Jumat, 20 Februari 2015

Daftar Perguruan Tinggi Peraih Akreditasi A,B dan C

Kalo ingin tahu Nama Perguruan Tinggi yang masuk Peringkat A (Diurut menurut peringkat nilai) silakan klik link di bawah ini:
http://www.kopertis12.or.id/2015/01/17/daftar-21-
perguruan-tinggi-peraih-akreditasi-institusi-a-
per-31122014.html

Kalo ingin tahu Nama Perguruan Tinggi yang masuk Peringkat B dan C (Tidak diurut menurut nilai karena sebagian PT nilainya tak diupload baik di portal BAN-PT maupun di web PT yang bersangkutan)
http://www.kopertis12.or.id/wp-content/
uploads/2015/01/Akreditasi-Institusi-update-sampai-
tgl-15-Januari-2015.xlsx

Sumber :
1. http://ban-pt.kemdiknas.go.id/hasil_aipt.php
2. https://www.academia.edu

Jumat, 13 Februari 2015

Arti Secangkir Kopi di Akhir Pekan

Pagi ini serasa tenang dan damai, terhindar dari kesibukan yang rusuh. Rutinitas biasa, mulai menjauh dikalah akhir pekan hari sabtu. Kalau pagi begini  ngecuci baju, pakaian seminggu yang terlihat kotor sudah bersih dari kuman.

Kali ini, beda dengan akhir pekan biasanya. Pagi-pagi bener gue sudah ngerendam diri di kamar mandi, Berrrr. Dinginnya gag ketolongan, terlihat sedikit ganteng karena sisiran surih,  rambut pepak hasil pangkasan kemaren malem. Habis mau gimana lagi, temen gue sering perhatian ke gue, ujung-ujungnya rambut gue yang kena kritik, padahal rambut udah pendek kali. Lain halnya dengan nyokap gue, sama ngehina masalah model rambut gue, berbeda tipis dengan temen gue cara negurnya, sampai-sampai masalah hari penentuan pangkas rambut saja dipermasalahkan. Gimana kalau tidak ribet.
"rahmat kalau cukur rambut itu hari yang baik. Hari senin sama selasa, lebih baik hari rabu biar wibawa itu auranya, lebih baik lagi ketika hari kamis biar diberi kelancaran rejeki", ujar nyokap gue, ketika gue mau pamit pergi untuk ke salon.
Kalau difikir ulang, memang primbon jawa nyokap gue agaknya bisa dipercaya. Tapi gue tetep maksa pergi sama pacar gue, hitam lesuh agak jadul, bersuara brisik. Trong... troongg. Ferarri. Ini motor gue yang setia. Sambil meredap topi ke kepala gue, ditambah jaket stylist gue. Kalau dilihat kaya preman pasar bungurasih terminal surabaya. Makian ini sering dilontarkan temen deket gue namanya Charis, dia agak unik dan langkah, dari jaman penjajahan hingga sekarang gak mau makan daging, jikalau mau pesan makanan pasti yang dipesan bukan menu yang tersedia melainkan diluar menu, alias menu dia sendiri. Soto telur kerupuk. Hmmm, gimana rasanya. Gak bisa ngebayangin gue, tapi gue tidak heran kurang lebih hampir empat tahun gue bersahabat. Anehnya dari dulu hingga sekarang masih tetep aja kaya begono.
Tarik jabrik, ucapan hati gue kepada motor ferrari. Tariiiik mang, selesai pangkas rambutnya, Udah gitu aja.

Seseringkali gue nikmatin rasa kopi, menampilkan rasa melayang terbang ke udara seperti burung yang baru bisa terbang. Seseduhan cangkir kopi memberikan arti tersendiri bagi kehidupan pagi, sembari membaca novel, cerita komedi aksi raditya dika. Terkisah akhir pekan kali ini, sedikit memberikan inspirasi dikalah kisah asmara yang membarah, hanya staitement ini yang dapat gue ambil hikmah ;
"Apapun jenis kopi yang dihidangkan dalam gelas tak pernah ada seeokor semut pun, yang mau menghinggapinya. Sama kaya cerita asmara gue, apapun penampilan gaya gue tak ada seorang gadispun yang mau mendatangiku". Tapi dibalik itu ada pelajaran bagi gue, meskipun tampak keruh sebuah kopi, memberikan kenikmatan tersendiri bagi sang kopier. Ini sama halnya gue yang bisa nikmati indahnya gaya hidup gue bagi gue sendiri.

