Jumat, 04 Desember 2015

5 Saran Karier yang Layak Disimak Selagi Muda, Agar Kamu Gak Stuck Jadi Biasa-Biasa Saja!

http://www.hipwee.com/sukses/5-saran-karier-yang-layak-disimak-selagi-muda-agar-kamu-gak-stuck-jadi-biasa-biasa-saja/?utm_content=bufferf3937&utm_medium=social&utm_source=facebook&utm_campaign=fbpage

Rabu, 25 November 2015

Minggu, 15 November 2015

Mentri Desa Ajak Akademisi "Blusukan" Bangun Desa

SURABAYA, Upaya membangun desa harus menjadi sebuah gerakan bersama. Karena membangun desa tidak akan maksiamal jika dijalankan secara parsial dan sendiri-sendiri.

Berpijak dari pemahaman itu, Mentri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan jafar mengajak seluruh pemangku kepentingan (stakeholders), ikut mengambil peran dalam membangun desa.

"Upaya mewujudkan desa yang maju dan mandiri sangat membutuhkan inovasi baru. Karena itu, pemerintah tidak bisa bergerak sendiri. Harus ada dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dan membutuhkan keterlibatan banyak pihak, termasuk civitas akademik," ujar Marwan saat memberi sambutan pada Dies Natalis XXXVIII dan Wisuda Sarjana Tahun 2015 Universitas Sunan Giri, Minggu, (15/11)

Tokoh asal pati, Jawa Tengah ini menjelaskan, berdasarkan data Kemenristek Dikti tahun 2015, jumlah dosen mencapai 160 ribu orang dan jumlah mahasiswa aktif mencapai 5,4 juta orang. Dengan jumlah yang tidak sedikit ini, kontribusi akademisi merupakan salah satu unsur penting dalam percepatan pembangunan desa di indonesia.

"Sudah saatnya akademisi berbondong-bondong melakukan gerakan turun tangan membangun desa," ujarnya.

Menurut Marwan, Kementerian DPDTT secara intensif mendorong kemajuan desa, termasuk kemajuan dibidang ekonomi dengan berbagai program. Salah satunya dengan memperkuat Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai salah satu pilar demokrasi ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat desa. (gir/jpnn)

Kamis, 17 September 2015

Antara Mood, Musik dan Skripsi

Nulis skripsi ternyata gampang-gampang susah, kalau moodnya lagi naik, otak jadi encer. Tapi kalau mood lagi rusak pasti otak jadi buntu. Mungkin ini yang sedang dirasakan antara gue, temen-temen gue dan jutaan umat manusia lainnya yang sedang dilanda galau skripsi. Maka dari itu bisa dikatakan beruntunglah kau wahai mahasiswa yang bisa di wisuda lewat jalur Non Skrip. Masalahnya di Ilmu Perpustakaan dan Informasi seputar  kampus, sangat terbuka dengan jalur non skrip, tapi nanti lulusnya non wisuda dan non ijazah juga alias Drop Out. Waks!

Sebagai mahasiswa tingkat akhir, tentunya segala macam cara telah dicoba untuk membangkitkan semangat mengerjakan skripsi. Manusia itu umumnya selalu semangat dalam mengerjakan apa yang menurut mereka menarik dan menantang atau bisa dibilang sesuai dengan passion mereka. Tetapi sepertinya jarang orang yang menaruh passion pada mengerjakan Skripsi kecuali mahasiswa yang benar-benar maniak dengan penelitian. Buat gue skripsi itu ngebosenin, pusing, nggak seru dan bikin galau. Untungnya buat gue skripsi itu menjadi obat insomnia stadium III gue selama ini. Dalam artian kalau ngerjain skripsi tengah malem pasti ngantuk dan cepet bikin kangen kasur.

Beberapa cara udah gua coba buat bangkitin semangat skripsi, salah satunya ngedit foto pake baju toga depan balairung pake photoshop, terus jadiin wallpaper komputer. Bukannya tambah semangat malah bikin eneg buka komputer. Apalagi hasil phostoshopnya jelek. Oke, langkah ini gagal. Cara kedua dengan tanya-tanya ke temen “Lo udah sampe bab berapa?” ternyata temen-temen gua malah lebih parah, bukannya tambah semangat malah tambah santai… “Ah si anu ternyata masih begitu” Oke cara ini gagal lagi… lalu cara demi cara gua coba membangkitkan semangat skripsian semuanya berujung pada kegagalan…

Ditengah heningnya malam, disaat semua tertidur lelap, burung hantu mulai terbang mencari mangsa dan kunang kunang memberikan cahaya kecil dalam kegelapan. Tiba-tiba gua terbersit sebuah kata-kata Pak Musyawir Baihaqi, dosen Ilmu Pendidikan. Waktu kuliah, beliau mengatakan bahwa musik itu mempengaruhi mood dalam bekerja. Beliau mengatakan, "kalau kita dengerinnnya lagu-lagu slow, nantinya semangat kita bakalan datar-datar saja"ingat itu, imbuh beliau. Kiasan kalimat, pada semangat belajar. Seharusnya saat bekerja kita dengerin lagu yang nge-Beat, yang memacu semangat… Jangan yang loyo, apalagi yang galau. Kata Ronald Frank sang Pecinta Wanita mengatakan hal yang sama, jangan dengerin tuh lagu-lagu patah hati, nanti suasana hati kamu jadi melow dan pesimistik.

Oke, hari ini gua coba untuk mengubah playlist iTunes di komputer. Gua masukin lagi lagu-lagu jaman SMP kaya Peterpan, Nidji, Ungu dan Radja! Seketika ngantuknya hilang, dan konsentrasi skripsi juga ikut hilang sebagian karena terbawa suasana yang lebih semangat. Ah ternyata benar kata pak Musyawir, Lagu yang kita dengar sangat berpengaruh sama semangat kita dalam mengerjakan pekerjaan, bahkan skripsi yang sangat membosankan sekalipun. Ternyata ada ya korelasi antara mood dan musik.

Kalau boleh di flashback, mungkin selama ini terjadi kesalahan playlist lagu dalam mengerjakan skripsi dan hal-hal lainnya di depan komputer. Gua memang selama ini kebanyakan dengerin lagu-lagu dangduters dikarenakan lagi nge-hits lagunya New Pallapa, yang membuat kepala geleng-geleng. kaya Edan Turun, Kanggo riko, kelangan yang dibawakan oleh Rena KDI dan kawan-kawan…. Enak sih, mungkin lagu-lagu ini lebih cocok diputer pas nyupir biar nggak stress ngadepin kemacetan dibandingkan pas ngerjain skripsi… Betul?

Semenjak hari playlist diubah, haram hukumnya di komputer gua dengerin lagu-lagu yang liriknya galau-galau walaupun enak buat karaoke-an kalau lagi bosen. Seperti lagunya Cakra Khan, Setia band atau yang lain, sepertinya kita bener-bener Harus Terpisah untuk saat ini. Hahaha….

