Selasa, 08 Oktober 2019

Jangan Pernah Sia - Siakan Dia Yang Tulus Mencintaimu

Kamu tau? Ketika kamu merasa sempurna, merasa hebat dan kamu telah mendapatkan segala yang kamu inginkan tetapi kamu ternyata hanya sendiri. Tidak ada orang yang menemani hidupmu. Segala yang kamu capai menjadi tidak berarti karena kebahagiaanmu belum kamu dapatkan. Kamu hanya bisa membaginya untuk dirimu sendiri.

Kamu tau? Ketika kamu merasa banyak orang yang akan jatuh cinta padamu dan mencintaimu, saat itu kamu tidak akan menyadari bahwa kamu akan dibutakan oleh semua itu. Kamu tidak akan menyadari saat seseorang yang dengan tulusnya mencintaimu telah kamu sia-siakan. Kamu tidak akan tau bagaimana orang itu dengan hatinya yang ikhlas menerima segala perlakuanmu, sikap dinginmu, ketidakperdulianmu bahkan mungkin pengkhianatan yang telah kamu lakukan padanya.

Kamu tidak akan menyadari kalau kamu telah menyianyiakan cintanya karena pikiranmu yang mengatakan bahwa kamu bisa mendapatkan yang jauh lebih baik dari dia. Bahwa dia bukanlah segala-galanya buatmu dan tak akan berarti apa-apa. Bahwa kamu bisa mendapatkan orang yang lebih baik darinya dan kamu akan banyak dicintai oleh orang lain selain dia.

Kamu tidak akan menyadari kalau kamu telah menyianyiakan cintanya karena kamu pun begitu sibuk memperhatikan yang lain. Kamu tak akan menyadari kasih sayangnya yang tulus kepadamu. Kamu tak akan menyadari cintanya yang mencintaimu begitu sederhana, namun sempurna.
Kamu lupa bukan banyak cinta dan kesenangan yang kamu cari dalam hidupmu. Kamu lupa bukanlah kecantikan, ketampanan, keindahan yang kamu butuhkan untuk melengkapi hidupmu. Tapi seseorang yang memiliki hati bersih dan tulus yang menerima segala kelebihan dan kekuranganmu, yang tidak menuntutmu untuk menjadi seseorang yang bukan dirimu, yang tak pernah meminta imbalan apapun. Kecuali berharap kamu mencintai dia setulus hatimu.

Berharap kamu mampu menyadari bahwa cintanya berharga, tapi kamu akan melupakan segalanya itu jika kamu tertutupi oleh kepercayaan dirimu yang berlebihan sehingga menjadikanmu sosok yang sombong dan keegoisanmu yang begitu besar, Lalu kamu akan melewatkan kesempatanmu mendapatkan kesempurnaan dalam hidupmu pada saat kamu meninggalkannya.
Lalu ketika kamu tengah dalam keterpurukan, berada dalam kesendirian dan kesepian ditengah kehidupanmu, kamu tidak memiliki siapa-siapa. Ketika kamu menginginkan ada ketulusan yang diberikan seseorang padamu, semua orang yang kamu harapkan menjauh dan tak bisa memberikan ketulusan yang kamu harapkan. Semua orang yang kamu harapkan malah pergi meninggalkanmu disaat kamu membutuhkan mereka dan kamu sangat kecewa.

Lalu kamu akan teringat padanya, pada seseorang yang pernah mencintaimu dengan hatinya yang tulus seperti yang kamu harapkan saat ini. Lalu kamu akan teringat lagi segala perlakuanmu padanya.

Bagaimana kamu menyia-nyiakan hidupnya, waktunya dan cintanya. Bagaimana kamu membuatnya jatuh didalam kekecewaan dan kesedihan. Bagaimana kamu mendera hatinya yang tulus mencintai kamu dengan luka-luka.
Tiba-tiba kamu sangat merindukannya, menginginkan dia ada disampingmu, menemanimu melewati keterpurukanmu.

Kamu merindukan segala kesabaran yang dia berikan padamu. Kamu merindukan saat-saat canda tawa bersamanya dulu. Kamu merindukan perhatian yang selalu ia berikan padamu. Kamu merindukan dia yang selalu menantikanmu. Kamu merindukan dia yang selalu memujamu. Kamu merindukan kasih sayangnya bahkan kamu sangat ingin memiliki kasih sayangnya kembali.
Kamu sangat sangat ingin memeluknya dengan erat, mendekap dirinya, segala ketulusan yang ada pada dirinya yang tak akan pernah lagi kamu temukan dalam diri orang lain yang pernah dekat dalam hidupmu.

Saat itu, kamu akan menyadari dia yang telah kamu sia-siakan itu adalah sosok yang kuat, yang selalu berjuang untuk mu, cintanya yang mampu menanggung kesedihan dan beban yang kamu berikan padanya. Yang tidak pernah meninggalkanmu walaupun saat itu dia punya seribu alasan untuk meninggalkanmu. Yang tidak pernah meninggalkanmu yang seringkali kamu menyakitinya. Yang selalu menjagamu agar tak tersakiti sedikitpun. Yang selalu memperhatikanmu yang seringkali kamu mengabaikannya. Yang dengan beraninya tetap mencintai kamu meski kamu yang selalu membuatnya sedih dengan segala sikap dan perbuatanmu.l

Sosok yang menerima segala kekurangan dan keegoisanmu dengan hatinya yang terluka. Sosok yang menerima segala perlakuanmu yang acuh tak acuh terhadap perasaannya dengan kesabarannya. Sosok yang memberimu cinta, senyum, rasa bangga, hingga air matanya yang mengalir. Semua hanya karena dirimu. Sosok yang tetap setia padamu yang sering membiarkan dia kesepian. Sosok yang tetap menginginkanmu, membutuhkanmu meski kamu yang tidak pernah hadir untuknya dikala kamu adalah orang yang paling ia butuhkan lebih dari siapapun. Sosok yang selalu memaafkanmu yang seringkali kamu mengulangi kesalahan yang sama.

Aku sadar, aku salah karena selalu memarahi kamu dengan alasan kamu lama balas dan jika kamu ingin menjalani hubungan dengan serius mari kita sama - sama membangun cinta ini dan suatu saat nanti aku akan lamar kamu dan meminta kamu untuk menjadi istri ku. Aku janji aku tidak akan pernah marah - marah lagi karena aku tau kamu punya kesibukan sendiri, jadi mari kita bangun cinta ini bersama - sama~

Sabtu, 07 September 2019

Sebelum Jadi Anak Gunung, Ketahui Dulu Beberapa Istilah dalam Pendakian Biar Nggak Asal Ngomong

Dibawah ini adalah beberapa istilah populer pilihan penulis yang paling sering digunakan dalam kegiatan mendaki gunung, bagi anda pendaki pemula atau yang ingin ngobrol asyik dengan para pendaki senior agar gak kaku ada baiknya memahami beberapa istilah tersebut. Sebagian istilah mungkin sudah sering anda dengar dan paham betul apa artinya dan sebagian lagi sering juga anda dengar tetapi artinya terkadang ‘meleset’ dari yang anda tahu. Mau naik gunung harus tau istilah-istilah ini dulu :

