeks Prestasi yang membaggakan. Tidak menutup kemungkinan baik juga menjadi seorang mahasiswa yang ideologis. Tetapi tidak buruk juga, apabila mahasiswa juga ambil anil serta aktif dalam bidang keorganisasian, baik itu intra ataupun ekstern. Yang mencakup nilai sosial, memberikan pengalaman langsung pada diri seorang mahasiswa. Meskipun yang mendasari mereka untuk ikut dalam berorganisasi bermacam-macam motifnya. Menambah relasi atau sahabat, memberikan kebanggaan tersendiri, membela kebenaran bahkan mereka beralasan untuk aktif organisasi supaya kelak di akhir semester dapat memberikan kontribusi pada nilai akademisnya.

Mahasiswa di haruskan dapat menentukan arah pilihan dalam menjalani proses perkuliahan yang berjalan selama empat tahun. Bagaimana mereka menjalani fase awal di kampus sampai mereka mempunyai filsafah diakhir masa perkuliahan. Dari biaya perkuliahan, transportasi sehari-hari, kebutuhan akademi seperti memenuhi tugas-tugas kuliah ataupun beli buku. Kemandirian adalah modal utama yang dibutuhkan seorang mahasiswa, tidak sekedar hanya menodongkan tangan ke orang tua.

Lulus tepat waktu, inilah yang menjadi impian mereka dalam mengarungi bahtera perjalanan kuliah. menjadi seorang akademisi yang menjanjikan nilai baik juga tidak menjamin, setelah lulus di wisuda sekedar mendapat nilai bagus. Hal tersebut dirasa kurang mendapat nilai tersendiri, bagi mereka yang pernah merasakan bangku kuliah. Aktif dalam berorganisasi, inilah salah satu alasan bagi seorang aktifis yang beranggapan nilai baik dalam akademik tidaklah menjamin kualitas dirinya. Di haruskan sedikitnya pernah merasakan pahit manis bersosial, berinteraksi dengan bermacam golongan, suku dan ras. Tidak ada kata merugi dalam mengikuti organisasi, bilamana mereka yang berpandangan buruk terhadap dunia organisasi. Mereka hanyalah seorang kapitalisme, berdiam diri tanpa ada dedikasi terhadap apa yang diperoleh dalam pendidikan kuliah. Di organisasi inilah kita dapat mengaplikatifkan, mengekspresikan dan menuangkan ideologi kita ke arah tatanan yang bersatu dan bergempita. Peduli terhadap kegaduhan lingkungan yang perluh diperbaiki, menindas mereka yang bertindak sewenang-wenang dan membela rakyat kecil yang tertindas. Memang menjadi aktifis tidaklah mudah, untuk terus mensuarakan keadilan. Mereka harus berani meninggalkan urusan akademis, hidup berkecukupan dan gemar berinteraksi di jalanan. Janganlah sekedar berdemontran tetapi tidak ada tindak lanjut untuk menyikapi lebih jauh sebuah permasalahan.

Menjadi pribadi yang madani, inilah yang seyogyanya dimiliki seorang mahasiswa, rajin dibangku kuliah, aktif bersoaial dan taat pada agama. Mencakup tatanan satu kesatuan demi menjalani proses perkembangan di suatu Universitas. Dengan nilai prestasi yang baik dan mendapatkan pengalaman berorganisasi merupakan titah indah yang dapat memberikan kebanggaan kepada orang tua kita, dikemudian hari dapat kita kembangkan seusainya lulus dan wisuda.

Mari kita mendengarkan lagu kebebasan menjadi seorang mahasiswa dalam menuangkan nilai-nilai kemanusiaan.

Lagu Buruh Tani download Di sini
https://drive.google.com/file/d/0BxdMG9SoDuzZTmVkNEIzekVyWEE/view?usp=docslist_api

Senin, 04 Januari 2016

Dua Wisata, Beribu Kisah.