Oke, semoga semangat yang didatangkan dari playlist lagu baru ini bukan semangat semu yang bertahan hanya beberapa bulan saja.

Salam Skripsi – “Sudah Berapa Halaman Hari Ini?“

mana nih suara mahasiswanya??? 😀

Rabu, 11 Maret 2015

Dengan 9 Tips KPR Ini, Punya Rumah di Usia 30-an Bukan Lagi Mimpi

Bisa tinggal di rumah milik sendiri adalah salah satu tanda kamu bisa hidup mandiri. Namun semakin hari, semakin mahal pula harga properti. Padahal semakin lama kita menunggu, semakin tak terjangkaulah harga properti yang kita bidik. Karena itu baik sekali jika kita sudah mulai berusaha membeli properti dari sekarang. Lagipula, punya rumah di usia muda bukan lagi hal yang mustahil, karena kamu bisa mewujudkan dengan mendaftar Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh bank. Pendeknya, kamu akan mendapatkan rumah idaman lebih cepat dengan bantuan dana dari bank, lalu akan membayar cicilan ke bank dalam jumlah waktu tertentu. Nah, mau tahu selengkapnya tentang sistem KPR ini?

Berikut ini Hipwee berikan penjelasannya.

1. Bank-bank di Indonesia berkompetisi
untuk memperebutkan nasabah. Mereka pun berlomba membuat
“paket” sistem KPR yang
menarik. Temukan sistem
kredit yang paling pas
buatmu.

KPR adalah sistem kredit yang diberikan
oleh bank untuk kamu yang ingin punya
rumah. Jadi, kamu tak perlu menunggu
tabunganmu beratus-ratus juta rupiah,
pihak bank akan meminjamkan uang untuk
melunasi pembayaran rumah sebelum
uangmu benar-benar ada. Tak hanya
rumah, mereka juga bisa menjaminkan
apartemen untukmu. Sistem cicilan ini
berbeda-beda setiap bank, dari mulai
bunga cicilan hingga bentuk perjanjian
juganya. Nah, jika kamu menginginkan
sistem yang menguntungkan, maka kamu wajib rajin survey beberapa bank yang menyediakan fasilitas ini. Tak perlu malu, kamu bisa menggali informasi tentang KPR pada costumer service .

2. Agar tidak lebih pasak dari pada tiang, carilah rumah idaman dengan
harga yang benar-benar memungkinkan kamu cicil setiap bulan.

Tak dapat dipungkiri, punya rumah mewah memang idaman setiap orang. Sebelum mendaftar KPR, kamu disarankan punya sasaran rumah mana yang ingin kamu miliki. Namun, kamu juga harus lebih realistis melihat keadaan. Agar mimpimu jadi kenyataan dan bisa mendapatkan persetujuan dari bank, maka kamu bisa memilih rumah dengan harga yang terjangkau dengan cicilan setiap bulan.
Misalnya gajimu 10 juta, maka kamu bisa
membeli rumah harga 300 juta, dengan
cicilan 2,8 juta perbulan selama 10
tahun. Nah, jika kamu ingin bank percaya
dengan kredit yang kamu minta, maka
pastikan cicilan harga rumah tak melebihi dari gajimu sekarang ya. Ini adalah cara yang aman dan memastikan bahwa hidupmu juga akan berjalan baik-baik saja.

3. Seperti halnya sistem kredit pada umumnya, kamu diharuskan punya
uang 30% dari harga rumah sebagai uang muka.

Sama halnya sistem kredit pada umumnya, sistem KPR mengharuskanmu untuk membayar uang muka. Kebanyakan bank akan mensyaratkan 30% dari harga rumah yang kamu inginkan. Nah, jika kamu menginginkan rumah dengan harga 300 juta rupiah, maka kamu harus sudah punya
uang 90 juta rupiah. Lalu 70% sisanya
kamu cicil perbulan sesuai perjanjian.
Mungkin kamu akan melunasinya selama 5 tahun, 10 tahun, atau 15 tahun sesuai
kesanggupanmu. Agar mimpi punya rumah segera menjadi kenyataan, pastikan kamu mulai nabung dari sekarang ya untuk membayar uang muka.

4. Setiap bank menawarkan
persyaratan yang berbeda-beda,
tergantung pekerjaanmu sekarang. Jadi pastikan kamu menyiapkan dokumen dari sekarang.

Sistem KPR adalah kredit yang memakan
waktu tak sebentar dan bernominal besar, jadi administrasi dan persyaratannya juga harus jelas dan detail. Gak jarang kamu dituntut punya jaminan anggota keluarga yang produktif (belum pensiun) hingga
waktu pelunasan nanti. Selain itu setiap
bank juga mensyaratkan hal-hal yang
berbeda berdasarkan jenis pekerjaan.
Mungkin kamu berprofesi sebagai
wiraswastawan, maka kamu diwajibkan
punya laporan dan surat izin usaha.
Mungkin kamu seorang pegawai negeri,
maka kamu wajib bisa melunasi sebelum
kamu pensiun nanti. Mungkin kamu
seorang dokter yang mendirikan klinik,
maka kamu wajib menyetor dokumen izin praktik.
Nah, agar proses pengajuan KPRmu tidak terhambat, pastikan kamu paham semua persyaratan ya. Selain kamu juga bisa mempersiapkan berkas jauh-jauh hari sebelumnya.

5. Agar kondisi keuanganmu tetap stabil,
pastikan nomilan cicilan KPR tak lebih dari 20% penghasilan bulananmu.
Bisa mendapatkan KPR memang
menguntungkan, tapi pastikan kamu tak
lengah untuk memikirkan kebutuhan hidup lainnya. Tentu saja kamu butuh uang untuk memenuhi kebutuhan makan, sandang, dan kendaraan. Atau bahkan kamu masih mencicil barang lain selain rumah. Maka disarankan kamu mengambil cicilan KPR yang tak lebih dari 20% penghasilanmu saat
ini. Mungkin gajimu sekarang adalah 7 juta rupiah, maka belilah rumah yang bisa dicicil dengan harga tak lebih dari 2 juta rupiah perbulan.
Hal ini harus kamu patuhi agar keuanganmu tak limbung di tengah jalan. Gak mau ‘kan kamu mendapatkan sangsi dari bank karena tak sanggup membayar cicilan?