1. SIMAKSI : Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi.
2. LOGISTIK : Persediaan bahan makanan / perbekalan.
3. TREKKING : Perjalanan panjang dengan berjalan kaki.
4. HIKING : Berjalan kaki di alam bebas.
5. TEKTOK : Naik turun gunung dalam waktu sehari tanpa bermalam.
6. LEADER : Seorang pemimpin dalam rombongan pendakian.
7. SWEEPER : Posisi penjaga rombongan paling belakang untuk memastikan tidak ada anggota yang tertinggal.
8. RANGER : Penjaga Taman Nasional.
9. PORTER : Pemandu perjalanan sekaligus orang yang membantu membawa barang.
10.GUIDE : Pemandu perjalanan / pendakian.
11. EKSPEDISI : Perjalanan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, umumnya untuk pengkajian suatu hal.
12. MOUNTAINEERING : Kegiatan mendaki gunung dengan menerapkan materi-materi yang dibutuhkan selama pendakian serta persiapan yang matang.
13. SHELTER : Tempat istirahat yang biasanya bisa digunakan untuk lokasi bermalam.
14. POS : Tempat singgah atau lokasi istirahat sementara.
15. BIVAK : Sebuah tenda sederhana yang digunakan sebagai tempat istirahat sementara saat mendaki gunung.
16. SURVIVAL : Bertahan hidup dalam kondisi tak menentu.
17. SURVIVOR : Orang yang bertahan hidup.
18. HIPO : Hipo termasuk singkatan dari Hipotermia.
19. OPSI : Operasi bersih-bersih gunung.
20. ROCK : Menandakan adanya batu yang jatuh dan meluncur dari atas
21. BONUS : Trek landai tanpa tanjakan.
22. RANJAU : Biasanya mengacu pada kotoran manusia.
23. SB : sleeping bag /kantong tidur
24. SUMMIT ATTACK : perjalanan menuju puncak
25. SAR (Search and Rescue) : Kegiatan kemanusiaan untuk mencari dan memberikan pertolongan kepada manusia yang dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah.
26. BACKPACKER
Istilah untuk orang yang suka melakukan perjalanan kesuatu tempat dalam waktu tertentu namun dengan biaya seminimal mungkin 'gratis malah lebih baik'.
27. PA
Singkatan dari Pencinta Alam
28. DIKSAR
Singkatan dari Pendidikan Dasar adalah sejenis pembekalan dasar bagi anggota Komunitas
29. Pendaki Jones
Semacam "Penyakit Sendi" Sendirian 🤣 Tuman !!!

Tambahan...

BUSHCRAFT

Keahlian bertahan hidup di alam liar yang merupakan inti dari survival, mempelajari hal-hal mendasar untuk bertahan hidup di alam liar. Kalau survival adalah ilmu keluar dari hutan maka bushcraft adalah ilmu masuk hutan.

BACKPACKER

Istilah untuk orang yang suka melakukan perjalanan kesuatu tempat dalam waktu tertentu menggunakan carrier (ransel besar) namun dengan biaya seminimal mungkin 'gratis malah lebih baik'.

FLASHPACKER

Punya passion yang sama dengan backpacker tetapi flashpacker punya budget lebih besar. Singkat cerita flashpacker adalah backpacker yang naik 'kelas'.

SOLO TRAVELER

Tidak seperti backpacker yang lebih mengutamakan perjalanan dengan low budget nya. Solo traveler lebih lega soal budget, bahkan rela merogoh koceknya lebih dalam hanya untuk memenuhi keinginan pribadinya seperti merasakan sensasi terjun payung atau menyelam ke spot tertentu. Namun 'solo' disini bukan berarti selalu sendiri bisa saja berdua.

CONVENSIONAL TRAVELER

Sebutan lain untuk wisatawan, hanya sebatas rekreasi ke tempat-tempat tertentu, bersenang-senang, dan refresing. Dalam perencanaan tidak sedetail dan secermat backpacker atau punya keinginan ke spot tertentu layaknya solo traveler.

Ada Tambahan?? Silahkan di kolom komentar sob.

Selasa, 13 Agustus 2019

Diam Itu Emas - Pikiranku

Kenapa masalahmu tidak bisa terselesaikan Mungkin kamu terlau banyak bicara dan terlalu banyak MENGELUH Kamu menganggap masalahmu lebih besar daripada orang lain Padahal bisa saja masalah mereka lebih BESAR daripada MASALAHMU tapi mereka tidak banyak <b>bicara dan mengeluh seperti kamu apa gunanya anda berbicara tentang masalahmu kepada orang lain apa gunanya anda MENULISKAN masalahmu di MEDIA SOSIAL PERCAYALAH orang lain itu hanya PENASARAN bukan karena mereka perduli ketika masalahmu datang terkadang lebih baik DIAM daripada menjelaskan apa yang yang kita RASAKAN karena akan sangat menyakitkan karena mereka hanya bisa mendengar tapi tidak bisa mengerti saat kamu lagi MARAH DIAMLAH.... karena dengan diam itu bisa mencegah kamu untuk MENYAKITI hati orang lain dengan kata-katamu saat kamu lagi marah DIAMLAH.. daripada harus mengucapkan kata-kata TANPA MAKNA.. DIAM bukan tanda kita tidak tahu DIAM bukan juga definisi sebuah KEBODOHAN tapi diam BERMAKNA bahwa kamu MATANG lebih BIJAK berfikir mana yang BAIK untuk kamu dan juga untuk ORANG LAIN ketika masalahmu TERJADI diamlah SEJENAK tahan mulutmu untuk berbicara karena berbicara saat marah justru akan memperkeruh situasi tahan jarimu untuk menulis di MEDIA SOSIAL karena menulis status pada saat marah yang akan kamu tulis adalah SAMPAH MEMANG kamu butuh tempat mengadu kepalamu sudag tidak sanggup MENANGGUNG semua MASALAHMU.. tapi apakah menceritakan masalah kepada orang lain membuat status di media sosial bisa membuat masalahmu SELESAI ketika masalah dan amarah itu datang berhenti dan duduklah kalau masih marah BERBARINGLAH tapi jika masih MARAH ambil SAJADAHMU dan BERDOALAH.. masalah besar terjadi karena yang tidak TERSELESAIKAN diam memang tidak bisa menyelesaikan MASALAH tapi setidaknya diam bisa meredam untuk membuat masalah itu menjadi tambah BESAR lebih baik diam tapi tahu apa yang harus DILAKUKAN daripada bicara tapi tapi tidak mengerti apa yang DIBICARAKAN lebih baik diam dan dianggap BODOH daripada berbicara dan berusaha dianggap PANDAI berkata-kata memang lebih baik daripada DIAM tapi diam akan jauh lebih baik daripada berkata-kata tapi menyakiti hati orang lain DIAM, lebih baik daripada berbicara OMONG KOSONG dan sok TAHU DIAM bisa membuat kita bisa lebih mendengarkan kata hati DIAM bisa membuat kita menikmati cara kita berpikir karena DIAM terkadang lebih baik untuk mewakilkan jutaan kepingan perasaan kita yang ADA lebih baik diam daripada melepaskan kata-kata yang tidak sepatutnya diam itu BIJAK tapi ketika bijakmu di injak dan tidak di HARGAI berbicaralah... dan buat orang lain DIAM karena DIAM adalah EMAS dan berbicarabaik adalah BERLIAN
Bicaralah bila ada Gunanya. Jika tidak, DIAM adalah pilihan yang BIJAK