Harapan pribadi gue, menjadi pribadi yang siap terbentur oleh besarnya ombak dikalah sebuah kapal begerak lurus menuju sebuah impian dan cita-cita masa depan. (Salam Gombel)

Kamis, 12 Februari 2015

Bedanya saya dengan tahu pojok herjuna

Berita terbaru mengenai Bapak Presiden RI ke 6 seola tak ada habis membanjiri media masa, usai kunjungan pada Minggu (08/02) di Surabaya. Kini beliau melakukan lawatannya ke Kota Magelang, diluar agenda resmi Pak SBY bersama Bu Ani. Tak lain berita yang masih hangat hari ini, bertajuk "Nostalgia Pak SBY di Kota Magelang". dan Cerita traktiran kupat tahu dari Herjuna di "Warung Tahu Pojok," Magelang. Selengkapnya di https://t.co/zT9XhnFyCw http://t.co/ZrUsjhqvcN.

The Spesial One mungkin kata ini yang tepat diucapkan Mahasiswa jurusan Teknik Informatika Ardi Herjuna yang mendadak menjadi buah bibir di media sosial, baik akun instagram, twitter bahkan facebook.

Lain hal, bagi mas ardi ibarat mimpi yang tak bertepuk sebelah tangan, Menghampiri dirinya menjadi bak kenyataan. Sedikit cerita saya, gubahan pengalaman nyata dua hari yang lalu, Selasa (10/02). Seperti halnya mahasiswa yang lain saya juga menjalani tugas akhir semester, tepat hari ini juga kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berlangsung.

Hampir satu bulan, saya sering membaca IG bu Ani dan akun twitter Pak SBY mungkin tepat pada malam Senin. Tanggal 09 Februari. "Sebagai wujud apresiasi, atas undangan mahasiswa UNAIR Surabaya, SBY akan berikan Kuliah Umum di UNAIR, besok pagi". Tulis Pak SBY lewat akun twitternya @SBYudhoyono. Tidak banyak berfikir besok pagi saya harus ke Surabaya, seketika itu juga saya menghubungi teman saya Aminur Rosyidin. Mengajak untuk ikut serta menemani saya berfoto bersama dengan Pak SBY, yang sebelumnya teman saya ingin bisa seperti saya foto bareng dengan pejabat, seusai melihat tampilan foto saya di handphone bersama bapak wakil presiden 2009-2014, Prof. Dr Boediono.

Pagi ditemani cuaca sedikit mendung, saya bergegas menuju MA Bahauddin Sepanjang Sidoarjo, dimana gedung ini merupakan tempat saya melaksanakan program kuliah sebagai Profesi dari pada seorang calon Guru. Tidak sehari penuh saya menyediakan waktu di sekolah ini, sebab ada suatu hal yang tak bisa tergantikan, tak lain ialah bertemu Pak SBY dan menyampaikan ucapan salam kepada beliau. Baru lima menit bel berbunyi menandakan para siswa-siswi untuk memasuki ruang kelasnya. Saya bergegas gembira tak sabar seolah lamunan ini mengisi bayangan saya, dapat berfoto bersama sekaligus sedikit berbincang ringan bersama Mantan Presiden RI ke 6. Sebagai anggota dari kelompok mengajar lapangan saya mematuhi peraturan yang ada, izin baik-baik kepada ketua kordinasi kelompok. Sembari didalam hati berjanji besok saya akan hadir dan tanggung jawab.

