Rabu, 17 Mei 2017

PAC Ansor Sidoarjo Kota Audiensi Dengan Dinas Pendidikan Sidoarjo

GP Ansor Sidoarjo Adakan Pondok Aswaja, Antisipasi Gerakan Radikal di Sekolah

Menindaklanjuti hasil temuannya mengenai penyebaran paham radikal di beberapa sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo, PAC GP Ansor Sidoarjo bertandang ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo untuk berdiskusi mencari solusi dan pencegahannya.

Pertemuan ini berlangsung di ruang kerja Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, Senin (15/5) siang. Rombongan, GP Ansor Kecamatan Sidoarjo dipimpin langsung ketuanya, Yusak Arifin dan ditemani pengurus harian bersama Sekretaris Dinas Tirto Adi membicarakan isu-isu radikalisme yang sudah masuk ke sekolah-sekolah.

Dalam sambutannya, Ketua PAC GP Ansor Sidoarjo Yusak Arifin mengatakan, pihaknya akan melakukan roadshow ke sekolah-sekolah guna mengenalkan konsep kebangsaan dan bela negara terutama tentang ke-aswaja-an yang korelasinya dengan agama. “Bulan puasa nanti kita akan adakan pondok aswaja setiap hari di sekolah-sekolah,” katanya.

Kemudian dia pun menganjurkan Dinas Pendidikan untuk berkenan menjembatani dan memberikan fasilitas, mana saja sekolah yang dijadikan objek pengajaran materi ahlussunah waljamaah (aswaja). Kemudian pengajaran ini tidak berhenti pada pembelajaran yang bersifat muatan lokal. Tapi, harapan kedepan nanti materi aswaja dapat dijadikan sebagai kurikulum belajar.

Pria yang biasa disapa Yusak ini membeberkan, pemahaman yang masuk ke anak didik tentang radikalisme salah satunya berasal dari sekolah. Tapi, dari luar sekolah yang dibawa salah seorang siswa yang sudah terkontaminasi paham radikal. “Si anak ini di luar jam sekolah mengikuti aktivitas kegiatan organisasi yang secara akidah menjurus pada radikalisme. Kemudian, dia bawa ke sekolah dan sekolah dijadikan media untuk menyebarluaskan paham itu kepada teman-temannya,” bebernya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo Tirto Adi menyambut baik ajakan PAC GP Ansor Kecamatan Sidoarjo dalam menghalau paham radikal masuk ke sekolah. “Kerja sama ini jangan hanya dilakukan pada bulan ramadhan saja, terlebih pada awal masuk tahun ajaran baru (MOS). Ini sebagai bentuk tindakan preventif kita,” ucapnya.

Selain pondok aswaja, nanti akan digalakkan budaya baca tulis khususnya bidang literasi. “Insya Allah, GP Ansor akan menolong anak-anak kita untuk tidak terjerumus pada jalur-jalur yang tidak benar,” ujar Tirto yang juga menjabat Wakil Ketua Tanfidziyah MWC NU Sidoarjo.

Terkait pengawasan, Tirto mengklaim sudah menginstruksikan para pengawas sekolah agar bekerja secara optimal dan maksimal. Setiap minggu, pengawas itu keliling ke sekolah-sekolah. “Makanya, saya tekankan mereka agar mengawas hanya sebatas akademik, tapi secara menyeluruh,” pungkasnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Survei Terbaru : Tingkat Literasi Indonesia di Dunia Rendah

Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat li...