Sabtu, 01 November 2014

6 Kebiasaan Baik yang Ternyata Buruk Untuk Hidupmu

Masing-masing orang punya kebiasaan yang dipercaya bisa bikin mood jadi lebih baik, atau membuat hari jadi menyenangkan. Beberapa dari kamu barangkali menyebutnya sebagai kebiasaan yang baik.

Tapi, yakin nggak kalau kebiasaan itu emang baik dan benar-benar bisa membuatmu merasa lebih baik? Atau yang terjadi justru sebaliknya — kebiasaan yang selama ini kamu percaya sudah cukup ‘baik’ justru bisa membuat semuanya jadi lebih buruk? Ini dia 6 kebiasaan yang mungkin kamu rasa baik, tapi kenyataan justru sebaliknya!

1. Memikirkan Hal-Hal Buruk Yang Terjadi Dalam Hidupmu

Ketika wawancara kerja misalnya, kamu merasa nggak maksimal, kamu salah ngomong sama calon bos. Lalu, kamu terus menceritakan hal itu ke pacar dan teman-temanmu. Dengan bercerita, kamu merasa lebih baik? Salah besar. Cerita soal kegagalanmu sendiri itu bakal jauh lebih buruk.

Menurut Julie Cohen, pelatih karir kepemimpinan dari Philadelphia dan penulis buku Your Work, Your Life…Your Way: 7 Keys to Work-Life Balance, refleksi dan penilaian diri memang penting untuk pengembangan diri dan profesionalisme. Tapi kalau dilakukan berlebihan, itu sama sekali nggak akan mengubah perilaku kamu.

Dr. Stephanie Levey, seorang psikolog asal New York dan anggota Women’s Mental Health Consortium berpendapat bahwa kita hanya  perlu menyadari, mengakui dan merelakan. Pikirkan bahwa wawancara kerja itu bukanlah hal terpenting dalam hidupmu.

Jangan berkutat memikirkan kesalahanmu, tapi fokuslah ke strategi untuk memperbaiki kesalahan itu. Kamu punya tujuan untuk melakukan interview kerja dengan lebih baik di kesempatan berikutnya.

2. Berbicara Nggak Straightforward 

Menjelaskan sesuatu dengan rumit dan berbelit-belit itu sering dialami banyak orang. Kemungkinannya antara ingin didengar atau berusaha mempertahankan pendapat.

Sayangnya, hal ini justru menggambarkan kalau kamu gelisah atau nggak yakin. Kegelisahan itu mungkin berarti kalau kamu emang nggak begitu menguasai apa yang kamu omongin, atau kamu sendiri bingung bagaimana menyampaikan apa yang mau kamu sampaikan.

Tarik nafas dalam-dalam sebelum coba menjelaskan hal yang memang ingin kamu jelaskan. Minta input dari orang lain. Jelaskan lagi kalau orang itu emang kurang paham. Pikirkan tentang caramu berkomunikasi — gimana caranya membuat orang paham dengan cara sesingkat mungkin. Kuasai materi sehingga kamu bisa percaya diri dan merasa kesempatan ngomong sekali itu cukup saja.

3. Terlalu Ringan Meminta Maaf

Minta maaf memang penting ketika kamu bikin kesalahan. Tapi, penelitian terbaru  Karina Schumann dan Michael Ross dalam jurnalPsychological Science menemukan bahwa wanita meminta maaf lebih dari laki-laki dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Alasannya? Perempuan merasa minta maaf suatu kewajiban, sebuah kebiasaan, sekaligus tekanan sosial bahwa cewek harus sopan. Padahal, terlalu banyak minta maaf berarti mengkerdilkan diri kita sendiri. Datang terlambat minta maaf, salah ngomong minta maaf, dikit-dikit minta maaf. Ya elah!

Minta maaf kalau kamu emang bikin salah, bukan buat menyenangkan orang lain atau bikin dirimu sendiri merasa nyaman.

4. Menyenangkan Diri Dengan Berbelanja

Masih banyak yang percaya kalau belanja itu bisa bikin bahagia, lho. Apa kamu salah satunya? Padahal, kepuasan atau kebahagiaan setelah berbelanja itu sifatnya ilusi dan sementara. Setelah itu, kamu justru bakal menyesal dan merasa bersalah.

Belanja sih emang bukan hal yang buruk, tapi bedakan antara belanja yang emang direncanakan dan sesuai kebutuhan dengan belanja yang hanya asal-asalan. Kalau asal-asalan, justru bisa bikin kamu  makin depresi dan akhirnya merasa kesepian.