6. Dalam KPR, uang yang kamu bayarkan bukan hanya untuk mencicil
rumah. Masih ada juga biaya notaris, provisi, dan administrasi lainnya.
Diskusikan detil ini dengan pihak bank agar kamu tak dirugikan.
Karena nilai KPR tidak kecil, sistem yang
diterapkan oleh bank pun tak sederhana.
Bukan hanya mengisi formulir, lalu
mendapatkan persetujuan dan mencicilnya (harga rumah) perbulan. Gak jarang kamu akan berurusan dengan hal-hal prosedural terkait hukum kepemilikan rumah idaman.
Jadi, kamu juga harus membayar notaris,
provisi, dan administrasi lain. Biaya provisi (adminstrasi bank) biasanya dikenakan sekali pada awal cicilan, dan biaya notaris untuk memastikan kreditmu sehat dan tak macet ditengah jalan. Presentase dan
jumlah nominal uang berbeda-beda
tergantung jenis bank. Jadi, pastikan kamu paham betul akan hal
ini ya. Jangan kaget dan kecewa di tengah jalan karena biaya membengkak. Karena toh, ini juga demi keamanan kreditmu juga.

7. Terkait suku bunga dan sistem penalti juga perlu kamu perhatikan agar
kamu tak salah memilih bank.

Selain biaya administrasi dan keamanan,
pastikan kamu juga paham tentang suku
bunga dan penalti yang digunakan oleh
bank pilihanmu. Agar masa depanmu tetap cerah dan rumah impian bisa kamu
dapatkan pastikan kamu bagaimana
sistemnya. Apakah ada kemungkinan suku bunga akan naik setelah 3 tahun cicilan? Kira-kira berapa persen? Nah, jika kamu harus paham dan tahu semua sistem ini, jadi kamu bisa lebih mantap untuk sepakat. Selain itu, sistem penalti juga harus kamu perhatikan. Bagaimana bank saat kamu mendapatkan rejeki tak terduga dan bisa melunasinya segera? Nah, agar jika ternyata kamu malah disuruh membayar biaya penalti (biaya tambahan karena tidak sesuai kesepakatan) yang cukup besar,
maka gak ada salahnya kamu coba pikir
ulang.

8. Jika kamu sudah menyanggupi semua
persyaratan, maka bank akan membuatmu bisa hidup nyaman di rumah impian.

Nah, jika semua persyaratan dan
kesepakatan sudah mantap, maka bank
akan membayarkan sejumlah uang pada
pemilik rumah yang kamu idamkan.
Prosedur hukum dan surat-surat
kepemilikan juga lebih jelas dan beres
seketika. Kunci pintu dan gerbang rumah
akan kamu dapatkan sekarang. Jadi, kamu bisa bebas melakukan apa saja pada rumahmu sekarang. Karena terkadang KPR juga memberikan layanan renovasi pada rumahmu.
Namun,  perlu kamu tahu bahwa rumah
yang sudah menjadi milikmu sekarang juga menjadi jaminan KPRmu lho.

9. Agar rumah bisa jadi milikmu sepenuhnya, pastikan kamu bayar
cicilan tepat pada waktunya.

Punya rumah sendiri memang membahagiakan. Agar bahagiamu makin
lengkap, gak ada salahnya kamu mulai
berhemat dan rajin membayar cicilan. Jadi surat rumah akan terbebas dari
penangguhan. Tak ada salahnya punya
rumah dengan kredit, yang terpenting
kamu tanggung jawab pada perjanjian. Toh apakah kamu mau menunggu punya uang segunung? Gak jarang keburu harga tanah makin mahal dan harga properti makin
melambung. Punya rumah sebelum 30-an sekarang bukan hal yang mustahil lagi, karena kamu bisa memanfaatkan penawaran dari bank ini. Selain surat-surat kepemilikan rumah akan aman dan jelas, kamu juga semangat menghemat hingga cicilan lunas.

Semoga sukses ya.

Sumber: www.hipwee.com/sukses/dengan-9-tips-kpr-ini-punya-rumah-di-usia-30-an-bukan-lagi-mimpi/

Jumat, 20 Februari 2015

Daftar Perguruan Tinggi Peraih Akreditasi A,B dan C

Kalo ingin tahu Nama Perguruan Tinggi yang masuk Peringkat A (Diurut menurut peringkat nilai) silakan klik link di bawah ini:
http://www.kopertis12.or.id/2015/01/17/daftar-21-
perguruan-tinggi-peraih-akreditasi-institusi-a-
per-31122014.html

Kalo ingin tahu Nama Perguruan Tinggi yang masuk Peringkat B dan C (Tidak diurut menurut nilai karena sebagian PT nilainya tak diupload baik di portal BAN-PT maupun di web PT yang bersangkutan)
http://www.kopertis12.or.id/wp-content/
uploads/2015/01/Akreditasi-Institusi-update-sampai-
tgl-15-Januari-2015.xlsx

Sumber :
1. http://ban-pt.kemdiknas.go.id/hasil_aipt.php
2. https://www.academia.edu

Jumat, 13 Februari 2015

Arti Secangkir Kopi di Akhir Pekan

Pagi ini serasa tenang dan damai, terhindar dari kesibukan yang rusuh. Rutinitas biasa, mulai menjauh dikalah akhir pekan hari sabtu. Kalau pagi begini  ngecuci baju, pakaian seminggu yang terlihat kotor sudah bersih dari kuman.

Kali ini, beda dengan akhir pekan biasanya. Pagi-pagi bener gue sudah ngerendam diri di kamar mandi, Berrrr. Dinginnya gag ketolongan, terlihat sedikit ganteng karena sisiran surih,  rambut pepak hasil pangkasan kemaren malem. Habis mau gimana lagi, temen gue sering perhatian ke gue, ujung-ujungnya rambut gue yang kena kritik, padahal rambut udah pendek kali. Lain halnya dengan nyokap gue, sama ngehina masalah model rambut gue, berbeda tipis dengan temen gue cara negurnya, sampai-sampai masalah hari penentuan pangkas rambut saja dipermasalahkan. Gimana kalau tidak ribet.
"rahmat kalau cukur rambut itu hari yang baik. Hari senin sama selasa, lebih baik hari rabu biar wibawa itu auranya, lebih baik lagi ketika hari kamis biar diberi kelancaran rejeki", ujar nyokap gue, ketika gue mau pamit pergi untuk ke salon.
Kalau difikir ulang, memang primbon jawa nyokap gue agaknya bisa dipercaya. Tapi gue tetep maksa pergi sama pacar gue, hitam lesuh agak jadul, bersuara brisik. Trong... troongg. Ferarri. Ini motor gue yang setia. Sambil meredap topi ke kepala gue, ditambah jaket stylist gue. Kalau dilihat kaya preman pasar bungurasih terminal surabaya. Makian ini sering dilontarkan temen deket gue namanya Charis, dia agak unik dan langkah, dari jaman penjajahan hingga sekarang gak mau makan daging, jikalau mau pesan makanan pasti yang dipesan bukan menu yang tersedia melainkan diluar menu, alias menu dia sendiri. Soto telur kerupuk. Hmmm, gimana rasanya. Gak bisa ngebayangin gue, tapi gue tidak heran kurang lebih hampir empat tahun gue bersahabat. Anehnya dari dulu hingga sekarang masih tetep aja kaya begono.
Tarik jabrik, ucapan hati gue kepada motor ferrari. Tariiiik mang, selesai pangkas rambutnya, Udah gitu aja.