Sabtu, 20 Juli 2019

Merindukan Pahlawan Demokrasi Era Milenial

Sebuah bangsa tak dapat hidup tanpa sosok pahlawan. Perjuangan merekalah yang melahirkan sebuah bangsa dan kisah tentang mereka jugalah yang membentuk imajinasi kolektif yang mempersatukan bangsa itu. Negeri ini tak abai soal itu. Selama berpuluh-puluh tahun imajinasi kolektif tentang para pahlawannya dirawat melalui berbagai cara. Pelbagai kisah kepahlawanan dituangkan ke dalam buku-buku sejarah agar generasi muda tak melupakan mereka.
Namun, derap sejarah kerap membawa kejutan. Meskipun dalam pendidikan formal generasi muda zaman ini juga menerima pelajaran tentang para pahlawan kemerdekaan Indonesia, rupanya mereka membangun imajinasi kolektif yang sama sekali lain.
Unduh koran disini 

 Dalam survei yang diadakan oleh Litbang Kompas (31 Oktober-1 November 2018), generasi milenial di Indonesia rupanya tidak lagi mengidentifikasi sosok pahlawan dengan para pejuang kemerdekaan. Bagi sebagian besar dari mereka (51,8 persen), sosok pahlawan adalah orang-orang yang gigih memperjuangkan kesejahteraan banyak orang. Selain itu, 39,5 persen menyebut para pahlawan adalah pembela kebenaran. Hanya 4,6 persen yang menyatakan bahwa para pahlawan adalah pembela kemerdekaan Indonesia.
Temuan menarik ini bisa menjadi titik tolak untuk memikirkan lebih jauh sebuah pertanyaan sederhana: pasca Pemilu 2019, sosok seperti apakah yang bisa disebut sebagai pahlawan negeri ini? Jawaban atas pertanyaan ini tentu menuntut pemahaman mengenai apa yang paling berharga dari demokrasi.
Demokrasi dan pemilu
Demokrasi berarti pelaksanaan pemilu. Itulah yang ada dalam benak cukup banyak orang ketika berbicara soal demokrasi. Pemahaman simplistis ini adalah buah dari lintasan sejarah. Setelah lama tenggelam sejak kelahirannya di Athena pada sekitar abad kelima SM, demokrasi kembali muncul di cakrawala politik dunia pada abad ke-18. Yang memicu kelahirannya kembali adalah dua revolusi besar di kedua sisi Samudra Atlantik.
Akan tetapi, karena wilayah Amerika Utara dan Perancis jauh lebih luas daripada Athena, demokrasi lahir kembali dengan bentuk yang berbeda dari pendahulunya. Apabila di Athena setiap warga kota (hanya laki-laki merdeka) terlibat langsung dalam proses deliberasi dan pengambilan keputusan mengenai tata aturan hidup bersama serta secara bergantian melaksanakan tugas pemerintahan, di Amerika Serikat dan Perancis, warga negara memilih wakil-wakilnya untuk melaksanakan peran itu. Oleh Alexander Hamilton, sistem ini disebut demokrasi representatif (representative democracy).
Sejak saat itu, demokrasi representatif pelan-pelan menyebar ke berbagai belahan dunia. Dengan kejatuhan Uni Soviet, lawan terakhirnya pun tumbang. Demokrasi representatif tampil sebagai pemenang dan kini dipandang sebagai sistem pemerintahan par excellence. Menolak sistem ini sama saja berpamitan dari panggung politik.
Kemenangan demokrasi representatif ini membuat orang tak lagi bertanya mengenai kebaikan dan keburukan sistem ini. Yang ada hanyalah pesta perayaan pemilu. Itulah mengapa setiap kali pemilu diadakan, negara lalu menjadi gaduh. Jalanan-jalanan ribut dengan kampanye, media massa penuh dengan opini ahli, dan media sosial dijejali dengan komentar para netizen.
Pemilu lalu menjadi pusat dari demokrasi seolah-olah pelaksanaan prosedur ini dengan sendirinya dapat menjamin bahwa penggunaan kekuasaan akan menjadi lebih bertanggung jawab. Padahal, dalam praktiknya tidak ada jaminan bahwa setelah pemilu selesai dan pemerintahan baru terbentuk, para politisi akan mengedepankan kepentingan pemilihnya.
Persis, inilah sisi gelap dari demokrasi representatif yang diungkap oleh John Dunn dalam The Story of Democracy. Pada akhirnya, demokrasi representatif tetap tidak menjadikan warga negara sebagai pemilih memiliki kuasa atas aturan dan kebijakan yang menentukan jatuh-bangun kesejahteraan hidupnya sehari-hari. Jika terus berlanjut seperti ini, demokrasi representatif dan pemilu tidak lebih dari sekadar alat pelegitimasi kekuasaan politis.
Demokratisasi pahlawan era milenial
Situasi seperti inilah yang tampaknya membuat bangsa ini merindukan pahlawan demokrasi di era milenial. Sebagaimana diungkapkan dengan cerdas oleh generasi milenial, tugas pahlawan pada zaman ini bukan lagi membela kemerdekaan Indonesia. Tugas mereka adalah membela kesejahteraan orang banyak dan membela kebenaran. Jika mau dirumuskan secara lebih lugas, ini berarti tugas para pahlawan era milenial adalah menjadi pengawal demokratisasi.
Demokratisasi menunjuk pada sesuatu yang lebih besar daripada sekadar pemilu. Demokratisasi adalah proses penanaman nilai dasar demokrasi ke dalam setiap ruang kehidupan. Dengan perkataan lain, demokratisasi tidak berhenti pada perkara pembentukan institusi yang memungkinkan pemilu bisa berlangsung. Lebih dari itu, demokratisasi terarah pada perubahan kultural yang memungkinkan tumbuhnya nilai-nilai yang menjadikan demokrasi begitu berharga.
Nilai itu bertopang pada gagasan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang setara dalam pembentukan tata hidup bersama dan penggunaan kekuasaan yang ada di masyarakat. Di balik gagasan itu tentu saja adalah keyakinan bahwa setiap manusia dilahirkan setara dan karena itu memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan kehidupannya.
Pokok yang terakhir ini memiliki implikasi penting. Karena yang dituju adalah pembelaan martabat setiap warga negara, demokratisasi perlu memperhitungkan fakta bahwa tidak setiap warga negara cukup berdaya untuk melaksanakan hak-hak politiknya. Ada yang memang sudah berdaya, tetapi tidak sedikit pula yang terpinggirkan karena kepentingannya tidak terwakili dalam kontestasi pemilu. Mereka inilah bagian dari negeri ini yang memerlukan pembelaan oleh para pahlawan demokrasi era milenial.
Maka, pahlawan demokrasi era milenial tidak akan hanya sibuk berteriak atas kemenangan pasca pemilu khususnya bagi politisi yang paling lihai menampilkan diri sebagai pembela rakyat lalu sesudah itu duduk tenang. Justru sebaliknya: sesudah pesta usai, ia akan berdiri paling depan menjadi pengawal demokratisasi. Dengan gigih, ia akan memperjuangkan aneka tindakan afirmatif untuk mengangkat kehidupan minoritas dan kelompok tak berdaya di negeri ini. Betapa negeri ini merindukan pahlawan demokrasi era milenial.
*Rahmat Asmayadi, Pengajar di SD Negeri Suko 2 tinggal di Sidoarjo

Sabtu, 06 Juli 2019

Cara Seting Koneksi Wifi Tidak Bisa Terhubung ke Wifi.id atau Limited Access pada WiFi id

Masalah limited Access Juga sering dialami para pengguna jarlngan WiFi.id. Biasanya akan muncul notlflkasi “Connection Limited" padahal sinyal Wifi masih penuh. Oleh karena itu, kamu bisa mengatasinya dengan sedikit tips beikut ini:

1. Pertama, masuk dan koneksikan ponsel Android kamu ke jaringan @WIFI.id. Pastikan bahwa kamu memang sudah membeli voucher dan memliki akses ke WIFI.id.

