Kamis, 17 September 2015

Antara Mood, Musik dan Skripsi

Nulis skripsi ternyata gampang-gampang susah, kalau moodnya lagi naik, otak jadi encer. Tapi kalau mood lagi rusak pasti otak jadi buntu. Mungkin ini yang sedang dirasakan antara gue, temen-temen gue dan jutaan umat manusia lainnya yang sedang dilanda galau skripsi. Maka dari itu bisa dikatakan beruntunglah kau wahai mahasiswa yang bisa di wisuda lewat jalur Non Skrip. Masalahnya di Ilmu Perpustakaan dan Informasi seputar  kampus, sangat terbuka dengan jalur non skrip, tapi nanti lulusnya non wisuda dan non ijazah juga alias Drop Out. Waks!

Sebagai mahasiswa tingkat akhir, tentunya segala macam cara telah dicoba untuk membangkitkan semangat mengerjakan skripsi. Manusia itu umumnya selalu semangat dalam mengerjakan apa yang menurut mereka menarik dan menantang atau bisa dibilang sesuai dengan passion mereka. Tetapi sepertinya jarang orang yang menaruh passion pada mengerjakan Skripsi kecuali mahasiswa yang benar-benar maniak dengan penelitian. Buat gue skripsi itu ngebosenin, pusing, nggak seru dan bikin galau. Untungnya buat gue skripsi itu menjadi obat insomnia stadium III gue selama ini. Dalam artian kalau ngerjain skripsi tengah malem pasti ngantuk dan cepet bikin kangen kasur.

Beberapa cara udah gua coba buat bangkitin semangat skripsi, salah satunya ngedit foto pake baju toga depan balairung pake photoshop, terus jadiin wallpaper komputer. Bukannya tambah semangat malah bikin eneg buka komputer. Apalagi hasil phostoshopnya jelek. Oke, langkah ini gagal. Cara kedua dengan tanya-tanya ke temen “Lo udah sampe bab berapa?” ternyata temen-temen gua malah lebih parah, bukannya tambah semangat malah tambah santai… “Ah si anu ternyata masih begitu” Oke cara ini gagal lagi… lalu cara demi cara gua coba membangkitkan semangat skripsian semuanya berujung pada kegagalan…

Ditengah heningnya malam, disaat semua tertidur lelap, burung hantu mulai terbang mencari mangsa dan kunang kunang memberikan cahaya kecil dalam kegelapan. Tiba-tiba gua terbersit sebuah kata-kata Pak Musyawir Baihaqi, dosen Ilmu Pendidikan. Waktu kuliah, beliau mengatakan bahwa musik itu mempengaruhi mood dalam bekerja. Beliau mengatakan, "kalau kita dengerinnnya lagu-lagu slow, nantinya semangat kita bakalan datar-datar saja"ingat itu, imbuh beliau. Kiasan kalimat, pada semangat belajar. Seharusnya saat bekerja kita dengerin lagu yang nge-Beat, yang memacu semangat… Jangan yang loyo, apalagi yang galau. Kata Ronald Frank sang Pecinta Wanita mengatakan hal yang sama, jangan dengerin tuh lagu-lagu patah hati, nanti suasana hati kamu jadi melow dan pesimistik.

Oke, hari ini gua coba untuk mengubah playlist iTunes di komputer. Gua masukin lagi lagu-lagu jaman SMP kaya Peterpan, Nidji, Ungu dan Radja! Seketika ngantuknya hilang, dan konsentrasi skripsi juga ikut hilang sebagian karena terbawa suasana yang lebih semangat. Ah ternyata benar kata pak Musyawir, Lagu yang kita dengar sangat berpengaruh sama semangat kita dalam mengerjakan pekerjaan, bahkan skripsi yang sangat membosankan sekalipun. Ternyata ada ya korelasi antara mood dan musik.

Kalau boleh di flashback, mungkin selama ini terjadi kesalahan playlist lagu dalam mengerjakan skripsi dan hal-hal lainnya di depan komputer. Gua memang selama ini kebanyakan dengerin lagu-lagu dangduters dikarenakan lagi nge-hits lagunya New Pallapa, yang membuat kepala geleng-geleng. kaya Edan Turun, Kanggo riko, kelangan yang dibawakan oleh Rena KDI dan kawan-kawan…. Enak sih, mungkin lagu-lagu ini lebih cocok diputer pas nyupir biar nggak stress ngadepin kemacetan dibandingkan pas ngerjain skripsi… Betul?

Semenjak hari playlist diubah, haram hukumnya di komputer gua dengerin lagu-lagu yang liriknya galau-galau walaupun enak buat karaoke-an kalau lagi bosen. Seperti lagunya Cakra Khan, Setia band atau yang lain, sepertinya kita bener-bener Harus Terpisah untuk saat ini. Hahaha….

Oke, semoga semangat yang didatangkan dari playlist lagu baru ini bukan semangat semu yang bertahan hanya beberapa bulan saja.

Salam Skripsi – “Sudah Berapa Halaman Hari Ini?“

mana nih suara mahasiswanya??? 😀

Survei Terbaru : Tingkat Literasi Indonesia di Dunia Rendah

Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat li...