Seseringkali gue nikmatin rasa kopi, menampilkan rasa melayang terbang ke udara seperti burung yang baru bisa terbang. Seseduhan cangkir kopi memberikan arti tersendiri bagi kehidupan pagi, sembari membaca novel, cerita komedi aksi raditya dika. Terkisah akhir pekan kali ini, sedikit memberikan inspirasi dikalah kisah asmara yang membarah, hanya staitement ini yang dapat gue ambil hikmah ;
"Apapun jenis kopi yang dihidangkan dalam gelas tak pernah ada seeokor semut pun, yang mau menghinggapinya. Sama kaya cerita asmara gue, apapun penampilan gaya gue tak ada seorang gadispun yang mau mendatangiku". Tapi dibalik itu ada pelajaran bagi gue, meskipun tampak keruh sebuah kopi, memberikan kenikmatan tersendiri bagi sang kopier. Ini sama halnya gue yang bisa nikmati indahnya gaya hidup gue bagi gue sendiri.

Harapan pribadi gue, menjadi pribadi yang siap terbentur oleh besarnya ombak dikalah sebuah kapal begerak lurus menuju sebuah impian dan cita-cita masa depan. (Salam Gombel)

Kamis, 12 Februari 2015

Bedanya saya dengan tahu pojok herjuna

Berita terbaru mengenai Bapak Presiden RI ke 6 seola tak ada habis membanjiri media masa, usai kunjungan pada Minggu (08/02) di Surabaya. Kini beliau melakukan lawatannya ke Kota Magelang, diluar agenda resmi Pak SBY bersama Bu Ani. Tak lain berita yang masih hangat hari ini, bertajuk "Nostalgia Pak SBY di Kota Magelang". dan Cerita traktiran kupat tahu dari Herjuna di "Warung Tahu Pojok," Magelang. Selengkapnya di https://t.co/zT9XhnFyCw http://t.co/ZrUsjhqvcN.

The Spesial One mungkin kata ini yang tepat diucapkan Mahasiswa jurusan Teknik Informatika Ardi Herjuna yang mendadak menjadi buah bibir di media sosial, baik akun instagram, twitter bahkan facebook.

Lain hal, bagi mas ardi ibarat mimpi yang tak bertepuk sebelah tangan, Menghampiri dirinya menjadi bak kenyataan. Sedikit cerita saya, gubahan pengalaman nyata dua hari yang lalu, Selasa (10/02). Seperti halnya mahasiswa yang lain saya juga menjalani tugas akhir semester, tepat hari ini juga kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berlangsung.

Hampir satu bulan, saya sering membaca IG bu Ani dan akun twitter Pak SBY mungkin tepat pada malam Senin. Tanggal 09 Februari. "Sebagai wujud apresiasi, atas undangan mahasiswa UNAIR Surabaya, SBY akan berikan Kuliah Umum di UNAIR, besok pagi". Tulis Pak SBY lewat akun twitternya @SBYudhoyono. Tidak banyak berfikir besok pagi saya harus ke Surabaya, seketika itu juga saya menghubungi teman saya Aminur Rosyidin. Mengajak untuk ikut serta menemani saya berfoto bersama dengan Pak SBY, yang sebelumnya teman saya ingin bisa seperti saya foto bareng dengan pejabat, seusai melihat tampilan foto saya di handphone bersama bapak wakil presiden 2009-2014, Prof. Dr Boediono.

Pagi ditemani cuaca sedikit mendung, saya bergegas menuju MA Bahauddin Sepanjang Sidoarjo, dimana gedung ini merupakan tempat saya melaksanakan program kuliah sebagai Profesi dari pada seorang calon Guru. Tidak sehari penuh saya menyediakan waktu di sekolah ini, sebab ada suatu hal yang tak bisa tergantikan, tak lain ialah bertemu Pak SBY dan menyampaikan ucapan salam kepada beliau. Baru lima menit bel berbunyi menandakan para siswa-siswi untuk memasuki ruang kelasnya. Saya bergegas gembira tak sabar seolah lamunan ini mengisi bayangan saya, dapat berfoto bersama sekaligus sedikit berbincang ringan bersama Mantan Presiden RI ke 6. Sebagai anggota dari kelompok mengajar lapangan saya mematuhi peraturan yang ada, izin baik-baik kepada ketua kordinasi kelompok. Sembari didalam hati berjanji besok saya akan hadir dan tanggung jawab.

Singkat cerita, dua jam lamanya. Saya menempuh perjalanan menuju Surabaya.  Dikarenakan keterangan akun twit pak SBY yang kurang informatif, saya harus berkeliling menuju kampus Unair satu persatu dikarenakan terdapat tiga gedung. Pertama kampus B Unair yang saya kenakan sebagai dasar menggali info, seusai tanya satpam diberilah keteranagan bawasannya kunjungan SBY dilaksanakan di Kampus C Unair. Kami berdua dengan semangat tinggi menelusuri arah ke Jl. Soekarno, melewati fakultas kedokteran kampus A Unair. Akhirnya tibalah kami di kampus jarum jam menunjukkan pukul 08.00 WIB. Setelah motor diparkirkan kami  menghampiri pak satpam yang tengah asik duduk di Pos Jaga. "Pak katanya ada kunjungan SBY, itu di gedung mana? Tanya saya kepada penjaga motor". Silahkan mas, langsung menuju lantai 5 gedung Rektorat, jawab pak satpam.

