Rabu, 25 November 2015

Minggu, 15 November 2015

Mentri Desa Ajak Akademisi "Blusukan" Bangun Desa

SURABAYA, Upaya membangun desa harus menjadi sebuah gerakan bersama. Karena membangun desa tidak akan maksiamal jika dijalankan secara parsial dan sendiri-sendiri.

Berpijak dari pemahaman itu, Mentri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan jafar mengajak seluruh pemangku kepentingan (stakeholders), ikut mengambil peran dalam membangun desa.

"Upaya mewujudkan desa yang maju dan mandiri sangat membutuhkan inovasi baru. Karena itu, pemerintah tidak bisa bergerak sendiri. Harus ada dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dan membutuhkan keterlibatan banyak pihak, termasuk civitas akademik," ujar Marwan saat memberi sambutan pada Dies Natalis XXXVIII dan Wisuda Sarjana Tahun 2015 Universitas Sunan Giri, Minggu, (15/11)

Tokoh asal pati, Jawa Tengah ini menjelaskan, berdasarkan data Kemenristek Dikti tahun 2015, jumlah dosen mencapai 160 ribu orang dan jumlah mahasiswa aktif mencapai 5,4 juta orang. Dengan jumlah yang tidak sedikit ini, kontribusi akademisi merupakan salah satu unsur penting dalam percepatan pembangunan desa di indonesia.

"Sudah saatnya akademisi berbondong-bondong melakukan gerakan turun tangan membangun desa," ujarnya.

Menurut Marwan, Kementerian DPDTT secara intensif mendorong kemajuan desa, termasuk kemajuan dibidang ekonomi dengan berbagai program. Salah satunya dengan memperkuat Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai salah satu pilar demokrasi ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat desa. (gir/jpnn)

Survei Terbaru : Tingkat Literasi Indonesia di Dunia Rendah

Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat li...