Singkat cerita, dua jam lamanya. Saya menempuh perjalanan menuju Surabaya.  Dikarenakan keterangan akun twit pak SBY yang kurang informatif, saya harus berkeliling menuju kampus Unair satu persatu dikarenakan terdapat tiga gedung. Pertama kampus B Unair yang saya kenakan sebagai dasar menggali info, seusai tanya satpam diberilah keteranagan bawasannya kunjungan SBY dilaksanakan di Kampus C Unair. Kami berdua dengan semangat tinggi menelusuri arah ke Jl. Soekarno, melewati fakultas kedokteran kampus A Unair. Akhirnya tibalah kami di kampus jarum jam menunjukkan pukul 08.00 WIB. Setelah motor diparkirkan kami  menghampiri pak satpam yang tengah asik duduk di Pos Jaga. "Pak katanya ada kunjungan SBY, itu di gedung mana? Tanya saya kepada penjaga motor". Silahkan mas, langsung menuju lantai 5 gedung Rektorat, jawab pak satpam.

Bejalan santai kami menuju gedung rektorat, sembari berbincang ringan dengan temanku Inung. "Ayo cari Musholla untuk meregangkan sedikit lelah, shalat dhuha. Ujar Inung". Sebelum tepat kami memasuki gedung, kami bertanya kembali kepada mahasiswi yang kebetulan dari tadi mondar mandir mengganggu pemandangan kami. "Mbak mau nanya, dimana tempat mushollanya yach? Sedikit agak kebingungan dua cewek ini ragu memberitahu kami keberadaan musholla, "mungkin lantai 2 mas, Jawab mahasiswi". Dua meter jarak pintu masuk ke lantai lima terbuka lebar dan nampak aktivitas sibuk para penyelenggara civitas kampus. Kami masuk mengenakan baju rapi bersepatu ala kantor, sedikit kebingungan kami mencari keberadaan pak SBY, meskipun posisi kami tepat didepan lift lantai dasar, sembari berdiri menganggukkan kepala melihat kesana kemari yang ada hanya rumunan orang yang sibuk sendiri. Rasanya kami tetap meyakinkan diri untuk naik ke lantai 2, sekedar melepas rasa bingung kami, yang memang tak tahu benar dena gedung rektorat ini. Ditambah kami memang bukan benar-benar mahasiswa Unair. Tapi setidaknya kami juga mahasiswa, pelajar dari kampus swasta yang sedikit kurang menggeming namanya, sebut Universitas Sunan Giri Surabaya diaingkat UNSURI. Perasaan kami masih dibumbui rasa cemas dan was-was sembari didalam lift menuju lantai atas, akhirnya pintu lift terbuka kami keluar bejalan 3 meter dari jarak lift. Terlihat banyak orang yang mengenakan jas dan berpakaian rapi, tak asing memang mereka civitas kampus dan para guru besar unair yang tengah bersiap-siap menyambut kedatangan pak SBY. kami terlihat seperti manusia yang tersesat didalam hutan, bingung. "Masnya mau kemana? ada perlu apa? dan dari mana ? Tanya seorang cewek berkerudung", dengan ragu saya menjawab, dari Mahasiswa Unsuri mbak,!!! . Tamu undangan apa wartawan ? Imbuh pertanyaan cewek berkerudung. Temanku inung seperti mati kata yang tak tau kemana tempat yang harus ditujuh, seusai cewek itu melontarkan pertanyaan. Saya sedikit berspekulasi dan melabuhi seorang Bapak yang tengah itu juga ikut membaur perbincangan kami dengan seorang cewek dengan tujuan menghilangkan pandangan penuh kepada kita berdua, setidaknya kami berusaha menutup rasa malu kami, karena nampak sorotan mata para tamu yang sudah hadir dan berdiri didepan pintu, heran melihat kami. Dan yang lebih parah, kami juga melewati batas yang telah  ditentukan alias tidak sesuai prosedur. Memang kami finish di lantai 5 tanpa mengisi buku hadir tamu, disebabkan jalur yang kami lewati merupakan jalur para tamu istimewa. "Pak, kami mau kelantai dua untuk Shalat, tanya saya". Dengan ramah bapak tersebut menunjukkan jalan yang mengarah ke lantai dua, yang memang berbeda dari jalan yang kami lalui sebelumnya. Tapi kami tetap menuju lift pertama yang kami akses semula, setelah masuk kedalam lift ada seorang penjaga, yang memang diperuntukkan untuk mengondisikan ruangan dalam bagian lift. Lantai dasar yang memang kami riquest dari pak penjaga lift.