5. Menceritakan Masalahmu Ke Orang Lain

Ketika ada orang yang berbuat salah sama kamu, kamu merasa perlu cerita-cerita ke orang lain. Saat kamu dilanda kesedihan, kamu pun langsung mencari orang lain untuk membagi perasaanmu. Kamu merasa dengan melakukan hal ini masalahmu jadi lebih ringan, dadamu pun terasa lebih lapang.

Padahal, sebenarnya tak ada yang benar-benar peduli dengan masalahmu. Orang lain bahkan bisa menganggapmu gampang mengeluh dan tak bisa menyelesaikan permasalahan sendiri. Nah, mulai sekarang setiap rasa ingin menceritakan masalah ke orang lain muncul — please, dipilah dulu masalahnya dan pilih orang yang tepat untuk berbagi ya!

6. Merasa Mampu Sendiri, Enggan ‘Membebani” Orang Lain

Sebagian orang berpikir kalau kejamnya dunia ini lebih baik dihadapi sendiri. Alasannya, nggak mau membebani atau merepotkan orang lain.

Padahal, hal ini justru bikin kamu jadi orang yang tertutup, penyendiri, dan kamu nggak bisa mengungkapkan apa yang kamu rasakan. Kamu fokus pada pikiranmu sendiri, tapi kamu mudah putus asa, dan gampang bad mood.

Emang penting punya waktu buat berpikir dan merenung, apalagi ketika kamu merasa kecewa dengan dirimu sendiri. Tapi, ketika kamu merasa siap, coba deh berbagi sama orang-orang terdekatmu. Hubungan sosial itu bisa membuat hidupmu lebih baik dan lebih mudah. Kamu butuh menyeimbangkan semuanya.

Nah, buat yang punya kebiasaan seperti di atas, berhenti lakukan kebiasaanmu itu ya, karena faktanya kebiasaanmu itu justru nggak baik, lho. Coba deh sedikit demi sedikit merubahnya supaya hidupmu jadi lebih baik nantinya.

Sumber ; http://www.hipwee.com/tips/6-kebiasaan-ini-menurutmu-baik-kamu-salah/?utm_content=buffere1564&utm_medium=social&utm_source=facebook.com&utm_campaign=buffer

Kamis, 30 Oktober 2014

USIA 16 TAHUN JENIUS BERBAHASA ASING

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Saat masih belajar di bangku SMA, Susi Pudjiastuti sudah dikenal doyan bacaan "berat" seperti buku filsafat. Sudah begitu, buku dalam bahasa asing.

Kawan lamanya yang sekarang punya sederet gelar akademis pun mengakui bahwa Susi adalah sosok yang cerdas bahkan jenius.

"Saya sering main ke kosnya. Di kamarnya isinya penuh dengan buku-buku tebal," ujar sahabat Susi Pudjiastuti saat sekolah di SMAN1 Yogyakarta, Dwikorita Karnawati, Rabu (29/10/2014). 

Untuk anak berumur 16 tahun, menurut Dwikorita, Susi termasuk jenius. Buku-buku yang dibacanya itu, kata dia, lintas bidang, mulai dari filsafat sampai politik.

"Kebanyakan (buku) bahasa Inggris. Saya heran anak seusia 16 tahun mampu berbahasa inggris dengan lancar dan melahap buku-buku filsafat," kenang Wakil Rektor UGM ini. 

Kompas.com / RODERICK ADRIAN MOZESMenteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti

Padahal, lanjut Dwikorita, pada era 1980-an kemampuan bahasa Inggris rata-rata anak Indonesia belum sebagus sekarang. Saat itu juga belum ada internet.

"Dari mana ya dia tahu (soal buku-buku itu)? Padahal, tidak ada internet. Kecerdasannya itu bakat, ditambah lagi semangat belajar yang kuat dan tahan banting," ujar Dwikorita. 

Menurut Dwikorita, pemikiran Susi juga jauh melampaui teman-teman sebayanya di kelas I SMAN 1 Yogyakarta saat itu.

Dwikorita bercerita, Susi sering kali bicara tentang gagasan membangun Indonesia. Susi juga tak jarang mengkritisi pemerintahan era itu.

"Saya akui Susi itu Jenius. Saya saja baru paham apa yang dibicarakan Susi dulu semasa SMA itu saat tua. Dulu tidak paham," aku Dwikorita.

