Senin, 06 Juni 2016

Mulutmu harimau-mu atau jaga ceplas-ceplosmu

Niatnya sih jujur, tapi jadinya malah frontal dan menyakiti orang lain dengan tidak sengaja. Kata-kata yang kamu anggap biasa diartikan sebaliknya oleh orang lain karena cara setiap orang menangkap memang beda. Kamu mungkin nggak tahu, kadang teman-temanmu sampai menghela nafas panjang dan berkata “Ya ampun begitu amat, udah dong!”. Temen yang geregetan sekaligus sebel sama kamu bisa jadi dampak terbesar dalam pertemanan kalau kamu terlalu ceplas-ceplos.

Bagaimanapun kamu harus sadar bahwa ini tak baik bila diteruskan. Kamu sudah dewasa dan harus mulai bisa memilah mana yang harus kamu ungkapkan dengan gamblang dan mana yang sebaiknya tetap kamu simpan dalam diam. Karena tak semua hal harus diungkapkan dengan sejujur-jujurnya.

Kita bangsa Timur menjunjung tinggi harmonisasi dengan lingkungan sekitar. Membesarkan hati orang lain demi terciptanya kerukunan juga akan menguntungkan untukmu kok. Awalnya mungkin sulit, tapi kamu bisa kok mencoba mengurangi kefrontalanmu, sedikit berbagi saja guys. Lakukan dua hal sederhana dibawah ini :

1. Luapkan ceplas-ceplosmu dalam tulisan, agar hati orang lain tetap terjaga dan terkesan

Pada dasarnya kamu memang punya banyak pemikiran spontan yang harus diluapkan. Mengontrol ceplas-ceplosmu itu mungkin akan terasa jadi beban bagimu karena kamu harus memendamnya. Siasati hal ini dengan menumpahkannya lewat tulisan. Ketika menulis, uneg-unegmu tetap akan tersampaikan.

Kata-kata tertulis juga bisa diedit. Jadi jika kamu sudah selesai dan merasa ada yang salah, kamu masih bisa memperbaikinya. Berbeda dengan kata-kata yang diucapkan lisan, begitu kamu mengucapkan hal yang salah dan sudah terlanjur didengar orang, menariknya kembali tentu tidak mudah.

2. Cobalah berteman dengan mereka yang introvert atau pendiam, keinginanmu mendominasi pembicaraan lama-lama pasti redam

Introvert bukan penyakit menular, tapi berteman dengan orang introvert akan membuatmu tidak terlalu banyak bicara karena lawan bicaramu memang tidak suka bicara. Kamu hanya bisa bicara hal-hal yang penting saja dengan mereka. Kamu juga tidak mungkin seenaknya ceplas-ceplos karena kamu bahkan tidak akan punya kesempatan untuk memulainya.

Menjadi diri sendiri memang harus, tapi ketika kepribadianmu itu menyakiti orang lain tidak ada salahnya jika kamu berubah. Mengubah diri demi kebaikan bukanlah suatu masalah. Pepatah yang mengatakan bahwa diam itu emas bukan ? Memang ada waktu-waktu tertentu dimana kamu lebih baik diam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Survei Terbaru : Tingkat Literasi Indonesia di Dunia Rendah

Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat li...