Dalam keadaan hampa dan rasa pupus, harapan kami untuk bertemu pak SBY mulai redup, berjalan keluar dengan  menundukkan kepala, kami berdua bejalan mengelilingi gedung area rektorat, tak jauh dari lokasi tersebut kami berusaha mencari musholla. Dengan nada lesu kami bedua berbincang, "mungkin tak usah dilanjutkan tuk mencari mushollanya, dengan gedung seluas ini dan dena lokasi yang benar-benar kami tak tahu arah, lebih baik kita break ditempat lain." Tak lama kemudian kami ditemukan kantin DWP unair, disamping gedung ini kami meneduhkan diri, sembari menunggu harapan bertemu dengan pak SBY. Meskipun keinginan kami menemui beliau bermodal tangan kosong, tapi setidaknya tekad dan semangat berusaha kami kobarkan. Tenggorokan kami rasanya mulai kering, tiga jam kami tak menuai harapan pasti. Kebetulan jarak yang tak begitu jauh dari tempat kami duduk santai, setiap menit tatapan mata tertujuh ke pintu rektorat berharap pak SBY keluar bersedia melayani kami berdua yang dari tadi hanya bisa berkata didalam hati. 

Manis kopi sedikit membasahi tenggorokan kami, tepat jarum jam dinding kantin mengarahkan pukul 11.30 WIB. kami keluar dari kantin, menuju lokasi yang memang kami inginkan, dimana kami berfirasat tinggi bawasannya, disitulah pak SBY keluar menuju mobil. Beberapa kali kami berusaha dan yang terakhir kalinya kami duduk di depan perpustakaan unair, yang tak jauh dari pintu dimana para tamu keluar menuju parkiran. Sudah hampir 30 menit kami menunggu tak kunjung ada kepastian.

Akhir penantian kami berjalan menuju parkir motor, meskipun sehari kami berdua tak menuai hasil, kami tetap berusaha mengambil hikmah dari pada kejadian yang sudah kami alami hari itu juga. Kami melambaikan tangan bersamaan hati berbicara bawasannya gedung rektorat ini menjadi saksi bisu kedatangan kami untuk menemui Bapak Presiden RI ke-6.

(Semoga bapak, sehat selalu. Dan kami tetap berdoa meskipun kami tak dapat bertemu bapak, secara langsung. Salam dari saya anak yang tergadaikan di negri ini)

Inilah bedanya mas Ardi Herjuna dengan pengalaman nyata saya, lebih beruntung Mas Herjuna dibanding saya yang sedikit menempuh perjuangan. (GGS )

Selasa, 10 Februari 2015

Pengukuhan Mahasiswa S2 UNAIR dihadiri SBY

Surabaya, Susilo Bambang Yudhoyono
memulai tiga hari lawatannya ke Surabaya sejak hari Minggu (08/02). Mantan Presiden RI ini melakukannya untuk urusan internal Partai Demokrat. Itu setidaknya yang dilontarkannya ketika coba 'dicegat' wartawan di kantor DPD Demokrat Jawa Timur. "Tidak ada wawancara, tidak ada wawancara, ini masalah internal," ujar Yudhoyono sambil berjalan cepat menuju mobilnya.

Yudhoyono datang sekitar Pukul 11.00 dan langsung mengadakan rapat tertutup dengan para pengurus DPD dan beberapa kader Demokrat di Jawa Timur. Pertemuan sekitar dua jam sebelum Yudhoyono kemudian melangkah pergi. Selain berkunjung ke kantor DPD Demokrat Jawa Timur, Yudhoyono pada Minggu malam lalu juga bertemu dengan pimpinan Demokrat kota dan kabupaten seluruh Jawa Timur di Grand City Surabaya, sebelum beliau meluangkan waktu foto bersama dengan para pengunjung.