Liburan, mendengar kata ini pastinya kita terfikirkan pada makna konotasi yang menyenangkan. Lain halnya yang saya hadapi liburan pada akhir tahun serta awal tahun. Layaknya liburan kali ini bisa dibilang seru, pada tanggal 28-30 Desember 2015. di karenakan dapat kesempatan kesekian kalinya untuk mendaki gunung arjuna bersama kawan-kawan pondok sekaligus teman kampus. Tak seperti biasanya juga seusai mendaki kaki rasanya kemeng atau pegal. Namun kali ini tidak, tetapi kaki kiri sedikit mengalami cidera akibat terkilir bebatuan sehabis turun dari puncak. Selang satu hari saya break dulu, sedikit mencicipi aroma rumah. Mengapa demikian, karena saya anaknya jarang berlama-lamaan dirumah, lebih asik keluar dan keluyuran. Sisa satu hari ini saya menghabiskan waktu bersama keluarga. Menikmati di penghujung akhir tahun dengan menanak umbi ketela. Habis isya saya menyantap umbi tersebut bersama ibu dan adhik, seusainya saya langsung masuk kamar dan bermain handphone. Dari pada keluar tidak jelas, dan hanya pencitraan diri saja, lebih baiknya saya istirahat dan yante dirumah. Wal hasil saya baru terbangun jam 23.56 WIB. Padahal sebelumnya saya ada janji bersama adhik ponakan bernama luthfi. Untuk menikmati penghujung tahun di alun-alun sidoarjo dengan menikmati gemerlapnya petasan di kota kelahiran. Namun gagal gara-gara saya tertidur.

Liburan, tidak ada habisnya untuk menikmati sisa liburan yang tersedia pada awal tahun 2016. Kali ini saya dan luthfi bersncana ke taman angsa surabaya liburan atau eksplorasi ala eropa. Namun gagal, disebabkan teman saya charis mengajak ke malang bersama saudaranya bernama fida, untuk mengajak ke paralayang. Akhirnya gagal juga di karenakan fida lagi bertengkar dengan gebetannya. Ide cemerlang akhirnya muncul kembali, dengan mengajak salah satu sahabatnya lutfi yaitu Rini, sebagai gantinya. Agar liburan kali ini bisa tetap jadi. Sabtu pagi kami berencana ke pantai dengan empat orang, yaitu saya, charis, lufhfi dan rini. Namun tampaknya di pending dahulu, akibat tawaran dari adik saya, yang bertepatan pada hari minggunya juga ngadakan acara holliday. Akhirnya kami juga melobi rini agar acara yang di agendakan sebelumnya di ganti pada hari minggu. Ternyata Rini, mengatakan yes. Ketika sabtu malam, ternyata ada kabar kalau rini tidak bisa ikut liburan ke pantai disebabkan sakit. Akhirnya pada malam itu, kami yang berencana liburan ke pantai, tampak kebingungan untuk mencari penggantinya lagi. Supaya liburan ini tetap berjalan sesuai rencana.

Sebut saja mas Painge. Menolak keras agar acara besok minggu dibatalkan. "Kalau aku gak onok barengan e, mending aku gak melok pisan". Malam itu, benar-benar waktu yang singkat, untuk mencari satu teman yang bisa diajak berlibur. Kami menjalin komunikasi lewat sosial media bersama ufi dan adhik saya (ruli). Bagaimana besok tetap jadi, akhirnya salah satu teman kampus ufi, sebut saja dia Febri. Dia setuju dan bersedia ikut liburan ke malang, seusainya kami runding.