Karenanya, dia berkeyakinan bahwa sudah tepat Susi menjadi menteri di Kabinet Jokowi Widodo-Jusuf Kalla. Terlebih lagi sekarang sudah ada bukti kejeniusan Susi, dari bisnis perikanan dan penerbangannya. 

"Soal bisnis sudah ada hasilnya. Urusan blusukanatau kerja lapangan juga tak diragukan lagi," imbuh Dwikorita. "Kalau soal lulusan SMP, penemu lampu itu gimana? (Ijazah) itu bukan jaminan. Yang terpenting Susi punya talenta, jujur, apa adanya, dan sosok pekerja keras."

Susi memang tak pernah menamatkan SMA-nya itu. Dia meninggalkan bangku sekolah dan memilih pulang kampung ke Pangandaran, Jawa Barat, untuk menikah, lalu jadi pengepul ikan, dan merintis cikal bakal usaha perikanan dan penerbangannya yang sudah tumbuh besar sekarang, hingga kemudian terpilih menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Kerja.

Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Editor: Palupi Annisa Auliani

Selasa, 28 Oktober 2014

SUMPAH PEMUDA

Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.

Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".

Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulisMoehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setujupada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga.  Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.

Minggu, 26 Oktober 2014

KABINET TRISAKTI JOKOWI-JK 2014-2019

Sebelumnya kabinet trisakti ini pernah digunakan oleh soekarno, namun gagal. Apakah pemerintahan baru jokowi-jk bisa menerapkannya! Padahal si empu pendiri tidak berhasil mengarsitek. Namun kita tak bisa mengetahui lebih detail, mari kita simak dan lihat kinerja para kabinet lima tahun yang akan datang.

Metrotvnews.com, Jakarta: Kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akhirnya diumumkan di kompleks Istana Merdeka Jakarta, Minggu (26/10/2014).  Kabinet yang disebut Kabinet Kerja ini terdiri dari 34 kementerian dan Bappenas.

Presiden Jokowi sempat mengatakan kabinetnya akan diisi 18 menteri dari kalangan profesional dan 16 dari profesional partai politik.

Berikut daftar lengkap Kabinet Kerja:

1.   Menteri Sekretaris Negara - Pratikno
2.   Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) - Andrinof Chaniago

3.   Menteri Koordinator Kemaritiman - Indroyono Susilo
4.   Menteri Perhubungan - Ignasius Johan
5.   Menteri Kelautan dan Perikanan - Susi Pudjiastuti
6.   Menteri Pariwisata - Arief Yahya
7.   Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral - Sudirman Said

8.   Menteri Koordinator Polhukam - Laksamana Tedjo Edy Purdjianto
9.   Menteri Dalam Negeri - Tjahjo Kumolo
10. Menteri Luar Negeri - Retno L.P Marsudi
11. Menteri Pertahanan - Jenderal (Purnawirawan) Ryamizard Ryacudu
12. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia - Yasona Laoly
13. Menteri Komunikasi dan Informatika - Rudiantara
14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi - Yudi Chrisnandi

15. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian - Sofyan Djalil
16. Menteri Keuangan - Bambang Brodjonegoro
17. Menteri Badan Usaha Milik Negara - Rini Soemarno
18. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah - Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
19. Menteri Perindustrian  - Saleh Husin
20. Menteri Perdagangan - Rahmat Gobel
21. Menteri Pertanian - Amran Sulaiman
22. Menteri Ketenagakerjaan - Hanif Dhakiri
23. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat - Basuki Hadi Muljono
24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan - Siti Nurbaya
25. Menteri Agraria dan Perencanaan Tata Ruang - Ferry Mursidan Baldan

26. Menteri Koordintor Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan - Puan Maharani
27. Menteri Agama - Lukman Hakim Saipudin
28. Menteri Kesehatan - Nila Moeloek
29. Menteri Sosial - Khofifah Indar Parawansa
30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak - Yohana Yembise
31. Menteri Budaya dan Pendidikan Dasar dan Menengah - Anies Baswedan
32. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi - M. Nasir
33. Menteri Pemuda dan Olahraga - Imam Nahrawi
34. Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi - Marwan Jafar 

http://m.metrotvnews.com/read/2014/10/26/310412

Senin, 06 Oktober 2014

UNU Sidoarjo Goes Mataram

Mataram, NU Online
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sidoarjo Jawa Timur  DR. Fatkul Anam, M.Si didampingi Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Drs. Samiaji Musa berbagi pengalaman di hadapan calon tenaga pengajar UNU Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kehadirannya di aula kantor PWNU NTB, Senin sekitar pukul 13.16 wita disambut hangat oleh  Ketua PWNU NTB Drs. TGH. A. Taqiuddin Mansyur, M.PD.I, dan Ir. H. L. Winengan M. Yunus, MM selaku sekretaris PWNU NTB dan dihadiri sekitar 50 orang calon tenaga pendidik.