2. Kemudian buka web browser (Chrome atau Mozilla), kemudian masuk ke landing page homepage WIFin berikut Ini:

http://Landing2.wifi.id/wifi.id-new/default/Landing/

3. Kamu akan dibawa pada Homepage WIFi.Id. Masuk dengan user ID dan password yang kamu miliki.

4. Coba cek koneksinya. Cara tersebut berhasil untuk membuat kecepatan Internet di Wifi.id lebih stabil bahkan Jika jaringan cukup bagus bisa mencapai 10 Mbps.

Nah, itulah cara mudah mengatasi masalah wifi.id error saat menghubungkan ke jaringan WiFi.id di hape Android. Kecepatan WiFi.id tidak hanya tergantung dari lokasi maupun kecepatan sinyal saja, melainkan juga dipengaruhi setting-an di ponsel kamu. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Kamis, 04 Juli 2019

7 Alasan Kenapa Kamu Harus Memilih Pasangan yang Lebih Pintar Daripadamu

Punya kriteria yang bagus tentang pasangan idaman bukanlah hal yang buruk. Ada kalanya kita memang harus menetapkan standard tersendiri agar tidak mudah kecewa. pastinya, kita ingin punya pasangan yang berkualitas baik kan?
Apalagi sebagai pria, suatu hari nanti ia akan menjadi pemimpin dan pendamping bagi kita.
Maka dari itu, carilah pasangan yang setidaknya kepintarannya bisa mengimbangi kita, karena beberapa alasan berikut ini: 

  1. Dia akan menjadi motivasi buat kamu. Ini adalah hal yang baik, karena sebuah achievement bisa membuat kita lebih seru dalam pacaran. Asal, jangan kebablasan jadi persaingan sengit ya?
2. Dia bisa menjadi inspirasi bagimu. Bukan hanya menuntun hubungan ini, namun kamu bisa sharing dengannya dan mendapatkan perspektif yang berbeda sebagai masukan saat sedang ada masalah. Setidaknya pikirannya jauh lebih kritis dan objektif.
3. Tentunya dia bisa membuat kamu bangga. Siapa sih yang tidak kesengsem dengan sosok yang pintar? Asal jangan pintar memainkan hati saja, deh. Hal seperti ini juga bisa membuat kamu terhindar dari kesenjangan inteligensi yang kerap membuat pasangan bertengkar.

4. Pria yang smart umumnya bisa menghargai wanita. Smart itu tak hanya dalam kepintaran tapi juga kecerdasan emosional yang baik. Sehingga mereka cenderung jauh dari kekerasan apalagi memaki. Kalau dia sampai memaki kamu, then he's not smart enough.

5. Siapapun ingin masa depan yang baik. Pria yang pintar dan kreatif akan lebih bisa diandalkan di masa mendatang. It's a sign of good leader.

6. Tentunya pria yang baik akan membuat kamu juga menjadi baik. Dirimu bisa mencontoh beberapa hal yang baik darinya. Misalnya lebih rajin, lebih kreatif dan sejenisnya.

7. Pria yang pintar bisa lebih fleksibel dalam memahami dan beradaptasi. Untuk penyelesaian masalah pun tidak akan terlalu berbelit-belit karena karakter mereka yang cenderung mendulukan solusi.

Tidak ada salahnya menentukan kriteria yang baik untuk calon pasangan itu. Yang penting kita berusaha dulu. Masalah jodohnya dengan siapa, itu pasti yang terbaik bagi kita dan sebenarnya tidak jauh dari sosok yang kita dambakan.

Kamis, 06 Juni 2019

PUISI bertema #RUMAH Oleh Rahmat Asmayadi dkk

Ellunar dan Puspamala Pustaka mengucapkan terima kasih atas antusias dan partisipasi Anda lomba menulis PUISI bertema #RUMAH yang kami adakan 16 Maret-13 April 2019 lalu. Anda dapat mengecek pengumuman lomba menulis puisi #RUMAH yang sudah tayang pada 6 Mei di website kami atau melalui tautan ini:bit.ly/PengumumanPuisiRumah. Dari hasil pengumuman ini, kami bermaksud menginformasikan bahwa Anda dinyatakan lolos sebagai PENULIS TERPILIH. Hadiah yang Anda peroleh adalah :

 

Karya Anda diterbitkan (gratis) dalam salah satu dari lima buku seri #PuisiRumah berjudul:

1.     ATAP

2.     BERANDA

3.     JENDELA

4.     PILAR

5.     PINTU

Anda dapat memesan buku hasil lomba di:https://www.ellunar.shop/

Kamis, 09 Mei 2019

Pendidikan adalah Buah Cinta

“My mother was  making of me. She was so true, so sure of me: and I felt I had something to live for, someone I must not disappoint.”
Nancy Matthews adalah seorang wanita yang secara umum sama saja dengan wanita yang lain di kotanya. Dia tinggal di kota Port Huron, Michigan, di Amerika Serikat pada abad ke 19. Dia hidup dengan damai bersama suaminya yang bernama Samuel Ogden dan anaknya yang dipanggil dengan nama Tommy.
Salah satu hal yang membedakan Nancy dengan wanita lain adalah dia mampu menarasikan rasa cintanya dalam bentuk kepercayaan. Tommy, anak yang terlahir dalam rahimnya, secara penilaian umum beda dengan anak-anak lainnya di sekolahnya. Dia dihakimi bodoh, kurang cerdas dan kekurangan lain yang membuat salah seorang gurunya beranggapan dia tak seharusnya bersekolah di tempat dia belajar.
Tommy mempunyai suatu kekurangan pada pendengarannya. Mungkin hal ini yang menyebabkan dia lebih lambat menangkap pelajaran dibandingkan dengan teman-temannya. Sekolah yang seharusnya berkisah tentang semangat mendidik, berubah menjadi ajang vonis yang mengubah hidup Tommy. Si kecil pulang dari sekolahnya dengan membawa secarik kertas. Dalam secarik kertas tersebut tertuliskan huruf demi huruf yang membentuk makna bahwa Tommy adalah anak yang bodoh dan tidak bisa diterima belajar di sekolah tersebut.
Nancy geram. Dia mencoba ke sekolah dan berdiskusi dengan guru yang menolak anaknya. Namun hal tersebut nampak sebagai jalan buntu yang tidak ada cara untuk melewatinya. Nancy dengan keteguhan hatinya mengambil alih fungsi mendidik dengan satu alasan. Dia percaya, anaknya bukanlah anak yang bodoh.
Dia mendidik anaknya dengan dua metode. Melalui pembekalan ilmu dan dorongan agar anaknya mempraktekkan ilmunya. Nancy percaya bahwa membaca adalah gerbang kesuksesan. Dia menghujani anaknya dengan tetes-tetes ilmu melalui buku. Dia menyiapkan segala sarana yang mungkin untuk mendorong anaknya mencapai tingkat tertinggi kecerdasannya. Dia sendiri yang mengajarkan cara membaca dan matematika.
Nancy menyiapkan bacaan yang sesuai dengan minat anaknya. Tommy seringkali bertanya tentang fenomena alam. Nancy paham anaknya mempunyai tingkat ingin tahu yang tinggi yang akan menjadi bekal baginya mencapai keberhasilan. Untuk mendorong anaknya lebih banyak berkreasi, Nancy membelikan sebuah buku berjudul School of Natural Philosophy karya R.G Parker. Buku tersebut berisi tentang cara eksperimen fisika dan kimia yang ternyata sangat sesuai dengan minat Tommy. Bisa dibilang, Nancy berhasil menggiring Tommy, anak yang dianggap bodoh itu menemukan dunia dan kecerdasannya yang tertutupi oleh mata orang lain.
Tommy kecil giat bereksperimen. Dia bahkan didorong untuk berbisnis pada usia dini, yakni pada usia 12 tahun. Bila anak-anak kecil pada waktu itu belum berani untuk melakukan tindakan nyata, Nancy mendorong anaknya menjual koran, buah-buahan, di dalam kereta api di sepanjang rute dari Port Huron ke Detroit. Inilah yang kelak menjadi modal baginya untuk mencapai pintu kesuksesannya.
Pendidikan dan Cinta
            Pendidikan sepertinya mirip dengan narasi yang mempunyai pengantar, isi dan kesimpulan. Pengantar awalnya adalah rasa cinta, isinya adalah penjejalan teori dan kesimpulannya adalah praktek. Cinta itu laksana kalimat mutiara dari guru bangsa Ki Hajar Dewantara, bahwa pendidik harus mempunyai sikap ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Di belakang pendidik harus dapat memberikan dorongan, di tengah pendidik dapat memberikan ide, serta di depan pendidik harus dapat menjadi teladan.
Kisah di atas berkisah tentang Thomas Alva Edison dan ibunya, Nancy Matthews Edison. Kini, Tommy tercatat sebagai salah satu manusia paling jenius di dunia dengan lebih dari seribu hak paten atas namanya. Kisah di atas juga mengajarkan kita bahwa konsep pendidikan yang sebenarnya adalah bagaimana seorang pendidik dapat mendorong anak didik untuk menemukan potensi terbesarnya.
Dan semua itu hanya bisa dilakukan dengan cinta. Dan kisah terbesar bagi seorang anak adalah dari seorang ibu yang mendidik dirinya dengan narasi cinta. Kisah cinta yang membuktikan bahwa potensi terbesar manusia lahir bila didukung oleh orang yang disayangi.
“Banyak sekali kegagalan dalam hidup adalah mereka yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan ketika mereka menyerah”. Itulah salah satu kalimat yang konon diucapkan oleh Thomas Alva Edison. Tommy juga berpesan agar kita tidak menyerah dengan kondisi yang kita alami selama kita mau bekerja keras melalui kalimat legendarisnya, “Genius is one percent inspiration and ninety-nine percent perspiration.” Dia juga berkata ”Our greatest weakness lies in giving up. The most certain way to succeed is always to try just one more time”.
Pesan-pesan tersebut menggambarkan betapa besar semangat Tommy yang pernah divonis bodoh untuk meraih keberhasilan. Namun kalimat-kalimat inspirasi dari Tommy sebenarnya bermuara pada satu kisah yang tak pernah usah diceritakan sejarah. Kisah yang dimulai ketika seorang gurunya memberikannya sebuah surat berisi vonis baginya dan memintanya menyerahkan kepada ibunya. Kisah tentang bagaimana cinta berhasil merubah dirinya. Hal yang membuatnya mempunyai alasan untuk bertahan dari hinaan orang lain.
“My mother was making of me. She was so true, so sure of me: and I felt I had something to live for, someone I must not disappoint.”
Quote itulah yang anda baca di awal artikel ini yang diucapkan oleh Tommy. Dan sukses seringkali bermuara dari cinta yang mendorong manusia untuk bertahan.

Rabu, 03 April 2019

Cantik adalah kutukan

Sumber foto : bapermulu.com

Semua perempuan ini adalah wajah tuhan yang paling nyata dimuka bumi ini.
Cantik adalah kutukan,
Jadi aku mencari orang-orang yang terkutuk.
Perempuan-perempuan terkutuk yang ketika memandangnya,
Seluruh laki-laki ingin membuat puisi.

Yang ketika memandangnya,
Seluruh laki-laki ingin menyanyi.
Yang ketika memandangnya,
Seluruh laki-laki melupakan ketakutan-ketakutannya.
Yang wajahnya membuat lelaki tidak hilang rasa takutnya,
Tapi lupa akan ketakutannya.

Aku ingin begitu melihat wajahmu,
Seluruh demonstran menghentikan demonstrasinya.
Dan tiba-tiba roda pemerintahan berhenti sejenak.
Seluruh orang berhenti bernafas memandangmu.

Via youtube : kisanak46

Kamis, 21 Maret 2019

Kau Sang Penyemangat

Sumber; foto

Hatiku begitu menggebu
Setiap kudengar tausiyah suci itu
Rangkai katanya merona hatiku
Alur ritmiknya memerah telingaku

Jiwaku menggebu haru bertalu
Setiap derap pergerakan dihentakkan
Menyentak rasa lengang sanubari
Menggetar senyap keterlenaanku

Wahai geloraku, jangan tenggelamkan
Rasa cintaku pada perjuangan ini
Hanya karena tak bertemu sang guru
Yang selalu mengetuk pintu hatimu

Sematkan dalam ingatanmu,
Pandangan optimis penuh harapan
Seperti menatap indahnya langit biru
Penuh cahaya, menghangatkan hati

Agar kusambut langkah perjuangan itu,
Bersama kalam dan sabda yang tlah terpatri
Buktikan rasa peduli, simbol pemberani
Agar sinarnya terangi persada ini

Jadilah bunga yang harum di persada ini
Yang menebar wangi, pesona alami
Bangkit dan melangkahlah dengan pasti
Peradaban di negeri ini harus tegak berdiri

*Rahmat Asmayadi~
Fanpage akun IG : @asmayadi_er

Sabtu, 09 Maret 2019

PIANO (Kumpulan Puisi Terpilih Pemenang Lomba #Suara Jilid 5)

Penulis
Muarifatussholekhah, dkk

Penyunting
Tim Ellunar Publisher

Penata Letak
Yuniar Retno Wulandari

Penata Sampul
Hanung Norenza Putra

Bandung; Ellunar, 2019
vii+180hlm., 14.8 x 21 cm
ISBN: 978-623-204-043-4

Cetakan pertama, Februari 2019

Harga
Rp55.000 (penulis terpilih)
Rp62.000 (umum)

