Selasa, 28 Juni 2016

Manfaatkan Kartanu, masuk UNSURI diskon 20 Persen

Pembuatan Kartanu (Kartu Tanda Anggota Nahdlatul Ulama) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur telah berlangsung sejak awal Maret ini di beberapa lokasi yang berbeda, disesuaikan dengan koordinasi antarpihak panitia pembuat Kartanu dan sejumlah warga Nahdlyin setempat.

Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang Ahmad Samsul Rijal menjelaskan bahwa Kartanu menjadi identitas jam’iyyah yang telah diatur dalam Anggatan Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). Anggota dimaksud adalah setiap warga negara Indonesia yang beragama Islam, baligh, dan menyatakan diri setia terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi. 

“Kartanu sebagai hak anggota secara detail diatur dalam ART Bab III, Pasal 7 ART. Kartanu adalah identitas bersama dalam satu Jam’iyyah NU,” katanya di Jombang, Rabu (9/3) kemarin.

Sedangkan untuk warga Nahdliyin yang memiliki Kartanu, kata Rijal, terdapat beberapa manfaat dari aspek pelayanan-pelayanan. Di antaranya pelayanan terkait pemahaman keagamaan, pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, informasi, perlindungan, keamanan dan tradisi Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

“Melekat pada pemilik Kartanu adalah hak untuk dilayani sebagaimana ART NU pasal 7, dan itu bisa diusahakan bersama, yakni pelayanan agama, pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, informasi, perlindungan, keamanan dan tradisi Aswaja,” ujarnya.

Dalam pelayanan jam’iyah keagamaan, ia menuturkan bisa dilihat dari kegiatan-kegiatan keagamaan yang diselenggarakan warga masyarakat. Hal ini hendaknya bisa dilakukan langsung oleh warga NU yang masuk struktur pengurus di masing-masing tingkatan dari anak ranting dan seterusnya. 

“Nahdliyin adalah warga taat beragama, mengikuti tradisi keagamaan yang baik dan menyukai majelis-majelis pengajian. Karenanya, struktural NU hingga anak ranting  perlu program pengajian yang langsung diselenggarakan oleh struktural. Inilah pelayanan Jam’iyah,” ungkapnya.

Sedangkan dalam aspek pendidikan, lanjut Rijal, beberapa kampus di Jawa Timur khusussnya sudah memberikan dispensasi biaya melalui Kartanu. Nahdliyyin memandang pendidikan sebagai jalan utama mencapai kebijaksanan dan kemampuan hidup. Dalam konteks ini, problem pembiayaan pendidikan dapat diatasi dengan saling membantu dg cara meringankan dan mendekatkan pelayanan pendidikan.

“Salah satu yang telah diusahan di kampus Unsuri (Universitas Sunan Giri) Surabaya dengan diskon 20 persen dengan kepemilikan Kartanu dan di kampus Unisma (Universitas Islam Malang). Dan yang lain bisa kembangkan pola sama,” ujarnya.

Demikian pula dengan kesehatan dan informasi yang memadai. Membangun pasar dan mengembangkan konsumen adalah manajemen modern dalam bidang ekonomi. “Di Jombang, sementara yang telah diusahakan PCNU Jombang adalah layanan kesehatan di RSNU, RS UNIPDU dan BKIA Muslimat dengan diskon-diskon tertentu,” pungkasnya. (Syamsul Arifin/Mahbib)
Sumber : NU Online, 10 Maret 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Survei Terbaru : Tingkat Literasi Indonesia di Dunia Rendah

Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat li...