Para calon tenaga pendidik terlihat khidmat mendengar pemaparan rektor UNU Sidoarjo yang akrab dipanggil Pak Anam. Dalam pemaprannya menceritakan bahwa UNU sidoarjo bermula namanya saat di bentuk yaitu UNU Jatim tapi oleh hasil rapat tim 9 memutuskan namanya UNU Sidoarjo. 

Ia menceritakan, kesiapan anggaran untuk membagun UNU juga nenjadi kendala yang sangat mendasar namun karena semangat dan upaya Tim 9 akhirnya dapat terlaksana dan kini sudah bisa menerima mahasiswa baru atas dasar izin yang ditandatangai langsung oleh Bpk. DR. M. Nuh selaku Kemndikbud RI tertanggal 4 juni lalu.

Lebih jauh ia meyampaikan bahwa yang penting dipersiapkan dalam kelembagaan UNU ialah status lahan yang jelas minimal ada tanda tangan dari PWNU atau PCNU setempat yang menerangkan bahwa lahan tersebut di pergunakan untuk pembangunan UNU.

Sebelum diakhiri acra ini, diumukan juga oleh Kabag Biro Administrasi Retno Sernipati, s.Fil, M.Hum bahwa kegiatan akan dilanujutkan malam di Pondok Pesantren Al Mansurian Bonder Lombok Tengah yang diasuh oleh Ketua PWNU NTB. (Hadi/Anam)

Senin, 14 Juli 2014

Inilah Daftar Penghargaan di Piala Dunia 2014

VIVAbola - Piala Dunia 2014 usai sudah, Senin pagi WIB, 14 Juli 2014. Jerman keluar sebagai juara usai menaklukkan Argentina 1-0 di laga final yang dihelat di Estadio Maracana, Rio de Janeiro, Brasil.

Hasil ini membuat Argentina harus puas berada di posisi 2. Sementara itu, peringkat 3 ditempati Belanda yang menggasak Brasil 3-0 di Estadio Nacional, Brasilia, Minggu kemarin.

Total, ada 64 pertandingan yang digelar di Piala Dunia 2014. Berbagai fakta menarik pun tercipta. Selain trofi Piala Dunia, berbagai penghargaan juga diberikan kepada pemain dan tim tertentu.

Berikut ini daftar penghargaan di Piala Dunia 2014:

Juara: Jerman
Runnerup: Argentina
Posisi 3: Belanda

Pemain Terbaik:
Bola Emas: Lionel Messi (Argentina)
Bola Perak: Thomas Mueller (Jerman) 
Bola Perunggu: Arjen Robben (Belanda)

Pencetak Gol Terbanyak:
Sepatu Emas: James Rodriguez (Kolombia) 6 gol 
Sepatu Perak: Thomas Mueller (Jerman) 5 gol
Sepatu Perunggu: Neymar (Brasil) 4 gol

Kiper Terbaik:
Sarung Tangan Emas: Manuel Neuer (Jerman). 
Neuer mengalahkan dua kandidat lain, Keylor Navas (Kosta Rika) dan Sergio Romero (Argentina).

Pemain Muda Terbaik:
Paul Pogba (Prancis)

Tim Fair Play:
Kolombia
(one)

http://m.bola.viva.co.id/news/read/521262-inilah-daftar-penghargaan-di-piala-dunia-2014?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook

Minggu, 01 Juni 2014

EMPAT JURUSAN TARGET UNSURI SURABAYA

SIDOARJO - Universitas Sunan Giri (Unsuri) terus meluaskan jangkauan akademisnya. Kampus yang terletak di jalan Brigjen Katamso, Waru, itu berencana membuka empat jurusan baru. Yaitu, kimia, matematika, teknik elektro, dan informatika.