Untuk Pemesanan Buku disini

Pengisi Buku
Muarifatussholekhah - Adik kecil - Dwisuda_ - Nabilalestari - Nabilah Lubis - Sedu Senada - Zahra - Nadia Kurnia Putri - Nadiah - hana811 - Amora - Nad Bilqis - Nadya Aufa Paramitha - Nadya Salsabila - naelyulfa - Nafisah - Naila Afahza - Najla Naura - BunnyJun - Nanda Midianita - Naoza Zarifa - Narutocantiik - Alif Syariati - Nata T. Nafi'a - Naufal Chayruriza - Opal_Bucin - Naufal Luthfi - Neira Almira - Nely Apriyanti - Neng Atsnaa Muhaapilah - Wina Alfat - Neni Marliyana - Nenti Anjani - Riyzer - Ney Nasution - G.aisuu - Nia Facharyani - Niada Lestari - nidarillhaa - Niken Puspitasari - Niken W. Dianita - Nikinurlaila - NA - nindinifeb - Nindira Cahyani - Anarinnisa - niscadhika - Yurieyuki - Niswah Firdausah - Niswa - AshfAdya - Ntmyg - nofian Anggi Pradana - Tianaqila - Noor Maulidda - Nova Lestari - Nova Oktavia - Novanda Ihza - novi nabila - Novi Amaria Ramdhani - Novia Nurul Hidayah - Novia ws - Noviana Dwi Yanti - Novrin Asnur - Nuvi Nara - Nunu Pertiwi - Nunun Nurgamilah Muhtiani - Anung D'Lizta - Nur Aeni Lintang Kinasih - Black Shadows - Nur Aini Mahfud - pine.apl - Nur - Amila - Nur Aulia Safira - Puspitarini - Nur Azrina - Nur fila sari - Nur Indah Sari - Nur Irdawana Nasution - Nur kholifah - Nur Latifah Anum - Asrory yoyik - Nur Rahma - Remee Akbar - Emina Kho - NS Fauziah Azahrah - Nur Widyasari - Zakiyah Ilmi - Nuraeni - Narasabila - Buntut - Nurfaida Asri - Theodora - Nurhidayah Syahran - Nurhidayanti - Yulaa - Nurismatul Izzah - Nurkalina Pratiwi S - NL - Nurma - Zahra Amelia - ILUL - Nurul Ashari - Nasreen Yusuf - Sky-Nari - NF - Nrlmine - simi - nawa jamil - NUR VELA SEPTIORINI - hanaaliyah - ODALIGÕ ZEGA - Okrinaa_ - Odam Malvan - Olivia ACe - Oni Rata - Osa Khofifah - Osi Kurniawan - Osi Shapira - Othe Sindara - Oviliana Laurentia - Melaa - Jeemari - Zadjima Zan - Parhati Humairo - Pasansa - Grace - PebbiA.P - EBI - Pegi Wulandari - Berliana Putri - Persis Lutfiana - Philia Novi Tiurma Turnip - Anya - Olivia Sica - FeriskaHee - Priskilla M. Paliling - Prisylvia Pramesti - sijunikecil - Anafil Firdausi Nuzula - PUSPA DHARMA ARGINI - Ayu Rahayu - Putri Apriliani - Putri Eka Nugraheni - Clementine - Putri Marsela - Putri Nabila - Revita - tempeorek_23 - Putrisyah | • tree • - Qonik Niamul Azya - Qunita Yuhanits - QurotulAini - Rabiyah Tul Hadewiyah - Rachmadika Prihandanu Yuanizar - Rachmannisa Utami - Raelita - Raluva - Rahmalia Nurida - rahmat alamin maba - Rahmat Asmayadi - thyakaretina - Raina Velexia - Rakha Yudistira Pranandika - Ramadani Arosad - Ramadani arzah fikadilah - Wecease - Ranniris - Ranthi Della Fantri - Ranti Alek Sandra - Rara Rahmanda - Ares - Ratih Pratiwi - naa. - ratnanukman - Yunanha - Ratri Mahesti - Ratry Yogi - Raydinda Laili Shofa

Sumber; http://www.ellunarpublisher.com/2019/01/a-voice-piano-kumpulan-puisi-terpilih.html

Selasa, 26 Februari 2019

Bukan Kekayaan ataupun Modal Tampang, 5 Hal ini Membuat Wanita Luluh dan Tertarik Pada Pria

Meningkatkan kualitas fisik itu lebih mudah dibandingkan meningkatkan kualitas kepribadianmu. Karena kepribadian yang menarik jauh lebih disukai wanita daripada hanya sekedar ganteng saja
Kamu tidak perlu mendengarkan omongan orang lain. Kamu hanya perlu menjadi dirimu sendiri

Kebanyakan pria jika ingin mendekati wanita pasti selalu berpikiran “just be yourself”. Menurut para pria penampilan tidaklah penting dalam hal romansa. Katanya sih, hati itu lebih penting daripada penampilan, meskipun penampilan pria itu apa adanya para wanita akan melihat isi hatinya, jadi tampillah apa adanya tak perlu ribet untuk hal ini dan itu.
Ah, seandainya dunia sesimple itu, . . Sayangnya, realita tak sesuai dengan ekspektasi.
Namun, seberapa sering kamu melihat seorang wanita yang sangat cantik dan menarik menggandeng kekasihnya yang bertampang biasa-biasa saja dan tak terlalu tampan? Tentunya sudah sangat sering. Ketika melihat hal itu, mau tak mau tentu pria akan bertanya-tanya kenapa wanita secantik itu mau berpasangan dengan pria yang tak tampan. Apakah bagi wanita penampilan dan tingkat ketampanan pria tidak penting?
Jawabannya penting, tapi tidak terlalu penting. Bahkan beberapa wanita menganggap bahwa tampang sama sekali tak penting bagi mereka. Penampilan memang bisa menarik perhatian wanita, tetapi tak bisa mempertahankan mereka dalam jangka waktu yang lama. Ketika mulai berhubungan perlahan wanita akan melupakan seberapa besar otot bisep kalian atau kekurangan apa saja yang ada di wajah kalian. Lalu apa alasan wanita tak memilih pria berdasarkan penampilan dan tampang? Ini dia beberapa alasannya
Kualitas Seorang Pria Tak Hanya Fisik
Pria memiliki banyak cara untuk meningkatkan kualitas mereka selain fisik dalam menarik perhatian mereka. Bahkan pria bisa memanipulasi tingkat kemenarikan mereka dengan beberapa hal antara lain adalah karakteristik seperti rasa percaya diri, selera humor yang baik, sikap pemimpin yang dimiliki pria, perilaku mereka yang sopan, dan lainnya. Dengan memperbaiki kualitas diri, personal, dan skill yang dimiliki, pria bisa dengan mudah menarik perhatian wanita tanpa harus selalu tampil tampan dan menarik.
Tingkat Wawasan Pria
Kamu tidak harus menguasai semua ilmu pengetahuan. Namun kamu harus tahu tentang perkembangan yang tejadi saat ini. Wanita suka dengan pria yang memiliki wawasan yang luas. Sehingga kamu akan terlihat cerdas dimata wanita. Wawasan yang luas akan sangat membantumu ketika berbicara dengan wanita. Dia akan melihatmu sebagai pria cerdas dan senang karena selalu mendapatkan manfaat ketika sedang bicara denganmu