Senin (09/02), Yudhoyono berkunjung ke Rumah Sakit Islam Surabaya yang terletak di Jalan Jemursari. Adapun hari ini, SBY akan memberikan kuliah umum di Aula Garuda Mukti Lantai 5 Kampus C Universitas Airlangga, dalam rangka pengukuhan pasca sarjana (S2). "Acara juga akan dihadiri mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Ketua Majelis Wali Amanah Unair Sudi Silalahi," Pungkas Humas Unair Surabaya.

Sumber  : Tempo.com

Minggu, 08 Februari 2015

Penerjunan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa Unsuri Surabaya

Pagi yang cerah sembari genangan air membercak dijalan raya seusai guyuran hujan kemaren malam, tak membuat susut semangat mahasiswa Universitas Sunan Giri Surabaya (UNSURI). Berlangsungnya Praktik Pengalaman Lapangan atau disingkat PPL, dilaksanan dan ditempuh oleh mahasiswa Fakultas Agama Islam selama satu bulan kedepan. Meskipun dalam sesi penerjunan lapangan berbeda waktu, pelaksanaan program tetap berjalan sesuai jadwal yang ditentukan. Adapun lokasi pemempatan PPL meliputi empat lembaga sekolah wilayah kabupaten Sidoarjo diantaranya SMP-MA BAHAUDDIN Sepanjang, SMP-SMK YPM 5 Sukodono, SMP-SMA Perlaungan serta SMP-MA BI'RUL ULUM. Sedangkan Prodi yang bernaung dibawah Fakultas Agama Islam diantaranya Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Ekonomi Syariah (ES) dan Akhwalus Syaksiyah (AS). Dalam menjalani dan memenuhi tugas akhirnya, mereka sebelumnya dibekali teknis lapangan dan beberapa materi tentang keprofesian masing-masing jurusan, pada kamis (22/01) oleh Panitia penyelenggara.

Kurangnya sistem transparansi terkait masalah administrasi pembayaran praktik lapangan, membuat banyak mahasiswa kecewa dan sesal. "Saya merasa dirugikan dengan adanya kegiatan ini yang dipungut uang lima ratus ribu rupiah, sepeserpun kami tak mengetahui dimana biaya tersebut dialokasikan", sebut salah satu mahasiswa Unsuri. Dikarenakan pembayaran tersebut merupakan sebagai persyaratan mahasiswa dalam mengikuti PPL tidak luput mahasiswa membayar dalam keadaan terpaksa, walaupun latar belakang ekonomi mereka bervariasi, mayoritas mereka menyandang ekonomi dibawa rata-rata. Dalam kondisi apapun, kalian harus memenuhi syarat administratif yang ditentukan pihak fakultas. Oleh karena itu, dapat dianalisa siapa diantara mahasiswa yang siap diwisuda ataupun tidak," Ujar Drs. H. M. Sholehuddin Sulaiman, M. Si selaku Kepala Prodi Pendidikan Agama Islam.

Sabtu (07/02), penerjunan mahasiswa yang berlokasi di SMP dan Madrasah Aliyah BAHAUDDIN Sepanjang-Sidoarjo, sudah bergulir pada siang hari sembari naungan Masjid Pondok Pesantren Bahauddin. Diawali dengan pembukaan serta pembacaan ayat suci Al-Qur'an dengan seksama diikuti oleh 60 mahasiswa beserta staff fakultas, acara serah terima Praktik Pengalaman Lapangan disambut ramah dan hangat oleh kepala sekolah yang menjabat kedua tingkat instansi ini. "Alhamdulillah, hingga saat ini pihak kampus unsuri khususnya fakultas agama islam, masih mempercayakan lembaga kami sebagai media mencari ilmu dalam menggodok dan mengarahkan para mahasiswa calon guru menjadi pendidik yang proffesional, " imbuh Pimpinan Bahauddin. Tak lepas dari itu staitement yang mengukuhkan atas berdedikasinya mahasiswa unsuri dalam membangun dunia pendidikan kearah yang lebih baik, sudah hampir lima belas tahun kampus kita bekerjasama dengan Instansi Lembaga Sekolah baik tingkat Sekolah Mengengah Pertama maupun Madrasah Aliyah salah satunya ialah Gedung Bahauddin ini," tutur Drs. H. Musyawir Baihaqi, M. Pd.I, selaku Dekan Fakultas Agama Islam.