Sekretaris Unsuri Agus Anhari menyatakan, kampusnya telah mengajukan izin pembukaan empat jurusan baru tersebut ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pengajuan dikirim sejak awal 2013. Namun, persetujuan belum turun. "Jadi, tahun ini jurusan baru itu belum dibuka. Di dikti, ada bertumpuk-tumpuk dokumen universitas lain yang juga mengajukan penambahan jurusan," ujar si sekjen.

Agus menjelaskan, penambahan empat jurusan itu diharapkan mampu mengembangkan dan memenuhi standar sebuah universitas, yaitu harus ada enam program studi eksak. Sebelumnya, Unsuri baru memiliki dua jurusan eksak, yakni teknik mesin dan teknik sipil. Unsuri, tambah dia juga berharap peminat kuliah di perguruan tinggi tersebut terus bertambah. Unsuri telah mendidik 600 mahasiswa. Ditargetkan, pada penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2014/2015 ini, jumlah mahasiawa mencapai 1.500 orang. "Itu adalah total untuk jenjang S-1 dan S-2," katanya.

Harfiyanti Botutihe, panitia penerimaan mahasiswa baru Unsuri, mengatakan bahwa mahasiswa yang akan masuk tetap mengikuti serangkaian tes. Di antaranya, uji baca tulisan Alquran dan tes tulis pengetahuan umum, "Pemilihan jurusannya disesuaikan dengan keinginan calon mahasiswa. Tujuannya, tidak ada mahasiswa yang pindah ke jurusan lain," ungkapnya.

Dikutip: JAWA POS. Kamis 06 Maret 2014

Pasangan Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta lebih unggul mana : Survei LSI

Bisnis.com, JAKARTA--Hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia menyatakan pasangan Jokowi-JK memiliki dukungan lebih unggul 35,42% dibandingkan Prabowo-Hatta 22,75%.

Peneliti LSI Ade Mulyana mengatakan survei dilakukan pada 1-9 Mei 2014 melibatkan 2.400 responden dengan metode wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner dan margin of error +/- 2%. 

Menurut Ade, waktu pelaksanaan survei sebelum dideklarasikan pasangan capres dan cawapres maupun pergerakan elite politik mendukung poros koalisi tertentu, sehingga masih dimungkinkan dukungan berbalik arah.

"Sebanyak 41,8% masih belum menentukan pilihan dan masih rahu. Jumlah massa mengambang itu masih cukup besar untuk membalikkan kemenangan," katanya dalam paparan hasil survei di kantor LSI Jl Pemuda Jakarta Timur, Jumat (30/5/2014).

Masing-masing pasangan capres, lanjut Ade, memiliki keunggulan masing-masing yang bisa menjadi senjata untuk meraup suara dominan. Prabowo-Hatta dinilai lebih kuat dalam hal dukungan mesin parpol, mesin politik televisi serta dana sebagai pelumas mesin. Sementara Jokowi-JK hanya unggul dukungan suara saja.

Mesin parpol koalisi Prabowo-Hatta mencapai 48,93% meliputi Gerindra, PAN, PKS, PPP, Golkar dan PBB. Di belakang poros koalisi Jokowi-JK terdiri PDI-P, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI dengan perolehan hasil pileg 38,97%

Adapun mesin politik Jokowi hanya satu yakni Metro TV yang notabene milik ketua umum Nasdem Surya Paloh, sedangkan lawan politiknya memiliki RCTI, MNC, Global TV, TV One dan ANTV yang dimiliki ketua umum Golkar Aburizal Bakrie.

Satu hal yang tidak kalah penting dalam kompetisi dua pasangan capres ini adalah kemampuan dana kampanye yang dilihat ketika pileg lalu. LSI mencatat total dana kampanye partai koalisi di belakang Prabowo-Hatta mencapai lebih dari Rp900 miliar dan koalisi di belakang Jokowi-JK lebih dari Rp700 miliar.

Ketika ditanya siapakah yang akan memenangkan pertarungan ini, Ade menyatakan saat ini masih Jokowi-JK. Tapi dalam waktu 40 hari menjadi pertaruhan keduanya dalam menggarap lima kantong suara potensial di tengah masyarakat.

 "Lima kantong terdiri tiga kantong profesi yakni petani, buruh dan ibu rumah tangga. Dan ormas terdiri NU dan Muhammadiyah. Jika memenangkan semua kantong itu dijamin menang,"  paparnya.

Sumber: http://m.bisnis.com/pemilu/read

Survei Terbaru : Tingkat Literasi Indonesia di Dunia Rendah

Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat li...