Minggu, 01 Juni 2014

EMPAT JURUSAN TARGET UNSURI SURABAYA

SIDOARJO - Universitas Sunan Giri (Unsuri) terus meluaskan jangkauan akademisnya. Kampus yang terletak di jalan Brigjen Katamso, Waru, itu berencana membuka empat jurusan baru. Yaitu, kimia, matematika, teknik elektro, dan informatika.

Sekretaris Unsuri Agus Anhari menyatakan, kampusnya telah mengajukan izin pembukaan empat jurusan baru tersebut ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pengajuan dikirim sejak awal 2013. Namun, persetujuan belum turun. "Jadi, tahun ini jurusan baru itu belum dibuka. Di dikti, ada bertumpuk-tumpuk dokumen universitas lain yang juga mengajukan penambahan jurusan," ujar si sekjen.

Agus menjelaskan, penambahan empat jurusan itu diharapkan mampu mengembangkan dan memenuhi standar sebuah universitas, yaitu harus ada enam program studi eksak. Sebelumnya, Unsuri baru memiliki dua jurusan eksak, yakni teknik mesin dan teknik sipil. Unsuri, tambah dia juga berharap peminat kuliah di perguruan tinggi tersebut terus bertambah. Unsuri telah mendidik 600 mahasiswa. Ditargetkan, pada penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2014/2015 ini, jumlah mahasiawa mencapai 1.500 orang. "Itu adalah total untuk jenjang S-1 dan S-2," katanya.

Harfiyanti Botutihe, panitia penerimaan mahasiswa baru Unsuri, mengatakan bahwa mahasiswa yang akan masuk tetap mengikuti serangkaian tes. Di antaranya, uji baca tulisan Alquran dan tes tulis pengetahuan umum, "Pemilihan jurusannya disesuaikan dengan keinginan calon mahasiswa. Tujuannya, tidak ada mahasiswa yang pindah ke jurusan lain," ungkapnya.

Dikutip: JAWA POS. Kamis 06 Maret 2014

Pasangan Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta lebih unggul mana : Survei LSI

Bisnis.com, JAKARTA--Hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia menyatakan pasangan Jokowi-JK memiliki dukungan lebih unggul 35,42% dibandingkan Prabowo-Hatta 22,75%.

Peneliti LSI Ade Mulyana mengatakan survei dilakukan pada 1-9 Mei 2014 melibatkan 2.400 responden dengan metode wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner dan margin of error +/- 2%. 

Menurut Ade, waktu pelaksanaan survei sebelum dideklarasikan pasangan capres dan cawapres maupun pergerakan elite politik mendukung poros koalisi tertentu, sehingga masih dimungkinkan dukungan berbalik arah.

"Sebanyak 41,8% masih belum menentukan pilihan dan masih rahu. Jumlah massa mengambang itu masih cukup besar untuk membalikkan kemenangan," katanya dalam paparan hasil survei di kantor LSI Jl Pemuda Jakarta Timur, Jumat (30/5/2014).

Masing-masing pasangan capres, lanjut Ade, memiliki keunggulan masing-masing yang bisa menjadi senjata untuk meraup suara dominan. Prabowo-Hatta dinilai lebih kuat dalam hal dukungan mesin parpol, mesin politik televisi serta dana sebagai pelumas mesin. Sementara Jokowi-JK hanya unggul dukungan suara saja.

Mesin parpol koalisi Prabowo-Hatta mencapai 48,93% meliputi Gerindra, PAN, PKS, PPP, Golkar dan PBB. Di belakang poros koalisi Jokowi-JK terdiri PDI-P, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI dengan perolehan hasil pileg 38,97%

Adapun mesin politik Jokowi hanya satu yakni Metro TV yang notabene milik ketua umum Nasdem Surya Paloh, sedangkan lawan politiknya memiliki RCTI, MNC, Global TV, TV One dan ANTV yang dimiliki ketua umum Golkar Aburizal Bakrie.

Satu hal yang tidak kalah penting dalam kompetisi dua pasangan capres ini adalah kemampuan dana kampanye yang dilihat ketika pileg lalu. LSI mencatat total dana kampanye partai koalisi di belakang Prabowo-Hatta mencapai lebih dari Rp900 miliar dan koalisi di belakang Jokowi-JK lebih dari Rp700 miliar.

Ketika ditanya siapakah yang akan memenangkan pertarungan ini, Ade menyatakan saat ini masih Jokowi-JK. Tapi dalam waktu 40 hari menjadi pertaruhan keduanya dalam menggarap lima kantong suara potensial di tengah masyarakat.

 "Lima kantong terdiri tiga kantong profesi yakni petani, buruh dan ibu rumah tangga. Dan ormas terdiri NU dan Muhammadiyah. Jika memenangkan semua kantong itu dijamin menang,"  paparnya.

Sumber: http://m.bisnis.com/pemilu/read

Survei Terbaru : Tingkat Literasi Indonesia di Dunia Rendah

Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat li...