Dimata Wanita Penampilan Hanya Bersifat Sementara
Di dunia ini tak ada yang permanen, terutama penampilan. Seiring waktu penampilan keren dan tampan akan segera memudar. Yang tertinggal adalah pikiran, jiwa dan hati. Wanita mengetahui ini secara insting, karena itu ketika mereka memilih pria mereka tak hanya memperhatikan penampilannya saja. Wanita tahu bahwa dengan bertambahnya usia pria mereka akan mulai kehilangan rambut, mulai menggemuk, dan bertambah tua. Namun wanita lebih memilih Kepribadian, skill dan karya yang tak akan memudar seiring waktu. Wanita menginginkan pria yang lebih dari sekedar wajah tampan belaka.
Kepribadian Yang Rendah Hati dan Dewasa
Janganlah merasa puas dengan apa yang kamu miliki saat ini. Sadari kalau kamu masih banyak kekurangan yang harus dipenuhi. Penuhi dengan terus memperbaiki diri, bukan dengan mengeluh dan menyalahkan keadaan. Pria rendah hati adalah pria yang tidak pernah menyombongkan apa yang dia miliki dan selalu berusaha untuk menjadi seorang yang lebih baik lagi dengan selalu belajar dan memperbaiki diri.
Namun menjadi pria dewasa membutuhkan proses, jadi mulailah dari sekarang. Jangan sampai ketika kamu mendekati wanita namun masih memiliki sifat kekanak-kanakan. Pria dewasa itu bisa mengendalikan emosinya. Dia tidak mudah marah, tidak suka mengeluh, tidak bersikap kasar, dan sadar diri/berani mengakui kesalahan dan meminta maaf.
Secara Biologis Wanita Tertarik Pada Status Sosial
Ini bukan tentang status bangsawan, kekayaan, atau rumah mewah. Ini berkaitan dengan kecerdasan pria. Secara biologis wanita tertarik pada pria yang cerdas, baik secara inteligensi maupun pria yang memiliki kecerdasan sosial. Pria yang memiliki banyak skill dalam hal sosial dan kehidupan akan lebih menarik di mata wanita. Pria yang memiliki skill semacam ini secara otomatis akan membuat wanita tertarik, karena ini bekerja secara biologis dalam otak wanita.
Jadi para pria, jangan buru-buru minder ketika penampilan kalian tergolong biasa atau pas-pasan. Penampilan memang perlu selalu dijaga, tetapi jangan terlalu fokus pada penampilan saja. Kembangkan skill dan kepribadian kalian menjadi lebih baik. Wanita lebih menghargai pria dengan kepribadian yang keren daripada hanya penampilan yang trendi.

Senin, 25 Februari 2019

Demo Aplikasi LOKATA.Org

LOKATA, sebuah nama judul blogger. Dengan mengenakan slogan "a better way to share experienves" yaitu cara terbaik untuk berbagi pengalaman

Silahkan unduh aplikasi disini

Selasa, 29 Januari 2019

Air Terjun Enteng Jodoh

Destinasi Air Terjun Coban Canggu, di Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto memiliki keindahan luar biasa. Butiran air yang cukup halus, menjadi salah satu tempat wisata alam pegunungan yang terletak di Lereng Gunung Welirang. Wisata alam ini tak pernah sepi para pengunjung, baik warga sekitar atau yang datang dari luar kota.
Untuk mencapai air terjun ini, dibutuhkan fisik yang kuat, karena akses untuk menuju lokasi terbilang melelahkan. Pengunjung harus melewati beberapa anak tangga untuk menuju ke air terjun dengan ketinggian 100 m ini. Jalan yang akan dilalui juga berkelok dan terjal dan harus menyebrangi beberapa aliran sungai.
Pengunjung juga diperbolehkan untuk mandi ataupun bermain air d coban ini, sambil melihat keriuhan monyet-monyet yang berayun di dahan pohon. Untuk tiket masuk Air Terjun Coban Canggu ini, Anda hanya perlu membayar Rp. 7.500/orang.
Pengelola wisata Coban Canggu, Didik Khusnul Yakin, mengatakan tempat wisata ini baru dibuka kurang lebih 5 bulan yang lalu. Meskipun begitu, pengunjung yang datang sudah cukup banyak. "Pengunjung rata-rata setiap hari 20 orang. Kalau akhir pekan bisa sampai 150 orang," ujarnya pada Sabtu (12/01/2019).
Didik mengungkapkan, di dekat air terjun tersebut juga terdapat sumber yang diyakini warga sekitar berkhasiat untuk enteng jodoh. Namun, itu hanya mitos dari daerah setempat. Boleh percaya boleh tidak.
Laili Mufarikha salah satu pengunjung mengaku, meski harus berjalan jauh dengan melalui anak tangga menuju lokasi air terjun Coban Canggu, hal itu tidak akan terasa capek. Karena selama perjalanan akan disuguhi berbagai pemandang alam pegunungan serta pemandangan alam pertanian yang indah.
"Tidak hanya menikmati indahnya air terjun, lokasi ini juga menjadi tempat faforit untuk latar belakang berfoto selfie," kata Rikha.
Pada musim liburan banyak pengunjung berdatangan, umumnya adalah muda-mudi. Konon menurut cerita, air terjun Coban Canggu dipercaya bisa mengembalikan hubungan keharmonisan mereka yang sedang retak. Selain itu banyak pula keluarga yang mengisi liburan bersama putra-putrinya.

Dimuat Koran SURYA, edisi: Ahad, 27 Januari 2019
*Rahmat Asmayadi, Penikmat Kopi Susu tinggal di Sidoarjo