Bejalan santai kami menuju gedung rektorat, sembari berbincang ringan dengan temanku Inung. "Ayo cari Musholla untuk meregangkan sedikit lelah, shalat dhuha. Ujar Inung". Sebelum tepat kami memasuki gedung, kami bertanya kembali kepada mahasiswi yang kebetulan dari tadi mondar mandir mengganggu pemandangan kami. "Mbak mau nanya, dimana tempat mushollanya yach? Sedikit agak kebingungan dua cewek ini ragu memberitahu kami keberadaan musholla, "mungkin lantai 2 mas, Jawab mahasiswi". Dua meter jarak pintu masuk ke lantai lima terbuka lebar dan nampak aktivitas sibuk para penyelenggara civitas kampus. Kami masuk mengenakan baju rapi bersepatu ala kantor, sedikit kebingungan kami mencari keberadaan pak SBY, meskipun posisi kami tepat didepan lift lantai dasar, sembari berdiri menganggukkan kepala melihat kesana kemari yang ada hanya rumunan orang yang sibuk sendiri. Rasanya kami tetap meyakinkan diri untuk naik ke lantai 2, sekedar melepas rasa bingung kami, yang memang tak tahu benar dena gedung rektorat ini. Ditambah kami memang bukan benar-benar mahasiswa Unair. Tapi setidaknya kami juga mahasiswa, pelajar dari kampus swasta yang sedikit kurang menggeming namanya, sebut Universitas Sunan Giri Surabaya diaingkat UNSURI. Perasaan kami masih dibumbui rasa cemas dan was-was sembari didalam lift menuju lantai atas, akhirnya pintu lift terbuka kami keluar bejalan 3 meter dari jarak lift. Terlihat banyak orang yang mengenakan jas dan berpakaian rapi, tak asing memang mereka civitas kampus dan para guru besar unair yang tengah bersiap-siap menyambut kedatangan pak SBY. kami terlihat seperti manusia yang tersesat didalam hutan, bingung. "Masnya mau kemana? ada perlu apa? dan dari mana ? Tanya seorang cewek berkerudung", dengan ragu saya menjawab, dari Mahasiswa Unsuri mbak,!!! . Tamu undangan apa wartawan ? Imbuh pertanyaan cewek berkerudung. Temanku inung seperti mati kata yang tak tau kemana tempat yang harus ditujuh, seusai cewek itu melontarkan pertanyaan. Saya sedikit berspekulasi dan melabuhi seorang Bapak yang tengah itu juga ikut membaur perbincangan kami dengan seorang cewek dengan tujuan menghilangkan pandangan penuh kepada kita berdua, setidaknya kami berusaha menutup rasa malu kami, karena nampak sorotan mata para tamu yang sudah hadir dan berdiri didepan pintu, heran melihat kami. Dan yang lebih parah, kami juga melewati batas yang telah  ditentukan alias tidak sesuai prosedur. Memang kami finish di lantai 5 tanpa mengisi buku hadir tamu, disebabkan jalur yang kami lewati merupakan jalur para tamu istimewa. "Pak, kami mau kelantai dua untuk Shalat, tanya saya". Dengan ramah bapak tersebut menunjukkan jalan yang mengarah ke lantai dua, yang memang berbeda dari jalan yang kami lalui sebelumnya. Tapi kami tetap menuju lift pertama yang kami akses semula, setelah masuk kedalam lift ada seorang penjaga, yang memang diperuntukkan untuk mengondisikan ruangan dalam bagian lift. Lantai dasar yang memang kami riquest dari pak penjaga lift.

Dalam keadaan hampa dan rasa pupus, harapan kami untuk bertemu pak SBY mulai redup, berjalan keluar dengan  menundukkan kepala, kami berdua bejalan mengelilingi gedung area rektorat, tak jauh dari lokasi tersebut kami berusaha mencari musholla. Dengan nada lesu kami bedua berbincang, "mungkin tak usah dilanjutkan tuk mencari mushollanya, dengan gedung seluas ini dan dena lokasi yang benar-benar kami tak tahu arah, lebih baik kita break ditempat lain." Tak lama kemudian kami ditemukan kantin DWP unair, disamping gedung ini kami meneduhkan diri, sembari menunggu harapan bertemu dengan pak SBY. Meskipun keinginan kami menemui beliau bermodal tangan kosong, tapi setidaknya tekad dan semangat berusaha kami kobarkan. Tenggorokan kami rasanya mulai kering, tiga jam kami tak menuai harapan pasti. Kebetulan jarak yang tak begitu jauh dari tempat kami duduk santai, setiap menit tatapan mata tertujuh ke pintu rektorat berharap pak SBY keluar bersedia melayani kami berdua yang dari tadi hanya bisa berkata didalam hati. 

Manis kopi sedikit membasahi tenggorokan kami, tepat jarum jam dinding kantin mengarahkan pukul 11.30 WIB. kami keluar dari kantin, menuju lokasi yang memang kami inginkan, dimana kami berfirasat tinggi bawasannya, disitulah pak SBY keluar menuju mobil. Beberapa kali kami berusaha dan yang terakhir kalinya kami duduk di depan perpustakaan unair, yang tak jauh dari pintu dimana para tamu keluar menuju parkiran. Sudah hampir 30 menit kami menunggu tak kunjung ada kepastian.

Akhir penantian kami berjalan menuju parkir motor, meskipun sehari kami berdua tak menuai hasil, kami tetap berusaha mengambil hikmah dari pada kejadian yang sudah kami alami hari itu juga. Kami melambaikan tangan bersamaan hati berbicara bawasannya gedung rektorat ini menjadi saksi bisu kedatangan kami untuk menemui Bapak Presiden RI ke-6.

(Semoga bapak, sehat selalu. Dan kami tetap berdoa meskipun kami tak dapat bertemu bapak, secara langsung. Salam dari saya anak yang tergadaikan di negri ini)

Inilah bedanya mas Ardi Herjuna dengan pengalaman nyata saya, lebih beruntung Mas Herjuna dibanding saya yang sedikit menempuh perjuangan. (GGS )

Selasa, 10 Februari 2015

Pengukuhan Mahasiswa S2 UNAIR dihadiri SBY

Surabaya, Susilo Bambang Yudhoyono
memulai tiga hari lawatannya ke Surabaya sejak hari Minggu (08/02). Mantan Presiden RI ini melakukannya untuk urusan internal Partai Demokrat. Itu setidaknya yang dilontarkannya ketika coba 'dicegat' wartawan di kantor DPD Demokrat Jawa Timur. "Tidak ada wawancara, tidak ada wawancara, ini masalah internal," ujar Yudhoyono sambil berjalan cepat menuju mobilnya.

Yudhoyono datang sekitar Pukul 11.00 dan langsung mengadakan rapat tertutup dengan para pengurus DPD dan beberapa kader Demokrat di Jawa Timur. Pertemuan sekitar dua jam sebelum Yudhoyono kemudian melangkah pergi. Selain berkunjung ke kantor DPD Demokrat Jawa Timur, Yudhoyono pada Minggu malam lalu juga bertemu dengan pimpinan Demokrat kota dan kabupaten seluruh Jawa Timur di Grand City Surabaya, sebelum beliau meluangkan waktu foto bersama dengan para pengunjung.

Senin (09/02), Yudhoyono berkunjung ke Rumah Sakit Islam Surabaya yang terletak di Jalan Jemursari. Adapun hari ini, SBY akan memberikan kuliah umum di Aula Garuda Mukti Lantai 5 Kampus C Universitas Airlangga, dalam rangka pengukuhan pasca sarjana (S2). "Acara juga akan dihadiri mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Ketua Majelis Wali Amanah Unair Sudi Silalahi," Pungkas Humas Unair Surabaya.