Keesokan harinya, tepat hari H-nya kami berangkat ke pantai batu bekung. Satu tempat yang kita gadang untuk mengeksplorasi keindahan alamnya. Namun kami berangkat agak kesiangan, pastinya kalau berangkat jam 10.00 wib. Perkiraan pulang bakal malam. Tetapi kawan-kawan juga menerima resiko tersebut. Perjalanan pun kami mulai dari sidoarjo atau pom bensin althea (area gor) dengan kendaraan bermotor. Delapan orang berpasangan, saya bersama febri memakai motor maticnya febri, charis dengan ufi ngenakan motor jupiternya charis sendiri, ruli bersama pacarnya dan disusul jabar bersama bang put atau mas bahrul. Kurang lebih 3 jam setengah kami menempuh jarak tersebut untuk sampai ke tujuan. Dengan di suguhkan pemandangan indah sekitar pulau, waaaaw,.... memang benar-benar ajib. Indonesia ku... hehehe (Meskipun bahasanya agak ketinggian). Tapi memang benar adanya.

Pukul 13.30 wib, kami sampai di pulau batu bekung. Memasuki kawasan ini dikenakan tarif biaya 5.000,- rupiah. Setelah kami berfoto dan menikmati indahnya alam kota malang, tak sempurna kalau kita tidak bisa bermain air di pantai. Untuk pantai batu bekung ini, kita memang sengaja tidak biyur-biyuran. Sebagai gantinya kami punya waktu untuk mengunjungi pantai yang bisa dibuat basah-basahan alias "kecek". Gua cina, inilah tempat berikutnya yang kami eksplor. Akhirnya terbayar juga, dengan menikmati sunlight atau matahari terbenam pada sore harinya pantai gua cina. Memang benar-benar ajib sobat.

Akhirnya, hari mulai petang. Kami begegas untuk prepare dan packing persiapan pulang. Tepat malam pun mendatangi kami. Dengan menikmati malamnya perjalanan pulang, kami menghibur diri dengan menikmati musik lagu dangdut. Terlihat romantis dan mesra saya dan mas charis, berbagi headset. Kemudian kami baru makan malam, di daerah sukorejo-pandaan. Telur penyet dan tempe penyet inilah menu yang kami santab. Hmmmm, mantab sob,...

Tepat pukul 00.00 wib, kami melanjutkan perjalanan pulang, menuju rumah masing-masing. Tak sabar bertemu dengan tempat kayangan dibawah alam mimpi, kawan-kawan pun mulai bergegas cepat untuk sampai di rumah. "Gas pooll,... ujar mas charis. Kami sengaja tertinggal dari barisan motor teman kami, saya dan mas charis berfikir, kenapa tergesa, tinggal perjalanan pulang mending santai saja. Tidak taunya kami berdua di suguhkan pemandangan yang kurang enak yaitu; pemandangan motor kami yang tiba-tiba mogok tersendat, dengan heran. Ternyata motor kami kehabisan bahan bakar, di kawasan porong. Melihat sepinya waktu, kami berdua mengoceh "mana mungkin, jam segini ada orang jualan bensin ecer yang dekat dari motor kami mogok. Itupun ada, tapi lokasinya masih jauh, yaitu di daerah candi dekat kampus umsida, terdapat pom bensin. Kami berdua mencoba menelpon ufi, yang kebetulan jarak nya masih dekat di depan motor kami, ternyata tidak bisa di hubungi. Kami juga berusaha minta pertolongan orang, supaya motor kami di dorong dari belakang. Dengan wajah pasrah kami, berjalan kaki menuntun motor. Tiba-tiba terlihat seseorang dari depan, yang berbalik arah menuju ke lokasi kami. Ternyata benar, orang ini. Menawari diri untuk menolong kami. Alhamdulillah,... kami berdua di tolong dengan sesorang yang mau berangkat bekerja yang kebetulan masuk shift malam. Benar-benar pertolongan itu, datang dari tuhan (fiman Allah Swt).

Hikmah liburan yang dapat di petik, meskipun kami sedikit mengalami permasalahan. Yang terpenting kami bisa membuat kawan-kawan kami bahagia dan senang. Dapat mengisi hari-harinya dengan lepas. Selanjutnya mengapa kita ketika mengalami musibah namun pertolongan itu datang, bisa juga  sebabkan kita pernah berbuat baik kepada orang lain. Jadi jika ada seseorang yang mengalami kesulitan. Perlulah kita bantu dengan tulus dan suka hati.