Menjelang dhuhur mereka tetap tak kehilangan api semangat, seusai penutupan serah terima Praktik Pengalaman Lamangan (PPL) tahun akademik 2014-2015. Mereka berkumpul dan berdiskusi di forum kecil, dari masing-masing kelompok yang telah ditentukan. Mahasiswa di dampingi Dosen Pamong, membahas teknisi lapangan serta jadwal mengajar yang berakhir hingga pertengahan Maret.

Kami sudah tidak sabar melewati masa ini, karena setelah kegiatan ini kami disambut oleh Skripsi sebuah pekerjaan dan tanggung jawab penuh yang sungguh menguras tenaga serta pemikiran, "Sahut Aminur Rosyidin sembari gurauan kecil.

Wisuda didepan mata kawan, Semangat-semangat," pungkas Ali Ola Iri sapaan akrabnya, ungkapan status sosmed yang sering dikutip dari salah satu akun BBM. (Red).

Jumat, 06 Februari 2015

Selamat Hari Pers Nasional di Provinsi Kepri

Kepri, Hari Pers Nasional (HPN) 2015 akan diselenggarakan pada 6-10 Februari 2015 di dua kota, yaitu Tanjungpinang dan Batam di Provinsi Kepri. HPN 2015 memiliki makna khusus karena bertepatan dengan pemerintahan baru di bawah Presiden Joko Widodo. Tema HPN tahun ini adalah "Pers Sehat, Bangsa Hebat".
Presiden Joko widodo dijadwalkan menghadiri acara Puncak HPN 2015 yang berlangsung di Batam. Penyelenggaraan HPN ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 5 Tahun 1985 yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985.

Hari Pers Nasional menjadi ajang silaturahmi dan penyatuan pemikiran untuk kemajuan pers pada khususnya dan kemajuan bangsa pada umumnya.
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan terbesar dan paling bergengsi bagi komponen pers Indonesia. Hari Pers Nasional dimaknai sebagai Pesta Raya Rakyat yang memiliki Pers yang merdeka sebagai salah satu pilar demokrasi.
Masyarakat Pers dimaknai sebagai himpunan komponen Pers yang saling bersinergi untuk mewujudkan pers yang bermutu demi kemajuan bangsa. Ini sejalan dengan tagline HPN 2015, yaitu Pers Sehat, Bangsa Hebat. Seiring dengan pola pikir tersebut di atas, maka logo Hari Pers Nasional diperbaharui agar lebih mencerminkan sinergi antarkomponen pers, tanpa meninggalkan ruh dan semangat pada awal gagasannya. Maskot pun disesuaikan dengan daerah tempat
penyelenggaraan HPN 2015 yaitu Provinsi Kepri.

Hari Pers Nasional diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 9 Februari (bertepatan dengan hari ulang tahun
PWI), ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 5 Tahun 1985 yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985. Dewan Pers kemudian menetapkan Hari Pers Nasional dilaksanakan setiap tahun secara bergantian di Ibu Kota provinsi se-Indonesia. Penyelenggaraannya dilaksanakan secara bersama antara Komponen Pers, Masyarakat, dan
Pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah yang menjadi tempat penyelenggaraan. Kebijakan ini diputuskan dalam sidang Dewan Pers ke-26 di Ambon pada 11-13
Oktober 1985.

Survei Terbaru : Tingkat Literasi Indonesia di Dunia Rendah

Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat li...