Sumber  : Tempo.com

Minggu, 08 Februari 2015

Penerjunan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa Unsuri Surabaya

Pagi yang cerah sembari genangan air membercak dijalan raya seusai guyuran hujan kemaren malam, tak membuat susut semangat mahasiswa Universitas Sunan Giri Surabaya (UNSURI). Berlangsungnya Praktik Pengalaman Lapangan atau disingkat PPL, dilaksanan dan ditempuh oleh mahasiswa Fakultas Agama Islam selama satu bulan kedepan. Meskipun dalam sesi penerjunan lapangan berbeda waktu, pelaksanaan program tetap berjalan sesuai jadwal yang ditentukan. Adapun lokasi pemempatan PPL meliputi empat lembaga sekolah wilayah kabupaten Sidoarjo diantaranya SMP-MA BAHAUDDIN Sepanjang, SMP-SMK YPM 5 Sukodono, SMP-SMA Perlaungan serta SMP-MA BI'RUL ULUM. Sedangkan Prodi yang bernaung dibawah Fakultas Agama Islam diantaranya Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Ekonomi Syariah (ES) dan Akhwalus Syaksiyah (AS). Dalam menjalani dan memenuhi tugas akhirnya, mereka sebelumnya dibekali teknis lapangan dan beberapa materi tentang keprofesian masing-masing jurusan, pada kamis (22/01) oleh Panitia penyelenggara.

Kurangnya sistem transparansi terkait masalah administrasi pembayaran praktik lapangan, membuat banyak mahasiswa kecewa dan sesal. "Saya merasa dirugikan dengan adanya kegiatan ini yang dipungut uang lima ratus ribu rupiah, sepeserpun kami tak mengetahui dimana biaya tersebut dialokasikan", sebut salah satu mahasiswa Unsuri. Dikarenakan pembayaran tersebut merupakan sebagai persyaratan mahasiswa dalam mengikuti PPL tidak luput mahasiswa membayar dalam keadaan terpaksa, walaupun latar belakang ekonomi mereka bervariasi, mayoritas mereka menyandang ekonomi dibawa rata-rata. Dalam kondisi apapun, kalian harus memenuhi syarat administratif yang ditentukan pihak fakultas. Oleh karena itu, dapat dianalisa siapa diantara mahasiswa yang siap diwisuda ataupun tidak," Ujar Drs. H. M. Sholehuddin Sulaiman, M. Si selaku Kepala Prodi Pendidikan Agama Islam.

Sabtu (07/02), penerjunan mahasiswa yang berlokasi di SMP dan Madrasah Aliyah BAHAUDDIN Sepanjang-Sidoarjo, sudah bergulir pada siang hari sembari naungan Masjid Pondok Pesantren Bahauddin. Diawali dengan pembukaan serta pembacaan ayat suci Al-Qur'an dengan seksama diikuti oleh 60 mahasiswa beserta staff fakultas, acara serah terima Praktik Pengalaman Lapangan disambut ramah dan hangat oleh kepala sekolah yang menjabat kedua tingkat instansi ini. "Alhamdulillah, hingga saat ini pihak kampus unsuri khususnya fakultas agama islam, masih mempercayakan lembaga kami sebagai media mencari ilmu dalam menggodok dan mengarahkan para mahasiswa calon guru menjadi pendidik yang proffesional, " imbuh Pimpinan Bahauddin. Tak lepas dari itu staitement yang mengukuhkan atas berdedikasinya mahasiswa unsuri dalam membangun dunia pendidikan kearah yang lebih baik, sudah hampir lima belas tahun kampus kita bekerjasama dengan Instansi Lembaga Sekolah baik tingkat Sekolah Mengengah Pertama maupun Madrasah Aliyah salah satunya ialah Gedung Bahauddin ini," tutur Drs. H. Musyawir Baihaqi, M. Pd.I, selaku Dekan Fakultas Agama Islam.

Menjelang dhuhur mereka tetap tak kehilangan api semangat, seusai penutupan serah terima Praktik Pengalaman Lamangan (PPL) tahun akademik 2014-2015. Mereka berkumpul dan berdiskusi di forum kecil, dari masing-masing kelompok yang telah ditentukan. Mahasiswa di dampingi Dosen Pamong, membahas teknisi lapangan serta jadwal mengajar yang berakhir hingga pertengahan Maret.

Kami sudah tidak sabar melewati masa ini, karena setelah kegiatan ini kami disambut oleh Skripsi sebuah pekerjaan dan tanggung jawab penuh yang sungguh menguras tenaga serta pemikiran, "Sahut Aminur Rosyidin sembari gurauan kecil.

Wisuda didepan mata kawan, Semangat-semangat," pungkas Ali Ola Iri sapaan akrabnya, ungkapan status sosmed yang sering dikutip dari salah satu akun BBM. (Red).

Jumat, 06 Februari 2015

Selamat Hari Pers Nasional di Provinsi Kepri

Kepri, Hari Pers Nasional (HPN) 2015 akan diselenggarakan pada 6-10 Februari 2015 di dua kota, yaitu Tanjungpinang dan Batam di Provinsi Kepri. HPN 2015 memiliki makna khusus karena bertepatan dengan pemerintahan baru di bawah Presiden Joko Widodo. Tema HPN tahun ini adalah "Pers Sehat, Bangsa Hebat".
Presiden Joko widodo dijadwalkan menghadiri acara Puncak HPN 2015 yang berlangsung di Batam. Penyelenggaraan HPN ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 5 Tahun 1985 yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985.

Hari Pers Nasional menjadi ajang silaturahmi dan penyatuan pemikiran untuk kemajuan pers pada khususnya dan kemajuan bangsa pada umumnya.
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan terbesar dan paling bergengsi bagi komponen pers Indonesia. Hari Pers Nasional dimaknai sebagai Pesta Raya Rakyat yang memiliki Pers yang merdeka sebagai salah satu pilar demokrasi.
Masyarakat Pers dimaknai sebagai himpunan komponen Pers yang saling bersinergi untuk mewujudkan pers yang bermutu demi kemajuan bangsa. Ini sejalan dengan tagline HPN 2015, yaitu Pers Sehat, Bangsa Hebat. Seiring dengan pola pikir tersebut di atas, maka logo Hari Pers Nasional diperbaharui agar lebih mencerminkan sinergi antarkomponen pers, tanpa meninggalkan ruh dan semangat pada awal gagasannya. Maskot pun disesuaikan dengan daerah tempat
penyelenggaraan HPN 2015 yaitu Provinsi Kepri.

Hari Pers Nasional diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 9 Februari (bertepatan dengan hari ulang tahun
PWI), ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 5 Tahun 1985 yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985. Dewan Pers kemudian menetapkan Hari Pers Nasional dilaksanakan setiap tahun secara bergantian di Ibu Kota provinsi se-Indonesia. Penyelenggaraannya dilaksanakan secara bersama antara Komponen Pers, Masyarakat, dan
Pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah yang menjadi tempat penyelenggaraan. Kebijakan ini diputuskan dalam sidang Dewan Pers ke-26 di Ambon pada 11-13
Oktober 1985.