Semoga kita bisa bertafakkur alam. Mensyukuri nikmat yang ada. Jangan terlena pada kondisi yang baik dan jangan juga menyesali keadaan yang buruk semua pasti ada hikmahnya.

Jumat, 01 Januari 2016

Di antara Ijazah dan Lowongan Kerja

Zaman yang makin maju, tidak dengan manusianya. Banyak sekali orang-orang yang bersekolah tinggi, tapi hanya bisa menjadi pekerja kasar. Tak hanya itu, ijazah yang dibanggakan pun hanya menjadi pajangan di dalam lemari.

Tak disentuh, karena sangat sulit mencari lowongan pekerjaan di Indonesia. Sekolah gratis seolah hanya mainan orang berduit. Ya, tak usah sekolah jika membeli ijazah pun bisa. Bahkan banyak sekali berseliweran orang-orang tanpa dosa yang memperjualbelikan ijazah palsu, tapi asli. Mana ada palsu tapi asli? Palsu ya tetap palsu. Hanya terlihat asli oleh orang-orang yang tak tahu itu palsu. Atau ijazah palsu, namun asli? Apa ada yang salah dengan sistem di negara ini? Pengangguran semakin banyak karena perusahaan hanya mau menerima para sarjana, bukan lulusan SMA.

Aku bukannya gak mau kerja, Mbak. Tapi memang tak ada lowongan kerja buatku.

Alasan yang klasik. Padahal jika mau, banyak sekali lapangan pekerjaan di sekitar kita. Allah itu tidak tidur dan pasti membagi rezeki tiap makhluknya jika memang mau berusaha. Tak ada lowongan kerja bukan berarti harus ke sana-ke sini dengan teman-teman. Kenapa tidak memanfaatkan motor dengan menjadi tukang ojek?

Yang dibutuhkan di negara ini sebenarnya bukan ijazah. Buat apa ijazah, jika akhirnya hanya menjadi karyawan di perusahaan milik orang asing? Tetap saja menjadikan kaya orang lain, sedangkan di negara sendiri, kemiskinan makin merajalela. Apalagi banyak sekali oknum yang 'pinjam' ijazah orang lain agar diterima kerja. Ya, meskipun kerjaannya pun hanya menjaga toko dan sales. Tetap, ijazahlah yang menentukan diterima atau tidak.

Lantas harus apa?

Buka lapangan kerja. Kita lihat orang-orang yang tidak terlalu banyak berpikir, tapi langsung bekerja. Mereka tak punya alasan untuk menghambat kreativitas. Okelah, malu jika menjadi tukang ojek karena nanti banyak yang melihat. Kenapa tidak membuka laundry? Modalnya cukup mesin cuci, sabun, pewangi, dan setrika. Pasang papan di depan rumah.

Sudah banyak laundry di sini.

Jualan pulsa. Memang kelihatannya sepele, tapi jika mau menekuni, keuntungan pun akan berlipat. Modalnya pun cukup 50-100 ribu. Bisa dimulai dengan anggota keluarga, saudara, dan tetangga. Apalagi sekarang ada Token Listrik yang juga bisa dilayani oleh provider pulsa. Kamu pun hanya bermodal hape. 

Pulsa gak menjanjikan.

Ya, memang terlalu banyak alasan di kehidupan ini yang menghambat otak untuk berpikir. Karena terlalu banyaknya alasan, sampai tidak menyadari bahwa dirinya telah tertinggal dari orang lain yang ijazah saja tak punya. Padahal kebun, tanah, apa pun yang ada di sekitar adalah sumber yang bisa dijadikan penghasilan. Bahkan dari sampah sekalipun.

Mungkin the power of kepepet nantinya yang akan membuat otak berubah. Atau tidak sama sekali. (viva.co.id)

Survei Terbaru : Tingkat Literasi Indonesia di Dunia Rendah

Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat li...