Sastrawan adalah Politikus Sejati

Istilah "politik" bukanlah hal yang baru bagi generasi milenial yang memiliki fasilitas mengakses informasi-komukasi secara kencang-global. Kasus-kasus korupsi, kekerasan, intimidasi, dan sekitarnya sering dikaitkan dengan "politik". Tidak luput pula istilah "tahun politik" dengan Pilkada Serentak, dan sebagian pelaku politik praktis berancang-ancang menuju Pileg-Pilpres 2019.
Jika politik mengotori, sastra menyucinya. Ungkapan John F. Kennedy ini sedemikian terkenalnya, sehingga kemudian para sastrawan terlegitimasi kebersihannya. Lalu, orang-orang pun menganggap karya-karya sastra sebagai karya yang dapat menyuarakan kebebasan, hati nurani, dan nilai-nilai moralitas. Bacalah sastra agar mata hati dapat terasah dengan nilai-nilai kemanusiaan. Sebab, sastra yang baik dapat mengajak manusia kembali merenungi sebuah perjalanan kehidupan; tidak dengan kaca mata hitam-putih, salah benar, atau dosa-pahala, tetapi penuh dengan backround, sebab-akibat, dan kelaziman-toleransi.
Anggapan-anggapan ini mengakibatkan pembaca menganggap sastrawan sebagai sosok yang suci atau yang membersihkan noda para politikus. Sastrawan tak boleh berpolitik. Sebab, jika sastra berpolitik, karya-karya yang lahir penuh kekotoran sebagaimana sifat politik. Tidak. Sastrawan harus berada di atas politikus. Pekerjaan sastrawan lebih mulia karena membawa suara kebajikan, suara moral dan etika, suara kemanusiaan, serta jauh dari nilai-nilai kekejian dan sesuatu yang dapat merendahkan manusia.
Dalam beberapa kesempatan, Rendra menyatakan alergi politik walau dalam keseharian, tanpa pernah ia sadari ia telah berpoltik. Simak saja sajak-sajaknya yang penuh dengan irama pemberotakan seperti yang terkumpul dalam Potret Pembangunan dalam Sajak (1979). Sajak-sajak Rendra justru lebih pas diteriakkan dalam sebuah demontrasi mahasiswa. Ada juga Taufiq Ismail yang sajak-sajaknya sangat dekat dengan pergolakan tahun 1966. Dan, coba kita simak karya-karya Mansur Samin, Mochtar Lubis, Chairil Anwar, bahkan Sapardi Djoko Damono, Sutardji calzoum Bachri, Afrizal Malna, dan Agus R. Sardjono sekalipun. Pertanyaannya, tidakkah ada nada pemberontakan dalam karya-karya mereka? Artinya, sekecil apa pun seorang sastrawan telah berpolitik dalam karyanya.
Seno Gumira Ajidarma pun berkata, “Ketika jurnalisme dibungkam, sastra harus bicara,” untuk mengukuhkan posisi sastrawan di atas awan. Kalau pernyataan ini, jelas informasi seburuk apa pun harus diberitakan (dalam kalimat yang lebih ilmiah: sosialisasi politik harus tetap dikembangkan). Meski tak hendak menjadi agen perubahan (agent of change), karya-karya sastra dapat saja menjadi jembatan perubahan sosial. Sebut saja karya-karya Charles Dickens sebelum melahirkan Revolusi Industri di Inggris. Ada Boris Pasternak di Rusia yang berani melawan arus politik dalam berkarya. Leo Tolstoy menulis “Perang dan Damai”. Sastrawan Paclav Havel malah menjadi presiden betulan di negaranya (tidak seperti Sutardji yang jadi presiden penyair tanpa pemilu).
Dulu diributkan tentang sastra kontekstual. Sastra dalam konteks ini dimaksudakan untuk menjawab situasi dan kondisi yang berkembang di suatu tempat dan di suatu masa. Membicarakan karya sastra secara kontekstual, tentu dapat dihubungkan dalam konteks-konteks tertentu. Sebuah karya sastra (puisi, cerpen, novel, dan drama) tentu memiliki background yang mewarnainya, lingkungan di mana karya itu bicara, ide-ide dan gagasan yang terkandung di dalamnya. Sekecil apa pun sebuah karya dapat memberikan pengaruh kepada pembacanya, mulai dari sekadar mengingat hingga mengajak untuk memberontak atas situasi (politik) yang tengah berlangsung.
Di sinilah sastrawan mulai berpolitik, dalam arti menanamkan pengertian kepada pembaca bahwa ada yang salah, ada yang mesti diperbaiki, ada yang harus diubah, dan akhirnya menanamkan kesadaran untuk melawan. Tak terhindari sastrawan, sadar atau tidak sadar, telah menjadi “provokator” jika tak hendak dikatakan politikus. Jika kemudian gagasannya merasuki setiap pikiran pembaca, bahkan masyarakat, sehingga melahirkan perubahan dalam pola pikir dan harapan bersama, sang sastrawan dengan sendirinya telah melakukan komunikasi politik yang berhasil. Tapi, tentu saja karya sastra tetap karya sastra. Bukan pamflet, selebaran atau provokasi berisi hasutan untuk merusak.
Beda sastrawan dan politikus adalah, jika politikus berjuang mendapatkan kekuasaan, maka sastrawan bekerja untuk mengembangkan kehidupan yang lebih damai, harmonis, dan penuh dengan pertimbangan-pertimbangan kemanusiaan. Sebab, sastra merupakan sisi kehidupan yang tertuang dalam bentuk tulisan. Sebagai pembaca, tentu kita akan daapt membedakan, mana karya sastra dan mana tulisan politik. Jelas beda. Cara menuliskannya berlainan. Jadi, tak perlu khawatir pembaca akan mengira kebohongan-kebohongan sebagai bentuk karya sastra. Sastra toh tak pernah berdusta?
Tapi, tidak bolehkah polikus menjadi sastrawan? Kalau begitu, mengapa Indonesia harus memiliki presiden penyair, paus sastra, atau sederet pangkat yang diberikan kepada pekerja sastra? Mengapa sastrawan masih membutuhkan penghargaan atau anugerah sastra? Dan, mengapa pula T. Wijaya mesti meributkan “Presiden Penyair” yang mungkin berlaku seumur hidup? Ah, bagaimana pun kehidupan politik memang selalu menarik bagi sastrawan. Mengapa mesti mengingkari soal ini? Apa salahnya sastrawan merangkap politikus? Takut karya sastra kehilangan kualitas atau malah dilacurkan untuk kepentingan politik tertentu? Kalau begitu, kia harus melarang karya-karya Pramudya Ananta Toer dan sastrawan-sastrawan kiri dan kanan lainnya.
Ah, kalau begitu kita pun nyata-nyata menyalahgunakan politik untuk mengekang kebebasan bersastra. Menurut saya, sastra dan politik tidak mungkin dipisahkan begitu saja. Politik sastra atau sastra politik, tinggal dibolak-balik, akan dapat membuat kehidupan sastra dan kehidupan politik menjadi lebih berkembang. Sebuah novel politik, tentu lebih bermakna apabila lahir dari sastrawan yang terlibat langsung dalam carut-marut kehidupan politik. Tanpa itu, sebuah karya sastra akan kering kerontang. Sastra adalah politik senyatanya. Di dalamnya konflik, manipulasi, korupsi, konsensus, dan integrasi menjadi indah. Kita dapat belajar dari politik dan sasta sekaligus.
Ya, sastra adalah politik, politik adalah sastra. Pada akhirnya, sastrawan adalah politikus. Apa lagi yang mesti kita ributkan?

*Rahmat Asmayadi, Penikmat kopi susu tinggal di Sidoarjo

Jumat, 18 Januari 2019

Aku Harus Pergi, ataukah Bertahan. . .

Bukan
Bukan aku tidak ingin berjuang mempertahankanmu
Bukan aku tidak ingin kau ada di sisiku
Bukan aku sudah lagi tidak menginginkamu
Bukan aku sudah tidak membutuhkanmu di hidupku

Aku ingin
Aku mau
Aku masih
Namun sepertinya kau tidak
Aku hanya tidak ingin lelah terus mengikutimu
sementara kau tidak pernah membiarkanku
berjalan disisimu

Ku rasa kali ini aku perlu mengikuti egoku
Rasionalku
Aku harus pergi darimu
Membangunjarak itu
Apakah aku mampu? Itu bergantung pada sikapmu
Kamu yang memaksaku
Aku merasa bodoh menyukaimu
Aku merasa kau jauh dari kata menghargai rasaku
Aku merasa kau pun mulai membangun tembok diantara kita

Aku hanya tidak ingin lelah
Aku hanya tidak ingin menjadi lebih bodoh
Aku hanya tidak ingin terus merindu dan kau acuhkan rasaku
Aku menyukaimu namun aku masih menyayangi diriku

Kali ini aku memang harus pergi dari rasa yang mulai bersemi ini
Rasa yg belakangan mengganggu hariku
Rasa yang belakangan terus tumbuh seiring perubahanmu

Ah apa aku terlambat?
Ku rasa tidak
Jika dirimu memang menginginkanku Seharusnya tidak seperti ini
lni terasa salah
Benar benar salah

Aku harus pergi darimu
Menjagajarak seiring waktu
Biar waktu yang menjawab seluruh tanyaku
akan perubahan sikapmu

Aku tau aku akan sangat merindukanmu
Tak apalah, demi kebaikanku aku tetap harus pergi menjaga jarak dari kamu.
Tak akan ku biarkan perasaan ini terus membodohiku
Untuk terus mengharapkanmu...

Survei Terbaru : Tingkat Literasi Indonesia di Dunia Rendah

Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat li...