Minggu, 25 Januari 2015

PENAMPAKAN NYATA DI STASIUN SIDOARJO

Sidoarjo Sabtu pagi, 17 Januari 2015. Terjadi hal yang ganjil ketika akan tour religi ke blitar makam bung karno. Meskipun diawali dari pemberangkatan menuju ke stasiun sidoarjo dengan tergesa-gesa ternyata sesampai distasiun kami masih mendahului dari jam kereta yang ditentukan tepat pukul 09.30 WIB siap untuk diberangkatkan.

Mungkin tak dapat melepaskan kegembiraan yang sangat meluap seusai kami memarkirkan sepeda motor kami mengambil foto untuk dokumenter sembari akan masuk ke stasiun tepat gambar kami ambil didepan bangunan tua ini, percaya tak percaya sempat kami bertiga (saya, zainuri dan charis) dibikin tegang dengan hasil foto atau gambar yang kami ambil didepan gedung stasiun tampak terlihat penampakan kecil seperti tuyul, alien berkaki empat, Subhanallah semua kita kembalikan pada sang kuasa alam semesta.

Dengan semakin canggihnya teknologi 2015 ini setiap varian handphone tak luput dibekali aplikasi yang canggih, kali ini foto bukan buatan dan rekayasa dari sebuah camera editan, semisal aplikasi gost camera atau bahkan yang lain. Sekali lagi ini nyata asli dan natural entah harus bagaimana saya menunjukkan sekaligus mempercayakan anda pembaca terhadap gambar. Fakta foto ini benar adanya, yang pasti setelah kedua teman saya beritahu gambar atau foto sempat terkejut padahal handphone ini baru saya beli satu hari (26/01) sebelum pemberangkatan ke blitar ditambah belum adanya aplikasi tambahan. Bila perluh semua tokoh agama, programer, IT dan pengamat foto dikumpulkan untuk mengamati foto ini.

Sedikit cerita semoga kita dapat mengambil hikmah dari pada artikel diatas, bawasannya semua itu semata ciptaan tuhan yang maha Esa baik yang ghoib ataupun yang berwujud tak lain diciptakan didunia ini hanya untuk menyembah, bersujud dan beribadah kepada sang pencipta.

Berikut foto penampakan;



Selasa, 13 Januari 2015

Jika Ingin Usia 20-anmu Lebih Bermakna, Berbagai Hal Ini Layak Kamu Dengungkan Di Telinga

Berada di usia 20 tahunan memang sangat menantang. Ada kalanya hidup yang kamu lakoni sekarang terasa sangat mudah karena kamu sudah berhasil meraih segala yang kamu inginkan. Namun, di sisi lain, ada juga mereka yang berada di usia 20an masih jatuh bangun dalam meniti karier, bergulat dengan urusan kuliah, maupun masih galau karena masih belum menemukan pasangan yang tepat.

Sebenarnya ada banyak pelajaran penting dalam hidup yang bisa kamu petik di usia 20an mu ini, entah untukmu yang sudah sukses menikmati segala jerih payah atau untukmu yang masih bergulat hingga habisnya titik darah. Pelajaran berharga yang akan membuka matamu bahwa hidup memang tidak semudah yang kamu kira. Pelajaran berharga ini juga mampu mencegahmu berhenti melangkah walaupun kamu sudah merasa sangat lelah.

Kira-kira pelajaran apa saja itu? Berikut Hipwee jabarkan untukmu.

 

 

1. Di usia ini kamu akan sadar bahwa tak semua hal yang kamu ingini bisa dimiliki. Perlahan kamu belajar bahwa secerdas apapun dirimu kamu tetap perlu rendah hati

Berada di usia yang masih muda, kamu memiliki energi yang tiada habis dan banyak hal yang ingin kamu capai dalam hidup. Bahkan, kamu sering memaksakan diri untuk bisa selalu memenuhi target demi tercapainya apa yang kamu ingini. Namun, kenyataannya terkadang apa yang kamu targetkan tidak sesuai dengan pencapaian. Walaupun demikian, kenyataan ini justru mampu membuatmu kembali berpijak di tanah.

Diakui atau tidak, terlalu bersemangat dan ambisius dalam mencapai segala target hidup di usia muda sering membuatmu lupa diri. Terkadang kamu sering lupa bagaimana caranya berendah hati. Justru dengan tidak selalu mendapatkan apa yang kamu inginkan ini kamu akan terpacu untuk selalu maju sehingga tidak cepat berpuas diri.

2. Teman akan selalu datang dan pergi. Tapi dengan cara ini kamu pun akan belajar untuk bisa berdiri di atas kaki sendiri

Berada di usia 20an juga membuatmu jauh dari teman-temanmu. Kamu dan teman seperjuangan sudah sibuk sendiri dengan fokus kalian masing-masing. Bahkan mungkin banyak dari kalian yang sekarang berbeda pandangan dan membuat kalian berseberangan. Walaupun dirasa tidak nyaman dan kadang kesepian, lewat hal ini kamu diingatkan kembali untuk bisa menjadi dirimu sendiri. Berada di dalam pertemanan secara tanpa sadar sering membuatmu mengikuti arus dan hilang arah.

Dengan berada di luar lingkar pertemanan, kamu bisa disadarkan kembali untuk mengetahui apa yang sebenarnya kamu ingini dalam hidup. Bahkan tanpa adanya teman yang selalu membantu, kamu bisa makin berani dan mandiri karena mampu secara maksimal mengerahkan kemampuan diri.

 

 

3. Barangkali kamu harus keluar rumah untuk kerja atau pergi kuliah. Berpindah-pindah seperti ini membuatmu harus pandai menciptakan suasana rumah

Kamu akan lebih sering untuk berpindah-pindah tempat tinggal di usia mudamu ini. Entah pindah dari kota tempatmu menyelesaikan jenjang kuliah dan kembali lagi ke kota asalmu, atau kemudian berpindah kota lagi karena mengikuti perpindahan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Berpindah domisili dari satu kota ke kota lain sebenarnya membentukmu menjadi pribadi yang lebih tangguh daripada sebelumnya. Dengan seringnya berpindah tempat tinggal, kamu akan makin lihai untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

 

 

4. Kesulitan hidup yang dihadapi membuatmu makin sadar bahwa menjalani hidup tidaklah seringan bayanganmu selama ini

Kesulitan-kesulitan hidup yang kamu alami di usia yang ke 20an ini mampu menyadarkanmu bahwa hidup tidak seringan yang kamu kira. Dunia tidak seindah seperti di televisi maupun dongeng adaptasi. Semua yang kamu lakukan di usiamu ini penuh tantangan dan butuh perjuangan. Sedang bergulat mengerjakan skripsi yang butuh ketekunan, maupun ulet mencari dan sabar menunggu panggilan pekerjaan yang tak kunjung datang, hingga ragam tuntutan lain dari orang di sekitar.

Kamu jadi makin tahu betapa hidup benar-benar butuh perjuangan dan keuletan untuk bertahan. Dengan menoleh ke belakang kamu bisa tahu seberapa terjal jalan yang sudah kamu tempuh hingga membentukmu menjadi pribadi yang tangguh di umurmu yang sekarang ini.

 

 

5. Saat melihat rekeningmu yang saldonya mengenaskan, kamu pun sadar bahwa selama ini kemampuanmu mengelola uang masih di bawah standar

Kamu memiliki segudang rencana dalam pengelolaan uangmu, entah itu menabung, mendaftarkan asuransi, atau berinvestasi. Semua hal yang ingin segera kamu lakukan untuk bisa memberikan jaminan bagi masa depan serta hari tuamu. Namun, kenyataannya yang terjadi justru sebaliknya. Di usiamu yang masih haus akan hingar bingar hiburan ini membuatmu terbuai untuk menghabiskan uangmu. Menukarkan uang untuk membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu kamu butuhkan sering terjadi. Bahkan, kamu sering menghabiskan seluruh uangmu untuk berfoya-foya dengan mengatasnamakan ingin merasakan bahagianya menikmati uang hasil payah sendiri.

 

 

6. Kamu tak bisa lagi jadi orang yang bebas membelanjakan uang seenaknya. Sekarang ada tagihan yang menunggu untuk dibayar setiap bulannya

Pembayaran tagihan tiap bulannya juga sering dihadapi buatmu yang sudah berpenghasilan dan cukup mapan di usia 20an ini. Tagihan bulanan seperti tagihan listrik, kos, beragam cicilan (motor, mobil, KPR) mampu memicumu untuk bekerja lebih giat daripada sebelumnya. Lewat hal ini kamu juga bisa belajar dan paham apa itu tanggungjawab. Jika kamu sudah mengambil keputusan untuk membeli motor maka kamu memiliki kewajiban penuh untuk membayar angsuran tiap bulannya hingga motor tersebut lunas. Begitu pula dengan tagihan kos ataupun listrik yang memang harus kamu penuhi, karena sekarang kamu bertanggungjawab penuh atas hidupmu dengan berdiri di atas kaki sendiri.

 

 

7. Usia 20-an membuatmu tahu bagaimana cara menghargai diri dan menaksir penghargaan perusahaan. Tak jarang kamu akan mengalami pengalaman berganti pekerjaan

Di usia yang masih muda ini kamu memiliki kebebasan penuh untuk berpindah-pindah bidang pekerjaan. Bahkan, kamu bebas mencoba-coba bidang pekerjaan dan tempat pekerjaan yang kamu inginkan. Jika sekiranya kamu tidak cocok ataupun tidak betah, kamu masih bisa berpindah untuk kemudian mencari ladang pekerjaan baru lainnya karena kamu belum terikat oleh usia. Di titik ini kamu bisa sungguh menyadari betapa bermaknanya sebuah kebebasan.

 

 

8. Setelah selesai kuliah dan kembali ke rumah, kamu akan sadar bahwa kehangatan keluarga ternyata membuatmu betah

Pasti ada saat dimana kamu tinggal kembali bersama kedua orangtuamu. Saat dimana kamu masih menyandang status pengangguran karena belum adanya panggilan pekerjaan yang datang. Tinggal di rumah bersama dengan kedua orangtua di usia yang sudah dianggap dewasa ini akan memberikanmu pelajaran berharga. Kamu jadi akan tahu kesukaran serta perjuangan hidup kedua orangtua. Bagaimana perjuangan mereka dari titik terendah kehidupan hingga mereka bisa bertahan sampai sekarang.

Tinggal kembali bersama keluarga di usiamu yang sekarang ini sebenarnya memberikanmu kesempatan untuk membalas apa yang sudah mereka berikan kepadamu. Bukan hanya dilihat dari apa yang bisa kamu berikan lewat materi, tetapi ini saatnya bagimu untuk menyingsingkan lengan dan melayani mereka seperti mereka dulu selalu melayani dan memanjakanmu sewaktu kecil.

 

 

9. Di usia ini tak jarang kamu mempertanyakan rasa cintamu pada diri sendiri. Setelah melewati rasa kecewa, kesal, dan benci, barulah kamu bisa selesai dengan dirimu sendiri

Tidak hanya di usia remaja saja kamu disibukkan dengan pencarian jati diri, di usia yang ke 20an ini sebenarnya kamu juga sedang dalam fase memahami dirimu sendiri. Kamu sebenarnya sekarang sedang mencari tahu apa yang sebenarnya kamu mau dalam hidup, apa sebenarnya tujuan dan visi misi dari hidupmu. Contoh kecilnya bagi kamu yang sekarang sedang dipusingkan dengan lowongan pekerjaan, kamu sebenarnya tidak tahu apa yang kamu mau ; Ingin bekerja untuk menghasilkan uang yang banyak walaupun dengan beban pekerjaan yang menggila? Atau bekerja di tempat yang membuatmu nyaman namun bergaji seadanya?

Kebingungan inilah yang terkadang membuatmu sebal terhadap diri sendiri. Kamu merasa malu dan minder karena di usiamu yang sekarang kamu masih bingung dan meragu dalam mengambil keputusan yang berkaitan erat dengan masa depanmu.

 

 

10. Di usia ini pacaran juga bukan sekadar suka lalu jalan berdua. Ada komitmen dan keseriusan yang harus terselip di baliknya

Tidak hanya di usia remaja saja kamu disibukkan dengan pencarian jati diri, di usia yang ke 20an ini sebenarnya kamu juga sedang dalam fase memahami dirimu sendiri. Kamu sebenarnya sekarang sedang mencari tahu apa yang sebenarnya kamu mau dalam hidup, apa sebenarnya tujuan dan visi misi dari hidupmu. Contoh kecilnya bagi kamu yang sekarang sedang dipusingkan dengan lowongan pekerjaan, kamu sebenarnya tidak tahu apa yang kamu mau ; Ingin bekerja untuk menghasilkan uang yang banyak walaupun dengan beban pekerjaan yang menggila? Atau bekerja di tempat yang membuatmu nyaman namun bergaji seadanya?

Kebingungan inilah yang terkadang membuatmu sebal terhadap diri sendiri. Kamu merasa malu dan minder karena di usiamu yang sekarang kamu masih bingung dan meragu dalam mengambil keputusan yang berkaitan erat dengan masa depanmu.

 

Survei Terbaru : Tingkat Literasi Indonesia di Dunia Rendah

Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat li...